Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Bisnis
  • Ini Sumbangan Biodiesel kepada Pengurangan Emisi dan Penguatan Cadangan Devisa

padanglurus1Avatar border
TS
padanglurus1
Ini Sumbangan Biodiesel kepada Pengurangan Emisi dan Penguatan Cadangan Devisa

Ini Sumbangan Biodiesel kepada Pengurangan Emisi dan Penguatan Cadangan Devisa Tanggungjawab Indonesia sebagai salah satu penandatangan Perjanjian Paris 2017 dalam  isu penanganan iklim global sejatinya sudah mulai terlihat. Kendati kesepakatan tersebut baru berlaku efektif tahun 2020 mendatang, namun  sejumlah upaya dan langkah sekaligus bukti keseriusan Indonesia dalam mitigasi dan pengurangan gas rumah kaca sedikit banyaknya sudah memberi hasil.[/size]

Bukti keberhasilan tersebut bisa dilihat dari kebijakan penerapan biodiesel 20 persen atau B20 dari bahan baku kelapa sawit. Penerapan B20 yang dimulai September 2018 lalu itu, merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam pengembangan  energi ramah lingkungan di Indonesia tercatat terus berlanjut.

Data yang dilansir  Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Paulus Tjakrawan, menyebutkan, pengembangan biodiesel sawitk atau B20  sepanjang 2018 tercatat telah mengurangi terlepasnya emisi. Lantaran biodiesel sawit diyakini menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca yang lebih kecil dari penggunaan solar, dan mengurangi polusi.

Sepanjang tahun lalu itu, Biodiesel sawit berhasil mengurangi emisi dari minyak solar sebesar 27% atau setara dengan ~10,58 Juta Ton CO2 Equivalent.

Pengurangan emisi tersebut sejalan dengan komitmen Indonesia yang telah menetapkan target pengurangan emisi dalam Nationally Determined Contributions UNFCCC sebanyak 26% di tahun 2020 dan sekitar 29% pada tahun 2030.

Selain membantu mengurangi emisi, biodiesel sawit juga menjadi harapan bagi terlepasnya ketergantungan Indonesia dalam mengimpor bahan bakar yang kerap menekan devisa negara.

Pada sisi lain, Program Biodiesel juga mampu menekan pemakaian bahan bakar di Indonesia sekitar 1,4 Juta Barel perhari, atau sama dengan separo jumlah impor karena  Indonesia hanya mampu menghasilkan  778 ribu barel  minyak perhari.
Maka biodiesel sawit terbukti lebih ramah lingkungan, juga mampu menjadi salah satu harapa utama untuk mengurangi ketergantungan impor bahan bakar dari fosil.


Diubah oleh padanglurus1 28-07-2019 16:09
0
325
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bisnis
BisnisKASKUS Official
70KThread11.6KAnggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.