Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MataPolitikAvatar border
TS
MataPolitik
Indonesia Rencanakan Pertukaran Informasi dan Pertahanan dengan Iran


Duta Besar Indonesia untuk Iran Octavino Alimudin berbicara secara eksklusif kepada Mehr News Agency tentang hubungan Indonesia-Iran. Duta besar membahas tentang keluarnya Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir Iran dan kerja sama perdagangan antara Iran dan Indonesia. Dibahas juga tentang posisi Indonesia dalam konflik AS-Iran.

Bagaimana Anda mengevaluasi tingkat hubungan ekonomi, politik, dan budaya saat ini antara Iran dan Indonesia? Langkah apa yang menurut Anda telah Anda lakukan untuk mengembangkan hubungan antara dua negara selama misi Anda di Iran?

Kedua negara saat ini berada dalam tingkat kerja sama yang baik. Selama satu tahun terakhir, wakil presiden Iran telah mengunjungi Indonesia, demikian juga Menteri Kesehatan dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia telah berkunjung ke Iran. Kedua negara memiliki kerja sama yang sangat mantap dan terus berkembang di bidang pemuda, pemberdayaan perempuan dan sektor kesehatan. Secara umum, kedua negara saling mendukung dan berbagi pandangan yang hampir sama tentang hak asasi manusia dan juga forum multilateral karena Indonesia saat ini duduk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Kita telah mengirimkan beberapa pesan kepada komunitas internasional bahwa kami sangat dekat satu sama lain. Misalnya, kami menunjukkan solidaritas dengan Iran di Dewan Keamanan PBB setelah serangan teroris di Provinsi Sistan dan Baluchistan. Serupa dengan Indonesia, Presiden Iran H.E. Hassan Rouhani telah mengirimkan banyak pesan ucapan selamat atau simpati atas setiap peristiwa penting yang terjadi di Indonesia.

Jadi tahun ini, kami sangat senang karena Republik Islam Iran mendukung dan membantu kami ketika kami mengadakan pemungutan suara Pilpres 2019 bagi warga negara Indonesia di Iran. Hampir 280 atau 290 orang Indonesia berhasil memberikan suara mereka di Teheran dan Qom karena dukungan dari Iran.

Di bidang budaya, banyak orang Indonesia merasakan warisan budaya Persia di Indonesia yang dibawa oleh banyak pedagang ke Indonesia. Kedua negara memiliki banyak kesamaan. Walikota Bengkulu telah mengunjungi Iran tahun 2019 dan menyadari bahwa peringatan Asyura juga diselenggarakan di Kota Bengkulu. Jadi kami berencana untuk mengundang beberapa pusat kebudayaan Iran untuk menghadiri acara tersebut.

Untuk pertama kalinya saya mendarat di Teheran tahun 2016, kita telah menyelenggarakan beberapa pameran lukisan. Kami telah berpartisipasi dalam festival makanan di Zanjan. Kami akan kembali melangsungkan acara budaya bulan Oktober 2019. Kami berharap dapat mengaturnya di tempat yang besar.

Di sisi lain, Iran telah berperan sangat baik dalam mempromosikan industri filmnya di Indonesia. Iran telah menyelenggarakan festival film dan pameran budaya di Jakarta. Kedutaan Iran di Jakarta sangat aktif dalam mempromosikan budaya Iran di Indonesia. Dengan upaya yang sama oleh kedua kedutaan, kita bisa mengharapkan lebih banyak orang Iran dan Indonesia saling mengenal tentang satu sama lain.

Kami senang telah berpartisipasi dalam pameran dan kompetisi baca Alquran tahun ini. Sangat sulit untuk bersaing dengan Iran, tetapi akhirnya kami bisa menang.

Kami telah belajar lebih banyak dari Iran dan berharap pada gilirannya Iran juga akan belajar dari kami dan bagaimana kami menangani beberapa masalah, misalnya mitigasi bencana alam. Kami juga telah datang ke Pulau Kish dan berpartisipasi dalam banyak acara dalam menangani bencana atau mitigasi. Jadi kami berharap dapat membagikan pengetahuan dan pengalaman kami dalam banyak aspek kerja sama.

Bagaimana Anda melihat dampak penarikan sepihak Amerika Serikat dari perjanjian nuklir JCPOA dan pemberlakuan sanksi baru terhadap Iran, serta upaya AS untuk menghentikan penjualan minyak Iran pada hubungan dagang antara Iran dan Indonesia?

Ketika Amerika Serikat menarik diri dari JCPOA, kami tidak merasakan dampaknya secara langsung. Kami baru saja mengalami dampaknya baru-baru ini. Selama kuartal pertama tahun 2019, volume perdagangan kami tidak dapat mencapai tingkat yang sama seperti tahun 2018. Sekarang karena pengetatan sanksi sepihak terhadap Iran, hal itu mulai membuat pengusaha dan komunitas bisnis kami menggunakan negara ketiga.

Jadi ketika berbicara tentang produk kami, pada dasarnya pasarnya masih tetap ada. Namun cara kami mengirimkan komoditas telah memperpanjang jalur perdagangan, yang membuat sangat tidak nyaman. Jadi kita berharap kedua negara memiliki koneksi langsung dalam hal pengiriman. Kita akan mencoba menemukan beberapa cara untuk terhubung. Namun saat ini, kami masih menggunakan negara ketiga untuk mengirimkan barang-barang kami.

Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan di antara 20 ekonomi teratas di dunia yang memasok 38 persen dari konsumsi energi dari minyak dan 15 persen dari gas. Apa peran sumber daya energi Teluk Persia dan signifikansinya bagi perekonomian Indonesia ?

Pada dasarnya Indonesia mengandalkan energi Teluk Persia, misalnya dalam hal LPG atau minyak mentah yang sesuai dengan persyaratan kami. Jadi kami perlu memastikan Teluk Persia aman dan baik untuk transportasi laut dan juga aman karena nelayan kami juga disewa oleh beberapa kapal Iran. Jadi kami perlu memastikan keamanan dan keselamatan lewat Teluk Persia untuk membawa barang impor maupun ekspor, karena kami mengirimkan barang-barang ekspor ke beberapa negara misalnya Oman dan Dubai. Jika kami menemui beberapa konflik di kawasan, tentu saja itu akan mempengaruhi distribusi kami.

Menyusul ketegangan baru-baru ini antara Iran dan Amerika Serikat di Teluk Persia, Menteri Luar Negeri AS Pompeo mengatakan bahwa China, Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan sangat bergantung pada energi Teluk Persia dan harus mempertahankan kepentingan mereka sendiri di kawasan tersebut. Sudahkah AS dan Inggris mengundang Indonesia untuk bergabung dengan koalisi pimpinan Amerika di Selat Hormuz? Apa posisi Indonesia dalam hal ini?

Ketika kita berbicara tentang keamanan kawasan, pada dasarnya kita lebih menginginkan negara-negara pesisir Teluk Persia menjadi negara/pihak utama yang penting untuk memastikan keamanan di wilayah tersebut. Jadi kami berharap negara-negara Teluk Persia duduk bersama dan membahas masalah itu, termasuk kemungkinan negara atau organisasi asing untuk hadir dan membantu negara-negara pesisir untuk memastikan keamanan di wilayah tersebut.

Itulah posisi kami dan saya tidak berpikir bahwa kami mendapat undangan untuk bergabung dengan koalisi karena masih dalam tahap awal yang memerlukan diskusi. Namun di Dewan Keamanan PBB kami juga membahas masalah ini. Tetapi sekali lagi kami menyatukan perhatian semua negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk memastikan wilayah itu aman. Itu adalah hal yang paling penting.

Baru-baru ini seorang anggota parlemen Indonesia berpangkat tinggi mengunjungi Iran dan menyatakan bahwa Indonesia dan Iran siap untuk meningkatkan kerja sama di bidang memerangi terorisme dan ekstremisme. Apa yang bisa dilakukan kedua negara untuk tujuan ini?

Kita berbagi nilai yang sama ketika kita berbicara tentang terorisme. Saat ini yang paling penting adalah bagaimana kita mengalahkan ISIS. Merupakan hal yang baik jika Anda dapat memerangi sebagian besar dari mereka. Jadi kita perlu berbicara tentang bagaimana menghindari elemen, para operator yang sekarang mungkin menjadi pasif untuk kembali ke negara kita. Jadi kita perlu berbagi informasi.

Di sisi lain, kita juga dapat melihat di Indonesia bahwa teroris tidak hanya dari ISIL. Kami juga memiliki beberapa gangguan lokal, terutama mereka yang menafsirkan nilai-nilai Islam dan agama Islam secara radikal. Kita juga dapat menyebarkan informasi dan cara Islam yang moderat. Kita harus bekerja sama untuk mempromosikan nilai-nilai Islam dan Islam damai. Untuk tujuan ini kita dapat mengatur beberapa acara dan seminar bersama. Kami telah melakukan beberapa kegiatan ini melalui berbagai perguruan tinggi kami.

Kita juga telah berbicara tentang upaya pertukaran teknologi dengan peralatan pertahanan. Kami sangat tertarik pada industri aeronautika penginderaan jauh di Iran dan juga melihat peluang bagus untuk berkolaborasi dalam radar dan industri elektronik Iran.

Bagaimana Anda melihat masa depan kesepakatan perdamaian “Kesepakatan Abad Ini” (Deal of the Century) Amerika Serikat untuk Palestina? Apakah menurut Anda itu akan berhasil atau gagal?

Kami tidak berpartisipasi dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Bahrain. Menurut kami, untuk Kesepakatan Abad ini, kita harus membedakan solusi politik pertama dan kedua solusi ekonomi. Indonesia berpikir mirip dengan Iran dalam hal ini. Ketika kami berbicara tentang kerja sama ekonomi dan asisten yang kami berikan kepada saudara-saudara kami di Palestina, Anda tidak memerlukan Kesepakatan Abad Ini.  Kami berkontribusi kepada saudara-saudara kami tanpa menunjukkan kepada semua orang bahwa kami telah mengirimkan berapa juta dolar ke Palestina.

Yang paling penting adalah solusi politiknya. Itu adalah target atau sasaran pertama dan terpenting yang perlu kita perlihatkan. Kami berharap solusi politik akan menjadi prioritas utama. Kita perlu memastikan bahwa masalah pekerjaan, pekerjaan ilegal harus diselesaikan. Yerusalem harus diakui sebagai ibu kota Palestina.

Saya pikir masalah ini lebih penting daripada Kesepakatan Abad Ini. Kami telah melakukan bagian kami. Jika beberapa negara lain ingin berkontribusi lebih banyak, itu boleh saja, tetapi masalah politik harus menjadi prioritas utama.



Spoiler for Sumber:



Wah ke Iran... Menjauh dari AS kah?
0
725
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.