Negeri kita Indonesiaterkenal akan keanekaragaman budaya dan adat istiadatnya. Walaupun kita berbeda - beda budaya, perlu kaskuser ketahui, ada kebiasaan - kebiasaan tertentu yang masih di genggam kebanyakan etnis serta komunitas, tradisi menyantap makanan secara bersama ini memiliki fungsi untuk mempererat tali solidaritas.

Perlu untuk kaskuser ketahui, bahwasanya penggunaan alat makanan sejatinya dulu adalah merupakan suatu konstruksi sosial, alat makan serta tata cara untuk menyantap makanan dibentuk dengan tujuan untuk membedakan kelas sosial dalam bermasyarakat.

Tata cara menyantap makanan ini menjadi hal yang krusial bagi penguasa, mereka menggunakan table mannerini meng-gol-kan berbagai perundingan - perundingan politik yang kerap kali sulit di temui win - win solution-nya. Selain daripada itu, keteraturan serta kemewahan menunjukkan status sosial seseorang. Perlahan tapi pasti kebiasaan - kebiasaan ini menjadi international standard untuk melakukan berbagai negosiasi bisnis.

Akan tetapi, pada hakikatnya, tidak ada yang bisa disebut sebagai budaya menyantap makanan ala Indonesia. Yang ada disini adalah budaya menyantap makanan khas komunitas pluralis.

Cara menyantap makanan ala orang Sundaserta Jawa :

Orang Sunda dan Jawa itu terkenal suka menjamu tamunya, tamu bisa saja tinggal sampai kemalaman, lalu di undang untuk menginap dan disajikan berbagai macam makanan.

Dalam menyantap makanan-pun tidak diperbolehkan sambil berbicara. Mulut tidak diperbolehkan terbuka terlalu lebar, seolah - olah makanan itu hanya diselipkan, tidak diperbolehkan menimbulkan suara. Sikap hormat terhadap makanan ini ditunjukkan dengan cara menjaga setiap jengkal makanan jangan sampai terjatuh ke tanah.

Para priayi percaya, makanan itu harus disisakan sedikit, tidak boleh sampai habis, ini menunjukkan bahwa mereka bukanlah orang yang rakus.

Cara menyantap makanan ala orang Batak:

Tahu arti " Pinarpitu papangan molo di huta ni halak " ?. pepatah ini mengandung arti bahwasanya, cara kita menyantap makanan di rumah orang haruslah satu per tujuh dari kebiasaan kita menyantap makanan di rumah sendiri. Pesan penting yang bisa digaris - bawahi adalah, di rumah orang lain kita harus menjunjung tinggi sopan santun, tidak boleh berlebihan.

Perbedaan yang mencolok antara tata cara menyantap makanan khas orang Sunda dan Jawa dengan orang Batak adalah, riuh gemuruhnya. Kebiasaan orang Batak ( saya lebih tepatnya ) adalah menyantap makanan sambil bercerita, bercerita apa saja. Buat kami, tidak diperbolehkan ada dialog atau diskusi sebelum kita makan bersama. ( makan basamo ). pepatahnya berbunyi " Ingkon di ginjang ni sipanganon do pangahataion na marsintuhu ".

Oh iya ada satu lagi. Jikalau ada sanak saudara yang terlibat perseteruan, hal ini bisa diselesaikan dengan menyantap makanan juga. Pepatahnya kalau tidak salah ucapannya seperti ini, " Mangan indahan na sinaor ".

Lalu bagaimana dengan tata cara menyantap makanan suku - suku lainnya ?. Wah kalau itu bisa panjang lebar saya jelaskan. Berhubung saya peranakan dari 2 suku diatas, maka itu saja yang bisa saya jelaskan saat ini. 

Nah Bersyukurlah kita tinggal di Indonesia, disini kita punya banyak aneka ragam kebiasaan. Ingat jangan sampai hal yang positif ini ( kaya akan keberanekaragaman ) menjadi hal yang negatif untuk kita. Sikapi bahwasanya sedari dulu penjajah selalu menggunakan strategi devide et impera. 

Akhir kata, saya ingin mengucapkan terima - kasih, telah menyempatkan diri untuk membaca artikel sederhana saya ini. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf. 

Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.