yuni.wahyuni114Avatar border
TS
yuni.wahyuni114
Bukan Salah Cinta

by: yuni.wahyuni114
[/I]

Menjelang hari pertunangan, Leena menatap wajahnya di cermin. Betapa hatinya telah memantapkan pilihan pada satu lelaki yang menurutnya baik. Semua keluarga bahagia. Termasuk Mbak kandungnya, Mbak Darmi. Ia seorang perempuan yang dikenal belum menikah meski usianya sudah merangkak kepala tiga.

Kedekatan antara kedua kakak beradik ini sering membuat orang mengira mereka anak kembar.

Hingga suatu malam yang lengang itulah, kabar duka menyerang Leena tiba-tiba.

Cling!

Satu buah pesan masuk ke gawainya.

Quote:


Tubuh Leena lunglai. Gawai yang ada di tangannya terlepas begitu saja tanpa daya di lantai.


sumber: Pinterest

Melihat tubuh adiknya yang mulai limbung, Mbak Darmi segera menangkap tubuh adiknya itu ke pelukan.

Selama satu jam lebih Leena tak sadarkan diri. Semua pesan yang selama ini hingga detik terakhir penyebab Leena ambruk di bukanya.

Hatinya berdesir murka. Wajahnya terasa tiba-tiba memanas. Seluruh kemarahan terasa ingin segera dilampiaskan pada pria di seberang sana. Pengecut yang membuat adiknya jatuh terluka.

Masih dengan perasaan dongkol dan tak habis pikir, Mbak Darmi mendekati Leena yang perlahan sadarkan diri.

"Kenapa kamu gak pernah cerita ke Mbak, Dik?"

Leena menatap Mbak di sebelahnya.

"Cerita tentang apa, Mbak?"

"Tentang si brengsek yang pandai permainkan perasaanmu."

Leena tersenyum sambil beristighfar.

"Enggak ada yang salah, Mbak."

"kenapa kamu bisa bilang seperti ini, Dik?" tanya Mbak Darmi dengan berlinang air mata. "Kenapa kamu bisa tersenyum? sedangkan si brengsek itu sudah pergi meninggalkanmu.

Leena memegang bahu Mbak Darmi lembut.

"Mbak, semua suratan adalah yang terbaik dari-Nya. Semua kesalahan kita manusia, terlalu cepat menyatakan dan menafsirkan cinta."

"Maksudmu, Dik?"

"Mbak, selama aku mengenalnya, Allah begitu terasa jauh dariku. Saat kini ia telah pergi, Allah terasa memelukku. Aku yang salah, Mbak. Memilih orang terlalu terburu-buru."

Mbak Darmi kembali meraih tubuh adiknya yang masih sedikit lemah.

"Pahamilah satu hal, Leen, tidak ada wanita mana pun yang kuat melihat prianya dekat dengan wanita lain. Walaupun ia hanya sebatas teman."

"Lalu sebaiknya Leena bagaimana, Mbak?"

"Ingat pesan Pak Hasy tempo dulu kita belajar?"

"Iya. Aku ingat."

"Cari lelaki yang membuatmu yakin, bahwa kamu adalah perempuan pertama dan terakhir setelah bakti pada ibunya. Saat ini, jangan terburu-buru mengambil keputusan "Ya" kalau hatimu mengatakan "Tidak" atau pun ragu, ya?"

Aku hanya mengangguk. Melepaskan pelukan dari tubuh Mbak Darmi, lalu menyalaminya untuk segera pergi ke kamar mandi.

"Kamu mau ngapain, Leen?"

"Aku mau ambil wudhu, terus salat. Aku belum salat," jawabku sambil berlalu.

"Mbak tahu, Dik, kamu perempuan yang baik," ucap Mbak Darmi lirih sambil terus menyeka air mata yang turut merintik.

Dari balik pintu kamar mandi, Leena mendengar dengan jelas kata-kata Mbak Darmi. Air matanya luruh membasahi pipi bersamaan dengan tiap tetes air wudhu.

Dalam bait-bait terakhir Leena berdoa, "Terima kasih untuk tiap kasih-MU ya Rabb, terima kasih untuk teguranmu ini, aku masih ada keluarga, saudara, juga sahabat juga Engkau. Aku berserah, aku berpasrah."

-Selesai-

Taiwan, 15 September 2019

Source pict: Pinterest
aileenlee293Avatar border
annuuAvatar border
embunsuciAvatar border
embunsuci dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.6K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.