Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Bisnis
  • Menjadikan Sawit Sebagai Akselerator Kemandirian Energi Indonesia

padanglurus1Avatar border
TS
padanglurus1
Menjadikan Sawit Sebagai Akselerator Kemandirian Energi Indonesia
Menjadikan Sawit Sebagai Akselerator Kemandirian Energi Indonesia
Dengan menyandang status sebagai salah satu produsen terbesar dunia,  sawit Indonesia semestinya bisa mengambil alih tempat BBM berbahan baku fosil sebagai sumber utama penyediaan energy.
Fungsi tersebut merupakan hasil lanjut dari manfaat sawit  yang semula lebih ditujujan sebagai bahan baku makanan. Karena dari sawit bisa juga dihasilkan bahan baku pembuatan energi terbarukan (renewable energy), atau yang tren dikenal dengan biodiesel.
Kesempatan itu kian terbuka karena fakta yang terjadi saat ini, ketersediaan cadangan bahan baku  minyak bumi tersebut yang kian menipis, sementara tingkat kebutuhan justru sebaliknya terus meningkat.
Sejatinya, pemerintah sudah menyadari kondisi tersebut dan sudah mengambil sejumlah langkah antisipasi.  Mulai dari upaya hilirisasi produksi, pembatasan ekspor bahan mentah, hingga riset yang bertujuan untuk pemanfaatan secara lebih luas buah dan tananam dari pohon akar serabut ini. Karena dari kesatuan kebijakan dari hulu  sampai hilir ini,  cita-cita Indonesia mandiri energy bisa dicapai.
Salah satu bentuk mulai terwujudnya upaya kemandirian bidang energy tersebut adalah, berupa keberhasilan tim riset  Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berhasil merubah  buah kelapa sawit menjadi green diesel, green gasoline, dan green avtur.
Pengembangan jenis BBM tersebut disebut generasi pertama biodiesel berbahan sawit.
Sementara itu, generasi kedua, biomassa kelapa sawit bisa diubah menjadi bioetanol dan biolistrik yang peruntukannya lebih spesifik untuk pembangkit tenaga listrik. Pengembangan generasi ketiga yakni limbah pabrik kelapa sawit (palm oil mill effluent/POME) bisa menghasilkan biodiesel, biogas, biodiesel alga, dan biolistrik.
Upaya pemanfaatan CPO atau kelapa sawit sebagai green energy tersebut bisa juga sebagai alat counter kampanye terhadap Uni Eropa yang menyebut Industri sawit sebagai salah satu penyebab polusi dan deforestasi.
Kendati ragam promosi sawit berkelanjutan sudah gencar dilakukan, baik melalui penerapan label ISPO yang mensyaratkan proses produksi sesuai dengan prinsip green energy  seperti yang dituntut negara-negara tersebut. Namun  selama sawit tetap unggul baik secara produksi atau nilai tambahnya, maka kampanye hitam tetap akan gencar dilakukan.
Maka  upaya lain juga tak kalah penting harus dilakukan. Yakni, perlunya  Indonesia juga memberi perhatian kepada  upaya pengembangan tiga generasi sawit tersebut sebagai salah satu cara menjawab kampanye hitam Eropa.  Karena, dengan pemanfaatan secara maksimal, produk olahan yang tadinya menyasar Eropa sebagai pasar andalan, bisa dialihkan untuk sepenuhnya kepentingan dalam negeri, khusunya dalam kemandirian energy.


0
197
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bisnis
BisnisKASKUS Official
70KThread11.6KAnggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.