Sekilas Informasi Ibukota Baru dalam Kacamata Ekoregion (Kasus: Kebakaran Hutan)
TS
mazernak
Sekilas Informasi Ibukota Baru dalam Kacamata Ekoregion (Kasus: Kebakaran Hutan)
Quote:
Ibukota Indonesia rencananya akan dipindahkan ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara. Serta, sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara (Liputan6.com,2019). Akan tetapi, tahukah kamu bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.8/2018 tentang Penetapan Wilayah Ekoregion Indonesia, wilayah yang akan dijadikan ibukota tersebut merupakah salah satu Wilayah Ekoregion di Indonesia?
Menurut World Wide Fund for Nature(WWF), Ekoregion adalah daratan atau perairan yang besar yang berisi spesies-spesies, komunitas alam dan kondisi lingkungan yang bersatu secara nyata dalam sebuah lingkup geografis. Batasan-batasan sebuah ekoregion tidak tetap atau tidak pasti, tetapi lebih mencakup sebuah area dimana proses ekologi dan evolusi yang penting dapat berinteraksi secara erat. Adapun kriteria utama yang dipakai untuk mengidentifikasi sebuah ekoregion adalah adanya area geografi yang nyata, adanya komunitas alam dan spesies yang khas (terutama ikan-ikan karang), kondisi lingkungan (seperti arus, temperatur permukaan laut, kadar garam, dan kedalaman laut.
Sekarang bagaimana sih kondisi lingkungan dan alam dari Kalimantan Timur khususnya wilayah yang akan dijadikan ibukota?
Deforestasi di Provinsi Kalimantan Timur terutama dipicu oleh menjamurnya perkebunan tanaman komersial, pertambangan emas dan pertambangan batubara. Luas tutupan lahan di Provinsi Kalimantan Timur adalah 12,65 juta hektar. Pada tahun 1990 tutupan hutan di Kalimantan Timur diperhitungkan sebesar 68 persen dari total tutupan lahan yang terdiri dari 25 persen hutan primer, 40 persen hutan sekunder dan hampir 2 persen hutan tanaman. Dalam 25 tahun terakhir, tutupan hutan sekunder di Kalimantan Timur terus menurun dari sekitar 40 persen total lahan, menjadi 35 persen pada tahun 2015, sedangkan dari tahun 1990 hingga 2015, tutupan hutan tanaman meningkat dari 1,95 persen menjadi hampir 3 persen. Selain itu, di Kalimantan Timur ada peningkatan luas tutupan dari belukar, sekitar hampir 23 persen dari total luas lahan di tahun 2015. Penelitian menyebutkan ada tendensi lahan hutan di ubah menjadi belukar sebleum dijadikan areal perkebunan atau pertambangan. (Republika, 2018)
Bencana yang sering terjadi di Kalimantan Timur adalah kebakaran hutan, termasuk di wilayah yang akan dijadikan ibukota baru. Melalui kebakaran, beberapa penyakit dapat timbul ketika terlalu sering menghirup udara yang tidak segar tersebut. Pertama adalah batuk dan iritasi tenggorokan. Hal ini bisa terjadi karena kadar ozon yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dalam sistem pernapasan. Gejala batuk-batuk dan perih di tenggorokan akan dirasakan beberapa jam setelah seseorang terpapar kabut asap. Masalah kesehatan kedua yakni memburuknya gejala asma. Kabut asap buruk bagi kesehatan setiap orang apalagi bagi para penderita asma. Paparan polusi udara dan kabut asap dapat memperburuk gejala asma. Dari studi yang dipublikasikan oleh Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA), sekitar 40 persen penderita asma akan mengalami serangan asma akut lebih banyak pada lingkungan berpolusi tinggi daripada lingkungan dengan polusi rata-rata. Ketiga, kabut asap dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Gejala kerusakan paru-paru dapat berupa kesulitan bernapas dan nyeri pada dada. Kerusakan paru-paru dalam jangka panjang dapat menimbulkan beberapa penyakit kronis seperti TBC, pneumonia, bahkan kanker paru-paru. (Tirto, 2019)
SK Menteri LHK No. 297/Menlhk/Setjen/PLA.3/4/2019 tentang Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional, ketersediaan air di wilayah Kalimantan dapat mendukung hingga 792.178.476 jiwa jumlah penduduk. Namun yang menjadi masalah adalah adanya isu menurunnya kualitas air yang disebabkan berkurangnya tutupan lahan hutan yang ada (IDN Times, 2019). Sehingga seharusnya pemerintah melakukan kajian kembali untuk proyeksi ketersediaan air ini jika nanti ibukota sudah pindah ke Kalimantan Timur.
Dengan masalah lingkungan yang terjadi di Kalimantan Timur saat ini, seharusnya pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan yang sudah ada sehingga ibukota yang baru sudah siap dan layak sebagai wilayah yang akan dijadikan pusat pemerintahan.
.......
Sumber: Sudah dicantumkan diatas
Gresta dan anasabila memberi reputasi
2
467
Kutip
0
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.3KAnggota
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru