Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

elpxycongrooAvatar border
TS
elpxycongroo
Sudahkah Kita Bersih dari Kata Rasisme?

Mereka ramai-ramai berteriak “monyet”, Di lihat dari video yang tersebar, mereka seperti menikmati hal itu. Di sisi lain, korban tak bisa melawan. Mereka hanya minoritas. Mereka tak berdaya di bawah mayoritas.

Jujur. Saya ingin tahu. Saya ingin memahami, apakah kejadian tersebut termasuk peristiwa individu ataukah kasus sosial? Apakah tindakan saudara-saudara di Surabaya saat itu merupakan gejala personal subjektif ataukah refleksi dari atmosfer kehidupan umum?

Apakah para peneriak itu hanya oknum, ataukah warga dari suatu iklim kolektif? Apakah itu urusan pribadi masing-masing pelaku ataukah itu urusan kita bersama? Apakah yang akan menjadi terdakwa di hadapan Tuhan kelak mereka saja, ataukah kita juga?

Kita bisa saja menyelamatkan diri secara gampang dengan cepat-cepat merasa bahwa kita berbeda. Mereka itu rasis! Kita tidak. Kita normal. Kita mustahil melakukan hal semacam itu.

Namun, benarkah iklim psikologis para pelaku rasisme itu ada hanya ada pada diri mereka dan sama sekali tidak ada dalam jiwa kita? Jangan-jangan kita hanya berdiri selangkah dibelakang mereka: kita hanya belum berjumpa dengan momentum dan isu yang tepat.

Jangan-jangan kita tak sadar bahwa sebenarnya peristiwa demikian sama sekali tak asing di kehidupan kita. Jangan-jangan kita sendiri memang hidup dalam tradisi rasisme. Ya, sekurang-kurangnya dalam menentukan pilihan politik. Jadi, bukankah rasisme adalah barang lumrah dalam praktik kehidupan kolektif kita sehari-hari?


Sumber: kbr.id

Apakah peristiwa ‘penyerangan’ asrama mahasiswa Papua di Surabaya itu hanya situasi kalap sesaat, ataukah sebenarnya merupakan endapan dari historis sosial yang kedalamnya tak bisa dideteksi oleh ahli-ahli masalah sosial? Karena ternyata kaum cerdik lebih nyaman memendam masalah dan cuci tangan. Mereka lebih suka mewarisinya masalah tersebut untuk generasi selanjutnya.

Apakah para pelaku rasisme tersebut sebaiknya kita suruh bercermin, ataukah ternyata mereka adalah justru cermin yang terpampang di depan wajah kita?

Jadi, yang ingin saya sampaikan: mari kita sama-sama bercermin. Jujurlah pada diri masing-masing. Berdamai dengan diri sendiri. Benarkah diri kita sudah bersih dari tindakan rasisme?

Jadikan peristiwa rasisme terhadap mahasiswa Papua kemarin sebagai cerminan sekaligus arus balik kehidupan sosial kita. Maka, saya yakin, Bhinneka Tunggal Ika tak hanya jadi somboyan semata, melainkan jadi budaya kehidupan kita.

Quote:


emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
Diubah oleh elpxycongroo 22-08-2019 16:51
0
364
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.