linalusianaAvatar border
TS
linalusiana
Dalam Detak 2





Blurb



Cinta itu adalah sesuatu yang krusial, tidak bisa ditolak kehadirannya. Tidak bisa diatur akan di mana ia melabuhkan cupidnya. Yang dirasakan Prilly benar-benar hal yang ingin ia ingkari.

  
Quote:


  Prilly menyesal pernah mengatakan hal itu dengan angkuhnya pada Shakira. Cinta yang dia agung-agungkan memang benar tetap menjadi miliknya sendiri didalam hati, tapi karena ucapan itu, telah menghilangkan orang yang ia kasihi selama ini. Seseorang yang tahu dirinya, seseorang yang juga sama menyayanginya. Dan seseorang itu, kehilangan nyawa tepat sehari setelah pertengkaran mereka.

Prilly tak tahu lagi, seperti apa bentuk hatinya saat ini.



_______________________________________




Dalam Detak 2

Part 1

By : MissLin





  

  "Ikhlaskan, nak."

  Prilly diam. Tangannya yang sejak tadi memegang sebuket bunga lily terasa berkeringat. Bagaimana caranya untuk ikhlas, sedangkan dirinya belum meminta maaf pada Shakira?

  "Kalian cepat pulang sebelum magrib, banyak-banyak beristighfar." Ibunya Shakira segera berlalu dari sana, melangkahkan kaki dengan sedikit berat. Sedangkan Prilly masih terpaku pada nisan dengan ukiran nama sahabatnya. Cuaca seakan mendukung, ikut bermuram durja. Turut mengantar kepergian salah seorang insan yang paling Prilly sayangi.

  Rintik hujan semakin deras disertai kilat yang memancar membuat ngeri. Tapi tak sedetikpun Prilly hirau, seluruh perhatiannya tercurah pada gundukan tanah merah yang kini basah tersiram hujan. Bunga-bunga dan irisan daun pandan yang tadi ditabur para pelayat, mulai menyebar terkikis air dan angin yang bertiup cukup kencang. Pecah sudah. Tangis Prilly mulai terdengar disela hujan yang mengguyur. Penyesalan selalu membuat seseorang merasa buruk, terlebih ketika sudah berbeda dimensi. Tak kuasa menerima takdir yang begitu sulit ini. Prilly tidak pernah membayangkan sedikitpun, seorang sahabat yang ia sayangi terlebih dahulu meninggalkannya. Pergi dengan beban yang telah Prilly berikan kemarin.

  Di mana kesadaran Prilly waktu itu? Kenapa dia begitu tega menyakiti hati Shakira? Apakah sahabatnya kehilangan konsentrasi karena ucapan Prilly yang sangat menyakitkan itu? Ya Tuhan, bibir Prilly bergetar mengabsen nama Shakira.

  Hingga tepukan pada bahunya, menyadarkan Prilly, bahwa ia sedari tadi tidak seorang diri. Lelaki yang berpakaian serba hitam, juga sebuah peci yang melekat di kepala, terlihat datar memandang Prilly. Pandangan mereka terhalau oleh hujan yang menderas.

  "Ayo, pulang!" Suara itu sedikit serak ketika mengatakan kalimat barusan. Awalnya Prilly menggeleng, enggan beranjak sejengkalpun dari situ, tapi lelaki itu- Ali, memaksa Prilly dengan sedikit cengkraman pada bahunya. Hati yang telah terkoyak rusak, penyesalan yang menggunung didalam hati, terpaksa Prilly bergerak. Sebelumnya telah ia taruh buket bunga lily yang ia bawa. Bunga kesukaan Shakira si penyuka warna putih. Wajah serta pakaian kedua orang ini telah kuyup. Saling memandang dalam diam. Ali terlebih dahulu melangkahkan kaki, pergi meninggalkan pusara wanita yang dicintainya. Pergi membawa hati yang hancur namun tak kuasa ia jabarkan. Prilly tahu itu, Ali diam. Memendam semuanya. Hanya tangis tanpa sepatah kata yang lelaki itu lakukan.

  Walau terseok, ia mengikuti jejak Ali, pergi dari sana. Sekali lagi ia menoleh, tersedan pilu. Rasanya penyesalan itu telah membelenggunya hingga ke sudut terdalam, dengan tancapan belati yang merobek hati hingga berdarah-darah.

  "Ini salahku." Gumam itu tertelan bersama gemuruh hujan. Langkah kaki mereka yang kian menjauh, semakin membuat Prilly tak sanggup kalau harus menghadap hari esok.

  "Masuk ke mobil?" Ali dengan suara yang serak, menawari Prilly ketika ia tiba di parkiran.

  "Nggak usah. Aku bawa motor." Bohong. Jelas saja semuanya tidak mungkin. Prilly dalam keadaan shock dan perasaan campur aduk, mana bisa ia membawa motornya seorang diri. Hanya akan membuat dirinya ikut menyusul Shakira. Walaupun terbersit hal itu dalam pikiran, tapi Prilly tetap mencoba menjaga kewarasannya.

  Ali hanya mengangguk. Tidak begitu berbasa-basi lagi, langsung masuk ke dalam mobil. Suara hentak dari pintu mobil yang tertutup rapat itu, menjadi nada mengerikan bagi Prilly. Suatu hari, bila Ali mengetahui rahasia kecil dihatinya dan juga pertengkaran bodoh ia dan Shakira, pasti Ali akan mengecamnya habis-habisan.



Bersambung
indahmamiAvatar border
mamaproduktifAvatar border
Richy211Avatar border
Richy211 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.