Kebaya sebagai salah satu pakaian tradisional khas Indonesia, sudah sepatutnya kita lestarikan.



Banyak sumber yang mengatakan bahwa kebaya itu merupakan pakaian perempuan yang berasal dari luar negeri.

Namun tak sedikit juga yang mengatakan kebaya itu merupakan pakaian tradisional dari Indonesia. Gansis pasti bingung, kan? Yang mana sebenarnya kebaya yang asli dari Indonesia, karena begitu banyaknya model kebaya yang ada di negeri kita tercinta ini. Kekayaan adat, seni dan budayanya sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Yang tertunya membuat kita semakin bangga menjadi warga negara Indonesia.

Jadi, yang disebut kebaya asli Indonesia itu, adalah kebaya jenis kutu baru, yang berasal dari Jawa Tengah. Kebaya jenis ini muncul di akhir abad ke-18.





Pada zaman dahulu yang boleh memakai kebaya hanya dari golongan bangsawan saja, sehingga status sosial seseorang dapat dilihat dengan mudah dari pakaian yang dikenakannya.

Barulah kemudian pada era Presiden Soekarno. Presiden Republik Indonesia yang pertama, kebaya ditetapkan sebagai pakaian nasional untuk perempuan Indonesia.

Yang dapat dipergunakan dalam menghadiri acara-acara resmi kenegaraan. Ibu negara seperti Ibu Fatmawati Soekarno dan Ibu Tien Soeharto juga sering mengenakan kebaya jenis kutu baru dalam setiap acara-acara kenegaraan.







Tidak hanya mampu memperidah penampilan seorang perempuan, kebaya juga memiliki makna tersendiri, yaitu melambangkan pribadi perempuan Indonesia yang halus dan sikap serba lembut.

Sampai saat ini kebaya digunakan oleh perempuan Indonesia hanya dalam menghadiri acara-acara tertentu saja. Seperti upacara persembahyangan yang ada di Bali, upacara pernikahan, sampai pada acara wisuda.













Tak dapat dipungkiri, perkembangan zaman yang semakin moderen juga berdampak pada cara berpakaian anak muda di Indonesia, yang lebih meniru cara berpakaian artis-artis film barat atau film drama korea, sehingga penggunanan baju kebaya semakin dilupakan. Padahal dengan baju kebaya menurut ane sendiri, seorang perempuan akan lebih terlihat anggun dan sopan.

Untuk itu demi menjaga kelestarian budaya nusantara, beberapa daerah seperti di Provinsi Bali, telah menetapkan hari kamis sebagai hari berbahasa Bali dan berbusana adat Bali, dimana busana adat Bali untuk perempuan sangat identik dengan penggunaan kebayanya.

Para siswi dan guru perempuan, serta PNS, juga semua kariawan swasta perempuan, yang ada di Bali, diwajibkan mengenakan kebaya pada hari Kamis, hari Purnama, hari Tilem, dan hari jadi Provinsi Bali serta hari jadi Kabupaten/kota.

Selain berdampak positif dari segi pelestarian budaya, yang mampu menumbuhkan rasa nasionalisme sejak dini pada anak-anak Indonesia, secara otomatis juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat.

Akan banyak muncul para wirausaha di bidang tata busana, khususnya pembuatan atau perbaikan baju kebaya. Sehingga mampu mengurangi jumlah pengangguran akibat sedikitnya lapangan pekerjaan.

Semoga thread ane kali ini bisa bermafaat ya, Agan and Sista.

18/08/2019

Sumber referensi :
DI SINI

DI SINI