Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Mahasiswa Papua: Kami Aman di Malang
Daviq Umar Al Faruq - 20 Agustus 2019 15:10 WIB


Salah satu mahasiswa Papua, Mauridz Jimmy Taran


Malang: Sederet mahasiswa asal Papua mengaku tak pernah terkendala selama berkuliah di Kota Malang, Jawa Timur. Bahkan mereka mengaku nyaman menjalani studi di kota pendidikan itu.

Salah satu mahasiswa Papua, Mauridz Jimmy Taran membenarkan kondisi tersebut. Dia mengaku tidak pernah mendapat gangguan dari pihak mana pun selama empat tahun terakhir tinggal di Kota Malang.

"Kalau yang kami rasakan dari kami pribadi itu aman, nyaman," katanya saat ditemui Medcom.id, Selasa 20 Agustus 2019.

Mauridz juga mengaku mendapat perlakuan yang baik oleh warga sekitar di indekosnya di kawasan Hamid Rusdi, Bunulrejo, Kota Malang. Dia juga meminta warga Papua tidak mudah terprovokasi dengan isu negatif yang beredar saat ini.

"Kami berharap buat semua saudara yang di Papua, jangan mudah terpengaruh atau terprovokasi agar kita tidak terpecah belah dari NKRI. Kami satu, kami Indonesia," tegasnya.

"Keluarga di Papua atau teman-teman, saudara semua jangan mudah terprovokasi atau mendengar isu dari sana sini cukup mendengar sumber yang jelas," imbuh pria asal Jayapura ini.

Saat ditanya tentang masalah pembebasan Papua Barat mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Waskita Dharma Malang ini enggan berkomentar banyak. "Kalau saya sih mending kita tetap bersatu, soalnya kan saya dari kecil dididik dari Indonesia bukan dari negara lain, saya bersyukur bisa menulis, bisa baca," ujarnya.

Sementara itu, mahasiswa asal Papua lainnya, Nina Awendu juga mengaku aman-aman saja selama tinggal di Malang. Sebab dia telah membaur dengan lingkungan kampus dan warga sekitar indekosnya.

"Aktivitas kami aman di tempat kami tinggal. Semua jadi kayak teman, dianggap sahabat, keluarga apalagi di indekos kami, udah jadi keluarga sama orang-orang kampung situ," katanya.

Mahasiswi asal Jayapura ini mengaku telah memberikan kabar soal dirinya kepada orang tua di Papua. Bahkan, orang tuanya menyarankan untuk tidak ikut aksi demo di tempat perantauan.

"Karena kami ke sini untuk kuliah. Tapi mungkin ada teman-teman lain yang punya pendapat lain dari kami mungkin mereka ikut," ungkapnya.

Mahasiswi jurusan Administrasi Publik, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Waskita Dharma Malang ini pun menyayangkan insiden yang terjadi di Surabaya beberapa waktu lalu. Sebab, dia mendengar teman-teman sesama Papua dilecehkan.

"Kejadiannya cukup sedih ya, kalau yang kemarin saya lihat kejadian di Surabaya yang teriaki kami monyet dan segala macam itu cukup sedih karena langsung membuat Bapak Gubernur kami menangis. Tapi yaudahlah karena kami dari kecil diajari mengasihi ya kami mengasihi saja untuk saya pribadi walau banyak yang enggak terima untuk kejadian tersebut. Dan kami ke sini untuk kuliah," ujarnya.

Kerusuhan pecah di Papua Barat, Senin, 19 Agustus 2019. Lalu lintas di sejumlah jalan di Manokwari, Papua Barat, lumpuh akibat diblokade massa. Massa memprotes pengusiran mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 16 Agustus 2019.

Massa menebang pohon dan membakar ban di jalan raya. Aparat kepolisian Polda Papua Barat dan Polres Manokwari pun turun ke jalan mengendalikan situasi.



(ALB)

https://www.medcom.id/nasional/daera...aman-di-malang
0
616
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.