irengarengblogAvatar border
TS
irengarengblog
Menebak Cemilan Baru Android

Mulai debutnya pada tahun 2007,Android mulai memperkenalkan sistem operasinya ke publik. Android yang saat ini mendominasi pasar dengan penamaan sesuai cemilan,mulai dari Cupcake hingga Pie yang setahun terakhir telah diluncurkan. Meski awalnya karena ketidaksengajaan pendirinya menamainya,hingga nama yang sudah dipatenkan oleh pesaingnya,Astro dan Bender sebelum Android lahir. Meski begitu,keberuntungan memihak dengan marketing kudapan manis.

 

Setahun sudah Google meluncurkan Android 9.0 dengan nama Pie,dalam konferensi yang bersamaan dengan Google I/O 2018, Android begitu percaya diri dengan segudang fitur yang dimilikinya. Salah satunya kesejahteraan digital yang beberapa tahun ke belakang adalah kebutuhan bukan hanya tren belaka.

Danger, Era sebelum Android

Andy Rubin adalah seorang insinyur Apple inc,sebelum dirinya memutuskan keluar dari perusahaan itu dan mendirikan startup sendiri yang bernama Danger pada tahun 2002. Perusahaan kecil yang khusus membuat software mobile,yang saat itu hanya dikuasai Symbian,Windows Mobile dan Blackberry.

Dengan percaya diri,dan hubungan baik dengan T-Mobile,Danger mulai memperagakan perangkatnya,yaitu Hiptop. Perangkat pertama berbasis DangerOS ,cikal bakal Android dengan Java sebagai ekstensi .jar untuk aplikasinya.Setahun kolaborasinya menciptakan hasil,meski berlayar monokrom nyatanya desain yang nyeleneh pada waktu itu membuatnya sukses . Pada waktu yang bersamaan T-Mobile meminta untuk merebranding ulang dengan nama Sidekick,karena posisi untuk menggeser layar berada di samping.

Meski sukses,tak lantas membuat posisi direksi menjadi milik Rubin. Tahun 2003,berbekal pengalaman dalam berbisnis Andy Rubin mulai mendirikan perusahaan baru.Bersama Rich Milner,Nick Sears dan Chris White, Android mulai dirintis. Pelan tapi pasti, dengan segala kerahasiaannya Android mulai membuahkan hasil. Platform Java masih menjadi andalan,namun dengan kekuatan lain yaitu Open Source yang saat itu masih menjadi mitos.

Menjadi sistem operasi tanpa perangkat,adalah sebuah dosa besar. Tahun 2005, berbekal pengalamannya di bidang software, Andy Rubin mulai peruntungannya dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan besar.

‘Apakah Anda bermimpi?’ Seluruh visi yang saya sajikan, tanggapan mereka adalah ‘Anda dan pasukan apa yang akan pergi dan menciptakan ini? Anda memiliki enam orang. Apakah Anda tinggi? "Pada dasarnya itulah yang mereka katakan”,kenang Andy Rubin saat ditolak Samsung dalam presentasinya waktu itu. Tak berselang lama,kekecewaannya berangsur menghilang dari dirinya. Memulai fase hidup baru, Google mengakuisisi Android inc dengan nilai tidak disebutkan.

“Kami akuisisi Android karena talenta dan teknologinya yang luar biasa.Kita mulai bergairah bersama mereka”,ungkap Google dalam wawancaranya dengan Ben Elgin,dari Business Week. Android mulai perjalanan dari sini.

Keyboard Adalah Masa Lalu

Blackberry dan Windows Phone dengan Keyboard QWERTYnya adalah tren saat itu. Produktivitas adalah segalanya. Membuat Android mulai mengikuti jejak kedua sistem operasi itu. Berbekal HTC berkode  “Sooner”,Android percaya diri meluncurkan perangkatnya. Di luar dugaan,Steve Jobs meluncurkan iPhone pada Januari 2007.

Dengan kepercayaan tinggi, Android yang awalnya dibuat dengan keyboard terlihat lebih usang dibanding iPhone yang jauh revolusioner. “Apa yang tiba-tiba tampak seperti… sembilan puluhan. Itu hanya salah satu dari hal-hal itu yang jelas ketika Anda melihatnya”,ujar Chris DeSalvo yang melihat iPhone tanpa memiliki keyboard dan sebatas layar sentuh.

"Sial, kurasa kita tidak akan mengirimkan ponsel itu.",ungkap Andy Rubin. Android ditunda dirilis pada tahun yang sama. Percepatan dilakukan,terlebih Schmidt,Brin dan Page terus memberikan komitmennya pada Android dan terus mendorongnya hingga ke titik tujuan.Mulai dari perekrutan talenta berbakat,hingga mendirikan Open Handset Alliance pada 5 November 2007 yang terdiri dari Qualcomm,Texas Instruments sebagai produsen chipset,Sprint dan T-Mobile dari telekomunikasi, dan berbagai perusahaan ponsel macam HTC,Motorola,LG , Samsung ,nama terakhir yang pernah menolak.

Setahun berselang,di tahun 2008 semua prototype yang telah dibuat mulai berada di tahap akhir.Mimpi itu akhirnya mulai terwujud, bukan seperti iPhone yang berlayar sentuh.Dengan DNA Sidekick menjadikan perangkat ini kombinasi layar sentuh dan keyboard menjadi pilihan, kode ”Dream” dari G1 adalah awal dari Android. Penggunaan keyboard Android bukan hanya sebagai pembeda, namun juga navigasi dikarenakan belum optimalnya sistem operasi ini dengan layar sentuh sepenuhnya.

“Kita tidak melihat ancaman”,ungkap Nokia yang masih percaya Symbiannya akan berjaya pada waktu itu kutip dari SimpleProgrammer

Wajah Android Yang Manis

Sergey Brin sang pendiri Google,perusahaan yang menaungi Android mulai mengadakan sayembara sebesar 10 juta dollar untuk mereka yang mau bersedia membuat aplikasi untuk Android. Dengan Youtube,Sergey Brin dan Steve Horowitz sukses menarik perhatian,tak terkecuali Jobs yang marah besar saat Android memamerkan game “Quake” yang berjalan mulus karena penggunaan OpenGL ES.

Belum sampai di situ, Android 1.0 yang dipublikasikan September 2008 mulai menarik perhatian para pengembang aplikasi. Android Market hadir sebagai lawan dari App Store milik Apple,Ovi Store atau tempat aplikasi indie macam Waptrick untuk ponsel berbasis Java. Android mulai memasukkan layanan Google semacam Gmail,Maps,Search dan dukungan yang lain. Seiring berjalannya waktu,Android mulai memperkenalkan diri agar dikenal secara luas bukan hanya para developer.

“Nama kode awalnya adalah Astro Boy, bukan Astro. Rencananya adalah menggunakan nama kode yang merupakan robot fiksi, dan kami akan melakukannya dengan urutan abjad. Seiring berjalannya waktu, rencana berubah, dan tonggak-tonggak itu dimodifikasi, dan pada titik tertentu kami berakhir dengan 1,1 menjadi Petit Four karena Product Manager kami menyukai makanan lezat. Kami kemudian pergi dengan itu, tetapi kembali melakukannya dengan urutan abjad”,ujar Dianne Hackborne Insinyur Android, dikutip Android Police.

Selain mengubah nama kode supaya dikenal,Android juga membuat logonya terlihat familiar.Kombinasi dari robot dan kumbang hijau,yang diciptakan Irina Blok membuatnya dipekerjakan Google. Bahkan saat ditanya, The New York Times tahun 2013 dia menceritakan kalau dirinya terinspirasi logo “Pria” dan “Wanita” dalam tempat peristirahatan. Terlebih Google mengganggap kalau logonya bisa menjadi proyek open sourcenya untuk ke depan.Hal ini dibuktikan dengan penggunaan Creative Commons 3.0 Attribution License.

Dan dugaan Google tidak meleset, Android 1.5 meluncur pada April 2009 mulai dikenal publik sebagai Cupcake. Android pertama yang mulai memakan kudapan,bahkan Ryan Gibson berkata,’’Sejak perangkat ini ada membuat kehidupan kami semakin manis ,jadi dessert adalah versi Android selanjutnya”.

Easter Eggnya Android

Cupcake mulai dikenal publik,namun masih sedikit yang tertarik dengan Android.Perlahan Google mulai rajin merilis Android awal kemunculan di publik, fitur baru mulai bermunculan dan disempurnakan. Tahun 2009 saja,Android sudah melahap 3 nama sekaligus Cupcake(1.5), Donut(1.6) dan Eclair(2.0-2.1) semuanya berselang 6 bulan.

 “Sebagian besar ”karena dua versi Android, 2.0 dan 2.1, keduanya disebut Eclair. Dan karena Google tidak akan mengatakan apa yang disebut sebagai dua yang pertama versi Android, yang dapat Anda asumsikan dimulai dengan "A" dan "B."ungkap Randall Sarafa,Juru Bicara Google yang mengatakan akan terus menamainya dengan sesuatu yang manis. Semakin lama Google semakin intens membuat versi nama yang sama meski berbeda API(Application Programming Interface) ,hal itu nyatanya terjadi pada Eclair (2.0-2.1),Froyo (2.2 -2.2.3), Gingerbread(2.3 -2.3.2), Honeycomb(3.0-3.1), Ice Cream Sandwich (4.0 -4.0.4),Jelly Bean(4.1,4.2 – 4.3),untuk Jelly Bean dirilis pada tanggal yang berbeda.

Untuk Jelly Bean 4.1 dirilis 27 Juni 2012, versi 4.2 pada 29 Oktober 2012, dan versi 4.3 pada 24 juli 2013 dan belum ada penjelasan dari Google kenapa selang begitu lama masih mengusung nama yang sama.

 

Namun ada hal yang menarik selain nama komersialnya, Google mencoba memperkenalkan easter egg miliknya yaitu zombie gingerbread pada Android versi 2.3, dan mulai dari sini setiap membuka setting pada bagian tentang ponsel yang jika ditap beberapa kali akan disuguhkan kreatifitas dari insinyur Android.

 

Setelah Jelly Bean dirilis,banyak penggemar Android menginginkan nama yang baru selain fitur yang ditawar. Pada 3 September 2013,Android merilis versi 4.4 dengan sebutan Kitkat meski sebelumnya dirumorkan bernama Key Lime Pie.

"Kami menyadari hanya sedikit orang yang benar-benar tahu seperti apa rasa Key Lime Pie,"Keraguan atas kepopuleran nama tersebut menjadi halangan.Hingga tercetus nama lain. "Salah satu makanan ringan yang kita simpan di dapur kantor untuk menemani pengembang saat coding hingga larut malam adalah KitKat, dan seseorang pun berkata: 'hei, kenapa tidak menggunakan nama KitKat?”,pungkas John Lagerling, Director of Android Global Partnership.dikutip dari BBC.

 

"Terus terang kami memutuskan untuk memberi ijin kepada Google hanya dalam waktu kurang dari satu jam," ucap Patrice Bula, Kepala Pemasaran Nestle.Bermodalkan nama besar Nestle, Google mulai peruntungan nama Kitkat.

 

Rumor Menaikkan Pamor

 

Kitkat yang ringan,anti lag membuat Android yang semula dianggap sistem operasi rakus akan RAM perlahan berubah menjadi andalan bagi semua orang. Dengan RAM hanya 512 MB cukup membuat Android ini berjalan mulus apalagi dengan Android Runtime yang mulai diperkenalkan di versi ini dan selanjutnya.

 


Hingga setahun berikutnya,Android merilis versi yang baru yakni Lolilop. Android versi 5.0 ini memperkenalkan material desain sebagai dasar peluncurnya. Aplikasi terlihat lebih modern,cepat , terlihat lebih terang dan mencolok pada warna yang digunakan.Pada versi ini Android mulai memainkan temponya,tidak terlalu cepat merilis versi terbaru seperti pada awal peluncurannya hingga akhirnya versi 6.0 mulai dirilis tahun berikutnya,yakni Marshmallow pada 2015.

 

Setelah Google mulai memberitahukan bahwa Android versi terbaru pada acara akbar mereka ,Google I/O. Orang-orang mulai menebak Android terbaru sesudah Marshmallow.

Sejumlah nama yang diusulkan yaitu Nectar, Napoleon, Neyyappam, Nuts, Nectarin, Nolen Gur, Nachos, New York Cheesecake, Noodles, bahkan sampai Nagasari dan Nastar. Kedua nama terakhir adalah kudapan manis khas Indonesia. Seperti yang terlihat dalam video “Android Nougat Statue Unwrapping”, sepertinya Google ingin menarik perhatian dari berbagai negara untuk berpartisipasi menjadi nama Android versi selanjutnya. Dan itu komersialisasi yang menakjubkan, Google akhirnya memilih Nougat sebagai Android versi 7.0. Sepertinya Google tidak ingin menjadikan Google menjadi properti satu negara saja.

 

Hal ini menaikkan rasa penasaran pada masyarakat,nama terbaru apa yang ada pada Android selanjutnya. Orang tidak merasa kecewa,hal ini berlaku pada Android versi 8.0 yakni Oreo. Penamaan Android dengan nama Oreo,sekali lagi mengindikasikan Android memilih jalan tengah.

Tidak puas banyak media mulai memprediksi nama berikutnya sebagai bahan berita, Popsicle menjadi favorit. Namun sayang,Google menginginkan nama yang umum dan mudah diingat hingga akhirnya memilih Pie sebagai cemilan Android.

 

Setelah pengumuman berita perilisan android versi 9.0 belum selesai, media online semacam theVerge mulai memprediksi nama berikutnya,meski merujuk versi 10 dan mengurutkan alfabeta ,maka Android berikutnya berawalan huruf Q. Mulai dari Qurabiya,Quindim,Queen of Pudding,Quinche Jam,Qotlab,Quesito,Quirks, atau Quaker Oats. Nama terakhir bukan kudapan manis,melainkan merk dagang selayaknya Kitkat ataupun Oreo.

"Kami sangat bersemangat tentang makanan penutup”. Kegelisahan saat mencari nama yang cocok untuk produk yang sudah dirilis versi beta pada Mei 2019,dan update beta 6 pada Agustus tahun yang sama dengan produk digital wellbeing sekaligus dark mode yang menjadi andalannya.

 “Pada saat yang sama, Q adalah huruf yang sulit. Tapi kami sedang melihatnya. ",ujar Sameer Samat, wakil Google Presiden manajemen produk untuk Android dan Play,dikutip Cnet.

 

Mendekati perilisan resminya, sepertinya Android akan terus menjaga kualitasnya sebagai sistem operasi milik publik dan terus berada di jalannya. Terlebih Android memiliki tantangan ke depannya bukan cuma ke kompetitor, tapi juga huruf V,W,X dan Z yang sepertinya sulit untuk dilahap sebagai nama Android berikutnya. Quality Street untuk Android!


emoticon-Toastmakasih gan ,udah mau baca ni postingan... emoticon-No Hopemoga ane bisa nulis thread berikutnya, salam Gosong
0
351
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.2KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.