Frustrasi itu, ketika kita baru tahu, kalau apa yang kita pakai saat ini lebih murah di sini. Ketimbang di tempat kita membeli.



Mengatur keuangan itu, sebagian besar adalah tugas wanita. Maka dari itu, wanita menjadi gila diskon. Baik cuma sekedar membeli tisu toilet, maupun telepon genggam yang tengah dilihat saat ini.

Kegilaan, kegilaan ini, terkadang membuat wanita merasa frustrasi, bukan? Seperti halnya diriku.

Beberapa waktu lalu, sebuah sandal kubeli dengan bandrol Rp. 35.000.00.

Bentuk sandalnya biasa. Bahannya bukan menyerap air. Namun, modis.

Selang waktu cukup lama, si adik berkeliling ria mencari cindera mata di kota pelajar. Di sana ia menemukan sesuatu yang amat menakjubkan yang bikin aku frustrasi.

Harga Sandal punyaku, mereka bandrol Rp. 6.500.00/pasang. Namun, cara pembeliannya per kodi. Tidak, per pasang.



Tak ada yang lebih mengejutkan dari itu. Apalagi bila dijumlah antara ongkir dan harga sandal. Mungkin sekitar Rp. 10.000.00 per pasang. Secara dari kota pelajar ke bumi Raflesia, lumayan jauh. Namun, setidaknya jika dijual lagi bisa mencapai lebih dari 100% keuntungan.

Ehm ... mungkin kedengarannya sadis untuk para pembeli. Namun, tidak untuk para penjual. Karena, mereka punya atitude untuk tidak merusak harga pasar / harga umumnya. Kenapa? Kasihan ke para penjual yang lain yang mungkin, tidak tahu kalau ada grosir murah.

Jadi, dengan tidak mematikan harga pasar. Kebanyakan penjual yang mendapat suplier murah meriah. Mereka lebih mengutamakan ke pelayanan jasa. Di mana pembeli benar-benar menjadi ratu dan raja bagi pedagang.

Frustrasi itu, ketika kita baru tahu, kalau apa yang kita pakai saat ini lebih murah di sini. Ketimbang di tempat kita membeli. Namun, hal itu akan hilang, bila kita melakukan kilas balik. Bagaimana pelayanan di toko itu. Bukan sekedar sebagai putri raja. Namun, bagai permaisuri yang dihormati. Apalagi kalau yang melayani punya wajah menawan. 😉

Nah, sekarang. Masih adakah yang frustrasi? Silahkan acungkan tangan.

Bila ada yang ingin ditanyakan, tulis di kokom atau kolom komentar, ya? 😉

Namun, jangan tanyakan padaku tempat grosirnya. Itu rahasia perusahaan. Eaaa!

Sehabis membaca ini, jangan nawar harga hingga keterlaluan! Ingat! Belum tentu si penjual mengambil dari grosirnya langsung. Bisa jadi, mereka mengambil dari tangan ke sekian. Sehingga mereka cuma bisa mengambil keuntungan ribuan, bahkan ratusan rupiah saja per pasang.



Sumber Gambar
Canva