Malam semua, 
Mau bahas kembali masalah tema kali ini yaitu tentang rasisme di Indonesia, salah satunya terjadi di papua terhadap salah satu mahasiswa papua di surabaya. Rasisme terhadap orang papua yang aku baca bukan hanya sekali ini aja, udah beberapa kali kejadian yang sama dan terulang terus menerus. Saya pribadi tidak bermaksud untuk adanya provokasi akan hal seperti ini, tapi kan dengan berita apa yang saya baca dan menurut saya demikian. Sudah beberapa media yang saya baca berisikan hal tersebut, saya cuman menyangkal seperti "benarkah? karena itulah permasalahan tidak terselesaikan?" tapi jika opini saya salah dan menganggap itu adalah sebuah provokasi, okay saya ralat akan opini saya hehe.

Rasisme di Indonesia bukan sekali, lima kali bahkan sudah lebih berkali-kali apalagi terhadap orang-orang di papua yang bahkan sampai terjadinya kericuhan. Apa yang dilakukan sungguh kejam dan tidak punya pemikiran. Jika memang memiliki permasalahan dengan orang yang bersangkutan, akan lebih baik diomongkan secara pribadi juga, bukan malah menyampaikan dengan kata rasis akan ras dan etnis bahkan sampai ke media sosial. Sudah ditangkap oleh aparat, dan pelaku meminta maaf akan hal yang dia lakukan, lalu kelanjutannya? dipertemukan kedua belah pihak untuk saling ngobrol dan minta maaf akan lebih ringan sepertinya dan diselesaikan dengan cara baik-baik pula. Tapi tetap hukum berjalan untuk si pelaku, agar rasisme yang terjadi di Indonesia berkurang serta membuat jera dan contoh akibat dari orang-orang yang sering melakukan rasisme terhadap orang lain. Indonesia negara hukum yang memiliki pasal dan undang-undang yang berlaku setiap apapun kejahatan yang ada. Dukung untuk saling meminta maaf satu sama lain dan tetap menghukum pelaku ke jalur hukum. 

Bersatu untuk Indonesia maju dan saling menghargai antar etnis dan ras. Pahami dan kenali sekitar lingkungan akan kita juga mengerti artinya perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Kebaikan dan bersama membangun, akan membuat negara ini damai dan tentram.

Opini cerita sendiri
Gambar : Google (historia.id)