![padanglurus1](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/10/17/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
padanglurus1
Menimbang Strategi Kemenperin dalam Mengawal Industri Sawit Nasional
![Menimbang Strategi Kemenperin dalam Mengawal Industri Sawit Nasional](https://s.kaskus.id/images/2019/08/22/10379088_20190822032343.jpg)
Salah satu persoalan utama industry sawit Indonesia adalah memaksimalkan program hilirisasi produk sawit dari jutaan hektar kebun yang tersebar di seluruh Indonesia. Pasalnya sejumlah kendala eksternal yang telah muncul sejak beberapa tahun terakhir, belum seluruhnya mendapat solusi komprehensif.
Mulai dari adanya pembatasan pemasaran produksi diesel ke kawasan Eropa, hambatan tariff bea masuk yang lebih tinggi dari negara lain yang juga competitor dalam produksi, hingga belum diperolehanya pasar baru sebagai tempat untuk pelemparan produk yang suda ada.
Upaya sudah dilakukan, meski dalam kenyataannya sebagian seperti upaya tambal sulam, atau juga solusi namun sifatnya jangka pendek. Karena untuk mendapatkan solusi menyeluruh dibutuhkan energy lebih, karena dalam urusan perdagangan, kesepakatan yang dibuat kadang memakan waktu tahunan untuk bisa direalisasikan.
Maka, di tengah ragam hambatan eksternal tersebut, upaya Kementerian Perindustrian untuk kembali menggairahkan pasar dalam negeri dengan strategi peningkatan sector hilirisasi boleh jadi salah satu jalan keluar.
Pasalnya, seperti diungkapkan oleh Menteri Perindustrian
Airlangga Hartarto, memaksimalkan hilirisasi akan sangat membantu bagi industry sawit, mengingat pasar dalam negeri untuk produk turunan dari kelapa sawit atau CPO (Crued Palm Oil) ini masih sangat besar.
Sepanjang tahun 2018, ekspor minyak sawit didominasi oleh produk hilir, yang rasio volumenya sebesar 81% dibanding ekspor bahan baku (19%). Tren ini terus melonjak selama lima tahun terakhir, sehingga mampu berkontribusi signifikan pada perolehan devisa.
Data Kemenperin mengungkapkan, penggunaan CPO untuk energy terus meningkat sekitar 15-20%. Sisanya untuk produk hilir seperti pangan dan nonpangan.
Selain itu, pasar dalam negeri juga berkembang karena konsumsi produk pangan yang kian tumbuh. Strategi hiliirisasi tersebut adalah juga sebagai penguat terhadap program B30 (biodiesel 30 persen) yang saa ini sedang dikampanyekan pemerintah.
Karena dari program B30 ini saja, Kemenperin memperkirakan pada tahun depan, tidak kurang dari 9 juta kilo liter sawit akan terserap. Itu belum termasuk wacana B100 pada tahun 2021 yang juga jadi solusi penyetaraan dengan standar emisi Euro IV.
Target pertumbuhan industri hilir kelapa sawit tersebut, sesuai Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional 2035.
0
304
0
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Bisnis](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-30.png)
Bisnis![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
70KThread•11.6KAnggota
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru