Kenangan B.J Habibie

AssalamualaikumAgan Sista semuanya. Semoga hari ini dalam keadaan sehat dan bersemangat.

Sebenarnya ane maju mundur, Gan. Hati dan jempol terasa bergetar saat menuliskan sebuah nama : Habibie. Entah kenapa, membayangkan sosoknya saja membuat mata ane berkaca-kaca.

Ane teringat saat masih kecil dulu. Ane suka banget bermain pesawat kertas bareng sama adik. Pesawat-pesawat itu dibuatkan oleh Bapak. Kami bertepuk tangan saat pesawat kertas meluncur di udara, kemudian mendarat di mana-mana. Beliau berkata, "Nak, kalau besar nanti jadilah seperti Pak Habibie."

Tadinya ane nggak tahu siapa Pak Habibie yang dimaksud Bapak. Lama-lama ane tahu kalau Pak Habibie adalah salah satu orang paling genius di dunia. Pak Habibie adalah idaman anak-anak pada masaku. (Ya Allah, ane mewek, Gan 😭😭😭). Setiap kali ditanya cita-cita, ane dan teman-teman menjawab dengan lantang, "Kepingin jadi Pak Habibie!"



Apalagi saat penyanyi cilik Joshua mengabadikan nama Pak Habibie dalam sebuah lagu, makin terpesona kami dengan sosok yang hebat dan keren itu.

Sekarang, Eyang Habibie sudah kembali kepada Allah. Tepat tanggal 11 September 2019, pada usia 83 tahun di RSPAD Gatot Soebroto pada jam 18.05 WIB. Meninggalnya Eyang Habibie ini menggoreskan luka dan kenangan pada bangsa Indonesia, mungkin juga pada dunia. Telah kehilangan satu sosok yang sangat baik dan melegenda.

Selain kecerdasan otaknya, hal yang paling kuingat pada diri Eyang Habibie adalah rasa cintanya kepada sang istri : Hasri Ainun Besari, yang kerap disapa Eyang Ainun.

Bahkan bukti cinta mereka juga diabadikan dalam sebuah film yang berjudul Habibie & Ainun. Sebuah cinta yang manis, penuh perjuangan dan berakhir dengan indah.



Begitu besar cinta Eyang Habibie kepada istrinya ini. Pada sebuah vidio di YouTube, beliau membahas tentang teori super intelligence softwaredan medan magnet dalam diri setiap manusia yang ia yakini bersumber dari setiap ibu. Analisa ilmiah yang susah ane mengerti, Gan.

Eyang Habibie berkata, "Tapi ternyata masih ada satu medan magnet. Yang itu saya yakin, yang bisa masuk yang disebabkan karena Cinta Ilahi. Jadi saya yakin, bahwa super intelligence software Ainun ada dalam hati saya, dalam medan magnet saya. Itu saya yakin!" pungkasnya mantap.

"Saya yakin karena saya buat eksperimen. Saya tahu sifat-sifat saya sendiri. Orang yang paling konyol disiplinnya. No discipline! No way! Tapi kadang-kadang kok saya berdisiplin? Nah itu, mungkin itu super intelligence software-nya Ainun mempengaruhi."

"Jadi mungkin Anda bilang, Habibie sudah sinting. Tapi itu YANG MENYEBABKAN HABIBIE SAMPAI DETIK INI TIDAK RASA SENDIRI," lanjut Habibie sambil meremas kedua tangannya, "saya tidak pernah merasa kehilangan dari Ainun. Ainun selalu dengan saya."

Ane mewek melihatnya, Gan. Cinta Eyang Habibie pada Ainun sungguh sampai mendarah daging. Beliau bahkan ingat dengan detil berapa lama Eyang Ainun menaninya.

48 tahun 10 hari! Eyang Habibie berkata mantap.

Sekarang, penantian Eyang Habibie sudah selesai. Semoga Eyang Habibie dan Eyang Ainun bisa berkumpul lagi dalam tempat yang indah. Aamiin.

Selamat jalan, Eyang, doa kami senantiasa untukmu.

#BBB