Disekolahkan Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI

Setelah tamat SMA pada tahun 1954, Bpk BJ Habibie merupakan salah satu pelajar SMA yang secara khusus dikirimkan ke berbagai negara, rombongan kedua. Misinya adalah untuk mempelajari Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara. Bung Karno memiliki cita-cita dan visi yang amat besar. Melihat kondisi geografis indonesia yang merupakan negara kepulauan, beliau sadar betapa pentingnya penguasaan teknologi khususnya transportasi untuk menjembatani transportasi antar pulau, baik laut dan darat.

Sejak awal, Eyang Habibie begitu tertarik perihal "How To Build A Commercial Aircraft bagi Indonesia". Mimpinya untuk membuat sebuah pesawat, terang saja berhasil digapai melalui Pesawat N-250 Gatotkaca. N untuk Nusantara. Meski sayang, dikarenakan krisis ekonomi pada saat itu, perusahaan pesawat terpaksa ditutup. Ditambah dengan sindiran sinis (oknum) masyarakat indonesia "benarkah orang Indonesia bisa membuat pesawat?"

Miris memang mental rakyat negeri kita ini. Pahit namun harus kita akui, sikap rendah dan merendahkan ini masih menjadi momok hingga sekarang.

Tak patah arang, BJ Habibie tetap senantiasa melanjutkan mimpinya, meski harus di negeri orang lain, Jerman. Siapa sangka, pemuda bermimpi mustahil ini, begitu dihormati di negeri orang. Tanpa menyiapkan kesempatan, namanya dengan cepat melesit dan terkenal dengan berbagai teori, paten, dan penemuannya. Mr. krack, julukan beliau di negeri orang.

Kisah Cinta Se-Romantis Fiksi Pada Novel-Novel Ternama



Selain memiliki IQ melebihi Einstein dan ilmuwan lain, yakni 200. Bpk BJ Habibie, rasanya begitu lengkap. Dengan kisah cinta bak di drama-drama. Ada berapa pria tampan, jenius, baik, ramah dan kaya yang begitu setia hanya pada satu wanita. Ialah Ibu Hasri Ainun Habibie, si Gula Jawa yang bertransformasi sebagai Gula Putih. Seorang Dokter cantik teman sejak kecil BJ Habibie. Meski ditinggal 'pulang' lebih dahulu oleh ibu Ainun, Eyang Habibie tetap setia selama 9 tahun memberikan bunga segar ke makamnya. 

Begitupun Ibu Ainun, perempuan mana yang begitu gila dan bersedia mengikuti seorang pria mengejar sebuah mimpi yang dihakimi mustahil oleh orang kebanyakan? Hidup tidak mudah, bahkan pernah makan nasi abon berdua, tak membuat ibu Ainun melemah. Beliau begitu kuat menjadi supporter garda terdepan bagi Eyang Habibie pada masa mengejar mimpinya. 

Tak perlu kita perdebatkan, sepakati saja bahwa kisah cinta mereka sempurna. 
Keduanya beruntung mendapatkan satu sama lainnya.

Sebagai kata penutup,
mari kita doakan saja agar terang dan lapang kubur
Bpk BJ Habibie dan Ibu Hasri Ainun Habibie. semoga apa yang kita pelajari dari beliau-beliau, dapat menjadi amal jariyah. 

Semoga kita-kita ini bisa menjadi penerus mereka berdua. 
Setidaknya, dalam kisah cintanya.

Terima Kasih
Telah Berkenan Mampir dan Membaca