“Saint Jokoburg” dan “Jokograd” adalah beberapa di antara 11 usulan nama dari pengguna Twitter @Enggalpm setelah Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengungkapkan lokasi ibu kota baru pada hari Senin (26/8).

“Semoga mereka dapat dipertimbangkan,” tulis pengguna tersebut.

Usulan nama, dari yang serius sampai yang hanya gurauan, memenuhi media sosial setelah Presiden Jokowi mengatakan bahwa ibu kota akan pindah pada tahun 2024 ke Kalimantan Timur.

Lokasi baru ini ada di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, nama yang terlalu panjang jika digabungkan dan digunakan untuk menamai ibu kota baru.

“Mandalanusa”, yang artinya pusat nusantara, disarankan oleh pengguna Twitter @IdThalamus.

Itu mencerminkan fakta bahwa lokasi itu dekat dengan pusat geografis Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau yang membentang di area lebih dari 5.000 kilometer.

Seorang juru bicara Bappenas mengatakan nama untuk ibu kota baru belum diputuskan. Seorang juru bicara Kemendagri tidak berkomentar apapun mengenai nama ibu kota baru.

SENSITIVITAS

Tetapi nama adalah masalah sensitif di negara terpadat keempat di dunia ini, yang 260 juta penduduknya mencakup lebih dari 300 kelompok etnis.

Sekitar 90 persen populasi Indonesia beragama Islam, minoritas Kristen, Hindu dan penganut agama lainnya berjumlah jutaan.

Para pemimpin di era kemerdekaan dengan hati-hati menciptakan istilah netral “Pancasila” sebagai dasar untuk negara Indonesia yang baru merdeka.

“Sri Mahendrakerta”, kombinasi dari kata-kata Sansekerta yang berarti sebuah kota yang diberkati oleh para Dewa untuk membawa kebijaksanaan, menegakkan keadilan, dan menciptakan kemakmuran, disarankan oleh pengguna Twitter @AnugrahArgaS6.

Di Facebook, para pengguna menyarankan nama Kartanegara. Wilayah Kutai Kartanegara adalah rumah bagi kerajaan Hindu abad ke-4.

Pembenaran untuk usulan nama ini juga untuk menjauh dari Jawa, di mana lebih dari setengah penduduk Indonesia tinggal dan yang telah lama dominan secara politik.

“Nama itu harus mencerminkan karakteristik Kalimantan Timur yang unik, karena pemerintah telah berupaya membuat ibu kota baru itu tidak Jawa-sentris,” kata Kunto Adi Wibowo, direktur eksekutif jajak pendapat Kedai Kopi.

“Ibu kota baru juga tidak boleh mengandung nama Joko Widodo karena sejarah akan mengingatnya sebagai presiden yang memindahkan ibu kota. Itu sudah cukup untuk menjadi warisannya,” katanya kepada Reuters.

Jakarta, yang berjarak 2.000 kilometer barat daya dari lokasi ibu kota baru dan rumah bagi lebih dari 10 juta orang, dinamai Batavia oleh penjajah Belanda dan diganti setelah kemerdekaan. Dalam bahasa Sanskerta, Jakarta dapat diterjemahkan sebagai “Pencapaian Kemenangan”.






Kira-kira yang bagus, apa namanya?