Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bej0cornerAvatar border
TS
bej0corner
Pendidikan Indonesia Harus Berani Praktik dan Kurangi Teori
Pendidikan Indonesia Harus Berani Praktik dan Kurangi Teori

Sampai detik ini mungkin bisa dikatakan pendidikan di Indonesia kurang begitu menggigit untuk industri, padahal negara lain sudah mulai memasuki era dimana sekolah menjadi tangga untuk menjajal tempat kerja yang sesungguhnya. Sebelum nantinya, benar-benar akan turun kedalam dunia pekerjaan secara utuh.

Mungkin saat ini, pemerintah sudah mulai menggarap dengan serius Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ataupun Balai Latihan Kerja (BLK) yang fokus terhadap pembibittan untuk masyarakat Indonesia agar siap “Dijual” kepada industri nantinya.

Namun sayangnya, saya yang juga merupakan alumni SMK merasakan masih banyak sisi timpang disana. Dimana teori masih mendominasi ketimbang praktik, dan lucunya adalah pendidikan kejuruan yang harusnya lebih diutamakan malah seringkali bentrok dengan pendidikan umum.

It’s okelah, kalau mata pelajaran seperti Matematika, dan Bahasa itu penting. Namun lagi-lagi yang menjadi pertanyaan adalah cita-cita atau visi dari pendirian SMK adalah melahirkan siswa maupun siswi yang siap menghadapi dunia kerja.

Nah ketika cita-cita tersebut sudah mendarah daging, maka setidaknya harus ada langkah yang lebih fokus. Dan sepengalaman saya pribadi, pendidikan di SMK belum bisa fokus seperti yang dibayangkan. Apalagi ketika setiap peserta didik harus mau tidak mau mempelajari pelajaran umum yang kadang tidak ada sangkut pautnya dengan pendidikan kejurusan.

Ketika semua itu tidak singkron dan fokus, maka peserta didik biasanya akan mendapati dilema yang panjang. Dimana mereka yang sebelumnya berharap bisa langsung dan siap kerja, ternyata realita dilapangan ilmu yang mereka dapatkan hanyalah sebuah teori.

Bahkan lebih mirisnya adalah ilmu yang mereka dapatkan bukanlah ilmu yang diperlukan untuk pekerjaannya kelak.

Maka sekarang, dimulai dari thread ini saya ingin membeberkan uneg-uneg yang sudah terpendam semenjak SMK dulu.

Pertama adalah Perbanyaklah Praktik

Bukan bermaksud mengatakan bahwa teori itu sama sekali tidak penting ya gansist, tapi disini saya menempatkan teori itu penting namun jangan sampai porsinya lebih besar ketimbang praktik.

Pendidikan Indonesia Harus Berani Praktik dan Kurangi Teori

Karena skill didapatkan dari banyaknya jam terbang yang seseorang dapatkan, contohnya adalah seorang penulis. Jika dia hanya membaca buku tanpa mau mencoba menulis tentang isi buku tersebut, maka ya dia tidak akan menambah skillnya dalam menulis.

Begitu juga dengan seorang montir bengkel, mungkin dia paham teori yang membuat motor itu mogok. Namun belum tentu kalau dirinya bisa membenarkan mogok dalam realitanya, dan kalaupun bisa itu akan memakan waktu yang lebih lama, hal ini karena dirinya belum memiliki skill.

Padahal didalam industri sendiri, skill merupakan salah satu kunci utama dari mereka saat mencari pekerja baru.

Setidaknya, komposisi praktik 60% sementara teori 40%. Hal ini akan membuat pelajar akan lebih terasah skillnya ketimbang hanya dari membaca buku saja.
Kedua adalah Meningkatkan Skill dan Inovasi Guru

Jika ingin menghasilkan siswa dan siswi yang siap kerja, maka peran pengajar pun tidak bisa main-main.

Skill dan inovasi saat mengajar sangat diperlukan, memang saat ini pemerintah sudah menyelenggarakan sistem yang namanya sertifikasi guru untuk menguji apakah seorang pengajar bisa dikatakan berkompeten atau tidak.

Sistem ini sedikit demi sedikit mampu membuat guru juga berkompetisi dengan meningkatkan skill dan juga inovasi mereka dalam hal mendidik anak untuk siap kerja.

Ketiga adalah Memperbanyak Chanel Dengan Industri

Dulu sewaktu memasuki masa magang, hal pertama yang saya dapatkan adalah susahnya mendapatkan izin dari industri untuk bisa magang disana. Dan ternyata, sekarang saya tahu kalau para industri sudah banyak yang bekerja sama dengan sekolah swasta ketimbang negeri.

Hal ini tentu harus menjadi perhatian dari pemerintah, apalagi terkadang siswa maupun siswi dilepas begitu saja oleh sekolah. Padahal setidaknya jika ada pendampingan dari sekolah akan membuat siswa atau siswi mampu magang di perusahaan yang bonafit, sehingga mereka bisa merasakan bagaimana attitude di sebuah industri.

Memperbanyak chanel dengan industri juga sangat penting, karena nantinya akan berdampak pada kesempatan siswa dan siswi lulussan dari sekolah tersebut untuk bisa diterima kerja.

Nah gansist itulah beberapa poin yang menurut pengalaman saya perlu untuk diperbaiki dalam pendidikan Indonesia jika targetnya adalah menciptakan pelajar yang siap kerja.

Ada sebuah ungkapan yang menarik menurut saya yakni “Kalau ingin menciptakan pelajar yang sesuai dengan industri, maka pendidikan yang diajarkan haruslah yang diinginkan oleh industri. Karena tidak mungkin membuat industri mengikutti pendidikan yang sudah ada tapi tidak sesuai dengan mereka.”

Kalau gansist sendiri punya uneg-uneg tidak mengenai pendidikan di Indonesia saat ini ? kalau ada bisa dishare dikolom komentar ya, tapi inget lho harus tetap menggunakan kata-kata yang sopan.

Sumber tulisan : Bejo Corner
Sumber Gambar : Pixabay.com, dan kaskus.co.id
0
253
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.6KThread13.7KAnggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.