Malam-malam begini kita bahas yang sedikit menguras emosi dan pikiran ya gan sist, gakpapa lah ya soalnya jadi perbincangan publik juga dan banyak mendapatkan kritikan untuk hal ini, yaitu terjadinya rasisme terhadap papua yang berawal dari mahasiswa papua di salah satu kota di jawa.
Dari opini sendiri, ini sudah kelewat batas sih dan sudah tidak adanya tata krama atau pemikiran sebelum melontarkan kalimat. Kalimat yang dilontarkan sudah melewati batas sehingga terjadinya kerusuhan di papua. Wajar menurutku mereka melakukan demo atau rusuh seperti itu akan tidak terima nya ucapan yang dilontarkan, ya siapa yang tidak akan emosi mendengar dan melihat etnis atau ras nya dengan perkataaan seperti itu. Kita sebagai yang bukan berasal dari etnis dan ras itu pun ikut kesal dan mengkritik juga tindakannya, apalagi mereka. Karena bagaimana kalau ras dan etnis kita dibuat dan dikata seperti itu gitu kan.

Tidak tahu kemajuan berita nya bagaimana sekarang atau saya yang tidak mengikuti berita tapi seperti tidak dilanjutkan dan tidak ditegakkan nya hukum untuk pelaku. Hanya konferensi pers dan ngomong di media bahwa minta maaf dan lainnya. Tidak dikasih tau kena hukum apa dan berapa tahun penjara atau sebagainya. Setau aku, Indonesia negara hukum yang punya undang-undang yang berlaku. Bisa kena Undang-undang diskriminasi ras dan etnis kan? Mana itu?
Adil dong tegakkan.
Beberapa hari kemarin sempat baca berita di salah satu media, isinya aparat lebih mengedepankan pengalihan isu daripada penyelesaian masalah rasisme nya. Bagaimana Indonesia akan maju akan seperti ini? Itulah kenapa rasisme masih banyak tersebar di Indonesia karena tidak adanya penegakan yang berlaku serta hukuman untuk pelaku. Bukan hanya sekali ini rasis terjadi di Indonesia, sudah dari lama masalah ini ada terus-terusan dan terulang berulang kali dan tidak diselesaikan, makanya tidak ada yang membuat seseorang untuk berfikir untuk mengucap karena tidak ada nya hukum yang ditegakkan.
Jadilah Indonesia yang tegak akan hukum, untuk kemajuan negara ini juga

Opini pribadi dan Cerita sendiri
Gambar (google : historia.id)