GIF


Zaman berubah
Kini tak perlu cupumanik,
untuk sigap mengarungi semesta
Segala yang magis,
hanya naif semata.

Nusantara kaya berlimpah,
kaya akan zaman dan dialektika.
Masih pantas dicela fakir mental ?

Dulu akang berkisah
Berderu kesah, menggandeng imajinasi

Mengarungi perang ramayana,
Epos mahabharata,
tergopoh lelahnya perang gerilya,
Suramnya masa orba,

Digawangi serba-serbi pesona cendana
Merangsek padu, dalam pusaran deras,

Sejarah Manusia.

Tapi tidak, tidak aku katakan,
tidak terlampau seserius itu.
kadang melantunkan jenaka
Kami berkelakar bersama.

Sunandar Sunarya

Mengingatnya jadi rindu hati
Derai air mata, menahan luka serta duka

Ohh ...
Kemana dalang itu,
Tak kunjung kembali

Tuturnya aku sematkan di kenangan,
Tapi semua disapu bersih kaca benggala,
bening sebeningnya, zaman telah berubah

Yang diwariskannya bara cerita
secangkir teh setia menemani
Untuk terus berkarya,
memeluk etos kerja di tanah merdeka

Aku tafsir lebih susah perang ego,
perang melawan diri maha diri
Sehebat-hebatlah dalang pujaanku
mengisahkan berbagai perang epik.

Tapi pekik sang revolusioner,
Tampar menampar wajah kiri,
Puluhan tahun berlalu
Bung Karno berseru,
Lawan kita hari ini bangsa sendiri

Budaya al-narsis individualiah,
Hasrat kapitalistik,
Gugat semburat saling membenci,
Masih saja gemar mewarnai tanah merdeka

Insyafilah, sumberdaya unggul,
Agar sama-sama memetik manisnya
Buah demografi

ada yang lebih penting
dari definisi siapa kita.
Begitu mesra bila diubah,
menjadi apa yang bisa
mempersatukan kita

Secangkir teh masih setia menemani
di tanah merdeka ini, sedang menanti cinta
Dari perjuangan sampai mati.


Agustus, 2019