pijar88Avatar border
TS
pijar88
PLN DI DESA KENARI


       Dini hari. Di sebuah jalanan tanah yang sepi meremang. Tampak seorang pemuda berjalan tegap, di punggungnya tersandang ransel besar. Agak menjauh dari pemuda itu, tepat sejajar di belakang punggungnya, 2 orang melangkah ragu seolah takut langkah mereka terdengar oleh si pemuda. Beberapa menit berlalu, secara tiba-tiba si pemuda menghentikan langkah, tampak gelisah. Angin dingin menerpa wajahnya yang tampak curiga. Dia menoleh ke belakang, tidak ada siapapun yang dilihatnya. Pemuda itu menoleh beberapa detik ketika 2 laki-laki di belakangnya menyelinap di balik gerumbul semak.

"Ach, hampir saja." Bisik laki-laki A kepada temannya, sebut saja laki-laki B.
"Iya, untung kita cepat sembunyi..." Sahut laki-laki B.
 
        Kedua laki-laki itu membiarkan orang yang mereka buntuti meneruskan langkah, mereka hanya bisa termangu sementara pemuda penggendong ransel tersebut mempercepat langkahnya, langkah-langkah yang tergesa penuh ketakutan. Langit yang mendung tanpa bintang semakin menghitamkan jalanan sepi itu. Gelap.

       Bayangan tubuh si pemuda penggendong ransel semakin mengecil di mata laki-laki A dan B yang terus mengawasi hingga bayangan itu benar-benar lenyap di telan kabut.
 
***


        Di sebuah balai desa, pagi hari yang cerah. Kepala desa beserta jajarannya tampak duduk rapi di kursi mereka, berhadapan dengan bangku-bangku panjang warga desa. Di atas dinding terpasang foto besar Presiden Soeharto sejajar dengan foto Wapres Soedarmono yang juga berukuran besar. Beberapa jengkal di bawah foto-foto tersebut, di atas kain backdrop warna kuning, terpampang tulisan dengan huruf-huruf besar di atas mimbar, -Menyambut tahun baru 1985-.

       Menunggu hampir setengah jam, rapat dimulai dengan didahului sambutan Pak Carik yang bercerita panjang lebar tentang keadaan desa mereka. Para warga harap-harap cemas. Usai pak Carik memberi sambutan, acara dilanjut dengan pidato Pak Kades yang ternyata singkat saja, hanya memperkenalkan sebuah nama dan satu program. Selebihnya hanya sapaan akrab seorang pemimpin kepada warganya. Tak sampai sepuluh menit Pak Kades turun dari Mimbar dan kembali duduk di kursinya.

        "Ayo..." Lirih suara Pak Kades memberi isyarat kepada seorang pemuda untuk tampil di atas mimbar. Pemuda yang ditunjuk tersebut langsung berdiri dan menghampiri mimbar, dia tampak gagah dengan baju safari dan celana panjang hitam. Pemuda itupun mulai berpidato disambut oleh tatap puluhan pasang mata penuh harap, tatapan penuh kerinduan dari seluruh warga atau bahkan tatapan cemas yang membenci sebuah kebosanan. Pemuda di Mimbar terus berbicara berapi-api, tak berapa lama para warga tampak senang dan bahagia atas pembahasan si pemuda yang ternyata seorang Sarjana teknik.
 
        "Jadi begitulah, bapak-bapak sekalian. Sementara PLN belum menjangkau desa ini, nanti saya bersama teman-teman dari organisasi listrik Mandiri akan menyewakan listrik melalui desa. Mungkin sebulan ke depan sudah siap segalanya.

 
Para hadirin bertepuk tangan, wajah-wajah mereka tampak berbinar dan bahagia. Rapat desa berjalan lancar, diakhiri dengan doa bersama dipimpin salah seorang pemuka agama.
 
        "Wah, untung nggak jadi kita hajar pemuda itu Kang, ternyata dia orang baik dan terpelajar yang hendak menolong desa kita." Celetuk laki-laki A, kepada laki-laki B.
"Hush, sudah-sudah. Nanti saja kita bahas, kalau pemuda itu tahu kalau semalam kita buntuti, bisa berabe kita" Sahut laki-laki B.
 
        Benar adanya, sebulan setelah rapat tersebut, Listrik Mandiri sudah menghias tiap-tiap rumah di desa Kenari. Kini para penduduk tak lagi harus ngecas aki demi menyalakan tv hitam putih mereka. Rumah-rumah mereka diramaikan musik dan lagu yang sedang ngetop. Tiap beberapa jam di sela istirahat mereka dari kerja, sebagian warga tampak duduk melingkar mendengarkan program sandiwara radio dari pancaran stasiun kabupaten. Mereka begitu menikmati, menghayati karakter-karakter saur sepuh yang hanya diimajinasikan dari suara.

***

 
        Alunan lagu cengeng obie mesakh terdengar lirih dari sebuah rumah berdinding bambu. Si tuan rumah adalah laki-laki A, duduk tegang di atas kursinya sementara laki-laki B duduk di sebelahnya berhadapan dengan seseorang berbadan tegap. Mereka tampak sedang berdiskusi dengan serius.

***

 
        Bulan beganti tahun, sudah genap 3 tahun sejak listrik Mandiri tersedia di desa Kenari. Para warga saling berbincang membicarakan informasi terbaru, adanya listrik negara yang akan hadir di desa mereka. Desa Kenari menyambutnya dengan gembira. Waktu yang ditentukanpun tiba. Segala sesuatunya berjalan otomatis dan sistemik hingga semua peralatan dan fasilitas berdiri dengan megahnya. Gardu-gardu dan Sutet tampak seperti raksasa yang menyunggingkan senyuman kepada setiap warga.

***


Tepat seminggu setelah PLN hadir dan menyuplai kebutuhan listrik warga desa, di ruang Aula Balai Desa Kenari tampaklah seorang pemuda berbadan tegap sedang berbicara di atas mimbar, dia berpamitan di sela pidatonya.

 
"Bapak-bapak, karena kebutuhan listrik di desa sudah tercukupi oleh PLN, mulai hari ini saya beserta tim saya memohon pamit untuk meninggalkan desa ini, semoga di lain waktu kita berjumpa kembali. Kami pindah ke daerah lain yang saat ini belum terjangkau listrik negara. Sesungguhnya kami juga turut berbahagia dengan adanya listrik yang lebih stabil di desa ini, PLN di Desa Kenari"
Wajah tulus pemuda itu tampak sedih sementara sebagian warga terdiam dengan mata berkaca-kaca.

        Semenjak kehadiran listrik resmi, hari-hari semakin cerah dan seisi desa merasa bahagia. Jikalau dulu hanya sebagian saja jalan yang dialiri listrik, kini tak sejengkalpun jalanan desa mereka luput dari terangnya bola-bola berpendar di setiap malam, Iya, semenjak adanya PLN DI DESA KENARI.
 

TAMAT


Cerita ini adalah parodi,
dan BUKAN kisah nyata.
Diubah oleh pijar88 31-08-2019 18:00
0
812
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.