adnanamiAvatar border
TS
adnanami
Kecemburuan Anak Desa dan Kota dalam Pendidikan


Dunia pendidikan di Indonesia beberapa tahun belakangan mengalami revolusi yang terbilang cepat. Sebagai orang yang pernah menggeluti dunia pendidikan sebagai seorang pengajar, ane melihat adanya perbedaan kontras antara pendidikan yang didapatkan di daerah pedesaan dan perkotaan dua tahun lalu, yaitu tahun 2017.

Kurikulum dan sistem pendidikan yang tidak sama membuat anak - anak dari daerah kabupaten dan kota tidak bisa disetarakan dalam hal pemahaman terhadap materi. Sebut saja kurikulum tematik yang mulai dijalankan beberapa tahun yang lalu. Penyebarannya tidak merata dimana murid - murid Sekolah Dasar di Kabupaten masih mendapatkan kurikulum lama. Kompetensi pada kurikulum lama terbilang kompleks karena mengharuskan para siswa memiliki buku cetak dan LKS untuk setiap mata pelajaran yang diajarkan sedangkan Kurikulum tematik cenderung lebih praktis karena satu buku paket mencakup beberapa pelajaran sekaligus seperti Bahasa Indonesia dan Matematika.

Materi yang ada di dalam bahan ajar tematik juga dapat dikatakan lebih mudah dicerna oleh murid daripada kurikulum lama. Bahkan untuk masalah hari libur juga berbeda. Dulu anak SD di Kabupaten tetap masuk di hari Sabtu dan belum menerapkan sistem full day school sedangkan SD di Kota menjalankan kegiatan belajar mengajarnya dari hari Senin sampai Jumat saja dan durasinya full day. Tak heran apabila muncul kecemburuan antara anak - anak yang bersekolah di daerah yang berbeda.

Untung saja kebijakan baru segera diluncurkan setelah mengetahui ketimpangan dalam sistem pendidikan ini. Sekitar satu tahun kemudian barulah Dinas Pendidikan menerapkan kurikulum tematik untuk Sekolah - Sekolah Dasar di wilayah Kabupaten, hari Sabtu pun anak - anak diliburkan tetapi belum semua sekolah menerapkan full day school khusunya bagi Sekolah berbasis keagamaan seperti Madrasah Ibtida'iyah.



Maka seharusnya wali murid tidak perlu lagi khawatir maupun cemburu dengan membanding - bandingkan kualitas sekolah di Kabupaten dan Kota karena kini semua sekolah sudah menerapkan sistem yang hampir sama. Walaupun memang ada peringkat mutu bagi sekolah - sekolah di wilayah regionalnya tapi hal itu tidak berpengaruh besar pada proses seleksi masuk di jenjang pendidikan selanjutnya karena sudah ada kebijakan terkait zonasi sekolah yang diharuskan dekat dengan area domisili.

Sumber referensi : pengalaman pribadi yang disertai dengan observasi
CahayahalimahAvatar border
swiitdebbyAvatar border
swiitdebby dan Cahayahalimah memberi reputasi
2
517
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.5KThread13.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.