Quote:
Rasisme bukan hanya baru sekali atau dua kali terjadi di Indonesia, namun sudah cukup lama mengendap di dalam kehidupan masyarakat Indonesia, hanya saja jarang untuk dibahas.
Quote:
Belakangan ini, isu rasisme terhadap saudara kita yang berasal Papua menjadi topik hangat sampai hari ini. Siapa sangka, perilaku rasisme yang dipicu dari perlakuan personel keamanan maupun ormas terhadap mahasiswa dari Papua yang merantau di Jawa dapat menjadi sengketa soal ras yang cukup krusial.
Quote:
Tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2019, polisi setempat menangkap 43 pelajar Papua di Surabaya, Jawa Timur karena dianggap tidak menghormati bendera Indonesia selama perayaan hari kemerdekaan. Teriakan penghinaan rasis sempat terdengar, bahkan penyerbuan di asrama Papua pun terjadi dan polisi sempat menggunakan gas air mata untuk memaksa mereka keluar.
Quote:
Ada banyak bentuk dan efek rasisme di Indonesia, dan insiden ini bisa dikatakan merupakan manifestasi berbeda dari rasisme terhadap orang Papua.
Quote:
Di komunitas tempat TS tinggal bersama mahasiswa dari Papua, cukup banyak perspektif masyarakat sekitar yang menganggap bahwa orang Papua kurang terdidik dan primitif. Tak jarang jika banyak yang melakukan pelecehan verbal terhadap orang Papua terkait koteka yang seakan-akan merupakan sebuah lelucon yang pantas untuk dilontarkan. Padahal, hal itu merupakan salah satu kebudayaan bangsa Indonesia sejak zaman nenek moyang.
Quote:
Beberapa pelajar dan mahasiswa juga mendapat panggilan nama rasis, tetapi rasisme yang muncul seringkali dianggap hanya sekedar lelucon sehari-hari, atau seringkali dikatakan “joke doang bro”. Dampaknya? Beberapa anak muda Papua merasa insecure, sehingga mencoba bersatu dan mempererat dengan sesama orang Papua lainnya. Bahkan, beberapa anak muda lainnya justru mencoba memisahkan diri dari orang Papua lainnya agar tidak mendapat bentuk rasisme dari orang-orang di sekitarnya.
Quote:
Selama orang percaya bahwa budaya, etnis atau warna kulit menentukan kapasitas, perilaku, motivasi, bahkan cara berpikir atau gaya hidup, maka rasisme tetap ada.
Sumber: [url=https://www.coe.int/en/web/europeanS E N S O Rmission-against-racism-and-intolerance/legislation-toS E N S O Rbat-racism-and-racial-discrimination]coe.int[/url]
Quote:
Jika kita berpikir tentang ideologi sehari-hari di Indonesia, adakah kelompok etnis yang terkenal dengan kecantikannya? Kewirausahaan mereka? Kemampuan artistik mereka? Kecakapan fisik mereka? Apakah wanita dari beberapa kelompok etnis atau budaya menghasilkan istri yang lebih baik daripada yang lain? Apakah beberapa kelompok budaya atau etnis dianggap lebih keras kepala, lebih patuh, lebih ketat, lebih emosional, lebih rajin, atau lebih menawan?
Quote:
Indonesia memiliki banyak gagasan seperti itu, beberapa di antaranya berasal dari era kolonial Belanda. Tak heran jika para pejuang kemerdekaan zaman dahulu mencetuskan semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” karena merasa bahwa Indonesia sangat memiliki beragam etnis, suku, ras dan bahasa. Namun, di era sekarang, apakah semboyan yang dielu-elukan para pemimpin kita terdahulu sudah mulai pudar? Bisa jadi demikian, jika dilihat dari kacamata isu rasisme yang belakangan muncul.
Sumber: [url=http://www.smechannels.com/ericsson-ozone-join-hands-with-relianceS E N S O Rm/]smechannels.com[/url]
Quote:
Lalu apakah mitos ini bisa diakhiri? Cukup dengan menjaga toleransi dan saling menghargai antar etnis suku yang ada di Indonesia tentunya dapat meminimalisir terjadinya perseteruan yang ada terkait isu rasism So, Keep Calm & Stop Racism!
“Hating people because of their color is wrong. And it doesn't matter which color does the hating. It's just plain wrong.” – Muhammad Ali
Sumber penulisan: Opini Pribadi
Sumber gambar: Tertera