Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

banihartoyoAvatar border
TS
banihartoyo
Soal Rektor Asing, Fahri Hamzah: Jangan-jangan Nanti Cari Presiden Asing


Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, tidak setuju dengan rencana Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) merekrut rektor asing untuk memimpin perguruan tinggi di Indonesia. Dia khawatir, ke depannya presiden pun bisa direkrut dari luar.

“Kalau begitu caranya nanti naikin aja ke atas, jangan-jangan kita nggak sanggup jadi presiden juga, nyari orang asing jadi presiden. Nanti kepala desa, nyari orang asing. Nanti wali kota, nyari orang asing,” kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (31/7).

Dia mempertanyakan apakah Menristekdikti, M Nasir, tidak memiliki konsep dalam memodernisasi dan membangun kampus kelas dunia, sehingga harus merekrut rektor asing. Menurut dia, orang yang ditunjuk sebagai menteri karena memiliki konsep yang visioner, dan dianggap mampu bekerja menyelesaikan persoalan di Indonesia.

Dia mengatakan, Indonesia mempunyai tokoh yang bisa diandalkan menjadi rektor kelas dunia. Dengan demikian, pemerintah tak perlu mengeluarkan kebijakan yang justru menyingkirkan peran anak bangsa.

Maka itu, dia meminta pemerintah tidak selalu mengandalkan orang asing untuk menangani masalah bangsa, Indonesia bisa mandiri. Dia mencontohkan kasus BUMN yang gagal naik ke kelas dunia, sehingga cari COE asing.

“Gagal membuat kampus menjadi kelas dunia, cari rektor asing. Lah sampeyan jadi menteri apa kerjaannya? Kan kita nanyanya ke dia, bukan kita, lagi-lagi nyerah, tunjuk orang asing,” katanya.

Dia mengatakan, M Nasir dibaiat menjadi menteri karena dianggap mampu menyelesaikan masalah tersebut. Dia mengusulkan, salah satunya menteri bisa mengundang para rektor di Indonesia untuk diberi pemahaman soal kampus kelas dunia, bukan malah merekrut orang asing.

“‘Bukan kemudian ‘udah ya, kalian nggak sanggup, ini kita cari orang lain aja’. Itu sama dengan bohong. Lah, terus kita bikin kabinet ini untuk apa?” imbuhnya.

Dia mengatakan, pemerintah harus punya konsep dan tidak dengan mudah berlepas tangan menyikapi persoalan tersebut. Pemerintah memiliki tanggung jawab regulatif sebagai pembuat UU dan pengelola sektoral.

“Menteri Ristekdikti mengelola sektoral. Kenapa dia nggak pakai kekuatan politiknya untuk mengelola sektor itu sehingga sektor itu menjadi maju? Bukan dia mau lepas tangan kepada orang lain,” ucap Fahri.

tusbol


rektor impor
sayuran impor
buah2an impor
pupuk impor
beras impor
telor impor
susu impor
jagung impor
cabe impor
daging impor
anggur impor
hp impor
laptop impor
mobil impor
tenaga kerja impor
semuanya impor, sampek kondom buat cebong tusbol2an juga impor







Diubah oleh banihartoyo 01-08-2019 02:30
pesinden.basukiAvatar border
pengibulanAvatar border
partaisilititemAvatar border
partaisilititem dan 8 lainnya memberi reputasi
7
2.6K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.