OTOZOLA - Setiap aparat pemerintahan pastinya memiliki mobil dinas dan hal tersebut tidak terkecuali juga untuk seorang presiden, salah satu mobil dinas presiden yang cukup terkenal adalah Buick Super 1949 milik presiden Soekarno.

Mobil dinas yang satu ini telah menjadi buruan oleh banyak kolektor ketika Soekarno tidak lagi menjabat sebagai presiden RI, sehingga mobil dinas ini hampir saja dijual keluar negeri.

Untung saja saat itu ada salah satu perhimpunan yang bernama PPMKI atau Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia yang berhasil menebus mobil yang satu ini sehingga tidak jadi dijual.



Saat ini Buick Super 1949 tersebut bisa ditemui di Hauwke's Auto Gallery, Jakarta Selatan. Galeri otomotif tersebut di kelolai oleh Laurent Setjodiningrat.

Sebagai informasi tambahan, Buick merupakan salah satu merek otomotif yang berafiliasi dengan GM (General Motors) dimana mobil yang satu ini memiliki desain platform yang sama dengan body c milik GM.

Jika dilihat tampilan eksteriornya, mobil ini mengusung desain yang sangat khas sesuai dengan mobil pada zama dulu, dimana bentuk bodinya dibuat membulat dengan grille kokoh dan memanjang serta kap mesinnya yang besar.

Dibalik kap mesinnya yang besar ini tersematkan mesin 8 silinder dengan kapasitas 4.063 cc yang mampu menyemburkan tenaga hingga 115 dk pada putaran mesin 3.600rpm.

Mesin ini dikimpoikan dengan transmisi manual 3 percepatan, sesuai dengan zaman saat ini dimana mobil-mobil sejenis masih hanya memiliki transmisi 3 percepatan sebagai standar.


BACA JUGA : Penghargaan Desain Mobil Terbaik 2019 Jatuh Kepada Ferrari?

Mobil ini didatangkan langsung dari Amerika Serikat, namun menariknya setir pada mobil ini sudah berada di posisi sebelah kanan dimana seperti yang diketahui bahwa mobil-mobil buatan Amerika Serikat biasanya memiliki setir disebelah kiri.

Diantara 23 mobil dinas yang dimiliki oleh Soekarno, Buick Super 1949 inilah satu-satunya mobil yang setirnya terletak disebelah kanan.

Diketahui bahwa mobil dinas yang satu ini dipakai untuk mengantar jemput anak-anak Soekarno, dimana seperti mobil biasa yang digunakan oleh konsumen umum, mobil ini sama sekali tidak dilengkapi dengan fitur khusus.

Berbeda sekali dengan mobil dinas sekarang ini yang sudah menggunakan banyak sekali fitur-fitur canggih contohnya seperti penyematan kaca anti peluru dan yang lainnya.



Sayangnya unit yang dapat ditemui di Hauwke's Auto Gallery ini sudah tidak dapat dikendarai dan mengalami sejumlah masalah umum yang biasanya terjadi pada mobil zaman dulu.

Kerusakan dimulai dari segi teknis seperti rem yang sudah blog hingga karburator yang mengalami kendala.

Menurur Laurent perbaikan mobil dinas yang satu ini tidaklah mahal dimana hanya dengan bermodalkan uang sebesar Rp. 5 juta saja mobil Buick Super 1949 ini sudah akan dapat berjalan lagi seperti biasa.

Bagaimana tanggapan dari sahabat Otozola mengenai berita yang satu ini ? Apakah sahabat sudah pernah melihat langsung mobil dinas yang satu ini ? Yuk berikan tanggapannya dikolom COMMENT dan jangan lupa untuk di SHARE.