si.pemikirAvatar border
TS
si.pemikir
Kalo Kamu Masih Rasis Berarti Pergaulanmu Masih Kurang Luas

Halo Bray emoticon-Hai

Selama gw hidup, yang namanya rasis itu pasti ada. Ya ga dipungkiri, setiap orang punya caranya sendiri minilai orang lain. Tapi itu semua kembali lagi apakah kita bakalan terpengaruh atau engga. Contohnya gw, gw berasal dari keluarga Jawa yang punya pandangan buruk terhadap orang S*nda, begitu juga sebaliknya. Gw rasa sih ini udah jadi rahasia umum yang diketahui oleh masing-masing suku. Tentu hal ini ga bisa kalian percayain gitu aja kalo belum buktiin sendiri.


aceh.tribunnews.com

Menurut gw, rasis ini asalnya ya dari orang-orang tua kita zaman dulu. Yang gampang banget percaya sama omongan satu orang dan dengan mudahnya menyebar begitu aja. Ga kaya sekarang yang bisa kita cek kebenarannya omongan-omongan palsu itu atau yang sekarang kita sebut dengan hoax. Ya gampangnya, ketika ada berita hoax, orang tua kita lebih mudah percaya ketimbang kita yang udah melek teknologi. Ya karena itu tadi, dizaman mereka dulu semua mudah sekali dipercayai. Bahkan hal-hal yang sekarang kita anggap mistispun masih mereka percayai.


Gambar hanyalah ilustrasi

tapaleos.blogspot.com

Membahas rasisme yang ada di papua. Jujur, gw punya beberapa orang papua pas SMA dan kuliah. Bedanya yang di SMA, dia orang Papua keturunan,  sedangkan yang di kuliah Papua asli. Kalo dari gaya bicara keduanya sama, kalo disuruh balapan renang keduanya sama-sama jago, kalo diajak ini itu ya sama aja kaya kita. Cuman karena temen gw yang Papua keturunan ini udah beberapa kali ke Jakarta, dia kayak yang udah biasa aja. Beda sama temen gw yang Papua asli, dia masih tampak kaku gitu. Ya wajar aja di daerahnya ga seperti di tempat dia kuliah yang apa aja ada. Ya kayak lu ngajak temenlu yang dari desa terus lu ajak main keliling kota, ya gitulah, sama aja.

Selama kuliah sih kita ga pernah ngebeda-bedain dia, cuman memperlakukannya lebih spesial, ya karena banyak hal yang ga dia ngerti dan baru tau pas di kuliah. Ya sekali gw anggap itu hal yang wajar, wajar banget malah. 



idntimes.com

Nah gw rasa orang-orang yang rasis ini sebenernya mereka yang ga punya temen selain orang-orang di lingkungan sekitarnya. Misal dia lahir dan besar di kota A, ya sampe gedepun kalo dia ga mau nyobain kota lain, temen-temennya ya orang-orang di kota A aja. Nah begitu ada orang dari kota Z, dia kaget. Kenapa bahasa, logat, fisik dan sebagainya berbeda. Bagi yang "otaknya normal" pasti bakal senang menerima perbedaan itu. Nah bagi orang yang "otaknya udah ga normal" hal itu bakal dianggap lucu. Jadi kalo ada orang yang rasis, positive thinking aja, pasti otaknya udah ga normal.

Quote:


Oiya menurut gw, rasis itu malah bisa bikin seseorang semakin deket. Tapi balik lagi ke orangnya, apakah dia bisa menerima "kerasisan" itu atau engga. Tapi jangan digunain buat orang yang baru dikenal. Pokoknya jangan emoticon-Big Grin.

Sumber: Pengalaman dan pemikiran pribadi penulis

0
263
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.