Pendidikan adalah hal yang paling terdepan di antara segalanya maka dari itu saya, setelah lulus skm tidak saya gunakan untuk bekerja dulu, akan tetapi saya gunakan untuk menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, universitas yang saya pilih untuk menempuh pendidikan itu adalah universitas negri Jakarta, pada tahun 2016 saya berada pada posisi mahasiswa semester 7, dimana waktu itu sudah mulai memikirkan tugas akhir. Di saat saya sedang proses memikirkan skripsi, saya di timpa musibah yang sangat sedih, orang tua saya di PHK dari perusaanya sehingga dalam hal keuangan sangat terkendala, dengan begitu uang bulanan yang biasa saya di kirim tepat waktu, menjadikan tertunda.

gambar: yukepo.com

Gelisah rasanya, di saat membutuhkan banyak uang malah ada masalah, apalagi di barengi dengan mendekatinya masuk semester baru, otomatis saya harus mencari uang untuk membayar biaya semester, saya pun memutuskan untuk curhat ke teman saya, dia pun ikut prihatin dengan kondisiku, namun tidak bisa membantu, karena keluarga dari teman ku juga rata- rata kondisi ekonominya menengah kebawah,  dia hanya ngasih solusi memberikan pekerjaan sampingan, yaitu menjadi karyawan percetakan sebagai pekerja sampingan, tapi tawaran dari temanku tidak berhasil juga, baru berjalan satu mingg saya malah gak pegang sama pekerjaan utamaku yaitu menyusun skripsi.

dengan pertimbangan yang matang akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan sampingan itu, saya hanya bisa pasrah kepada tuhan yang maha esa, dengan begitu saya sering menghabiskan waktu di masjid dengan berdoa kepada tuhan saya yaitu alloh, dengan harapan di beri pertunjuk, ternyata doaku ga sia –sia, di masjid saya ketemu dengan teman saya yang membawa lembaran brosur beasiswa dari bank Indonesia, itu membuatku sangat gembira, dan setelah say abaca beasiswa tersebut khusus di berikan untuk para mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir yaitu skripsi.

gambar: karakterunsulbar.com

Dengan membawa syarat yang telah di tuliskan di brosur saya mendaftarkan di untuk menjadi penerima beasiswa, melalui pihak kampus yang akan di salurkanke pihak bank, dan nantinya di teriama atau tidaknya akan di umumkan hari berikutnya melalu via telepon,. Benar 10 hari setelah pendaftaran saya di panggil oleh pihak pengelola beasiswa, untuk datang ke kampus mengikuti wawancara. Al hasil saya akhirnya di terima juga sebagai mahasiswa penerima beasiswa bank Indonesia. Dengan begitu saya tidak lagi membebani orang tua yang juga sedang merasa sedih.

Mungkin itu sedikit perjalanan ku mendapatkan beasiswa dari bank Indonesia semoga bermanfaat buat yang membaca tulisan ini.

Sumber: pengalaman pribadi