Hello Agan dan Sista ketemu lagi sama kreator kali ini kita bahas mengenai Rasisme yang baru-baru ini jadi trending dan membuat huru-hara di Papua sana....

Pertama sebelumnya mungkin memang kita tiap individu memiliki perbedaan, entah perbedaan fisik, warna kulit, bentuk rambut dan pemikiran, namun apakah perbedaan ini menjadi sebuah halangan dan menjadi sebuah gap yang harus dipermasalahkan?


Sumber. Google image

Menurut kreator sendiri hal ini tidak boleh menjadi perbedaan bahkan menimbulkan rasis, kasus di Papua baru-baru ini harusnya menjadi sebuah pelajaran pendewasaan pemikiran bagi masyarakat Indonesia yang masih buta untuk menghargai sebuah perbedaan. Ntah permasalahan seperti apa menurut beberapa sumber berita sebagian Ormas mendatangi asrama mahasiswa Papua dan menggedor gerbang asrama dikarenakan mereka tidak mengibarkan atau salah satu korlap melihat bendera merah putih tidak pada tempat sepantasnya. Lalu terjadilah keributan hingga terjadi ujaran yang tak seharusnya diucapkan.

Menurut kreator sendiri hal ini sangat disayangkan melihat permasalahan seperti ini bisa dibicarakan dari hati ke hati bukan dengan cara represif dan dengan cara kasar sampai mengatakan manusia sebagai hewan. Kita terlalu takut ketika ada yang berbeda pandangan dengan kita apalagi melihat orang dari Indonesia timur bahwa mereka ada bagian dari organisasi sparatis, bahkan menurut kreator pengibaran bendera bukan keharusan, apakah mencintai negeri ini dengan mengibarkan bendera saja? menurut kreator sendiri setiap karya yang dibuat untuk negeri ini adalah salah satu bentuk nyata kecintaan terhadap negeri ini, mungkin pengibaran bendera salah satu bagian kecil dari rasa cinta tanah air yang paling besar adalah kontribusi apa yang sudah kita berikan pada negara ini.

Selanjutnya!!! Kadang sadar atau tidak sadar kadang bercandaan yang kita lontarkan sehari-hari kepada teman kadang sadar tidak sadar adalah bentuk rasisme contoh "Dasar orang {Menyebut satu suku} pelit banget lu", atau tanpa sadar orang tuapun memaindset anaknya untuk tidak menikah dengan melihat kesukuan misalnya "jangan nikah sama orang sana biasanya orangnya sombong". hal ini yang secara tidak sadar sejak dini kita ditanamkan maindset atau pikiran jelek akan orang lain yang kadang bisa menyulutkan Rasisme.

Bahkan tanpa sadar dalam pendidikan sekolah dasar kita masih kurang bisa menghargai pendapat orang lain yang berbeda dari kita seolah apapun yang kita lakukan haruslah sesuai dengan mayoritas pikirkan, padahal negara ini banyak sekali suku, adat hingga pemikiran yang semua itu tidak sama.

Semua ini kembali pada lingkungan, sejak dini seharusnya kita mengajarkan adik,anak, ataupun saudara berfikir bahwa Aku, Kamu, Dia, adalah saudara, karena negara ini disatukan dengan satu bingkai yakni pancasila, siapapun kamu, apa sukumu, apa agamamu, kita semua satu dibawah naungan merah putih.

Karena ini bukan tentang Aku, bukan juga tentang kamu, ataupun Dia tapi ini tentang Kita. Yakni Bangsa Indonesia

 

Sekali lagi kreator ngajak Agan Sista semua melihat perbedaan suatu keniscayaan agar tidak memunculkan konflik kesukuan atau Rasisme karena Indonesia bukan punya orang jawa semata, atau orang sumatera semata tapi Indonesia milik kita yang direbut dengan darah dan perjuangan para pahlawan.

Kata-kata ini semoga menjadi renungan bahwa semua kita sebagai manusia sama dimata manusia bahkan dimata tuhan sekalipun


SUmber. Google Image