Mata menjadi anugerah yang paling indah diberikan Tuhan kepada manusia. Namun, tidak semua manusia mampu menikmati anugerah tersebut.

Sekelompok komunitas asal Bandung, Jawa Barat, tetap gigih mentadabburi al Quran meski mereka memiliki keterbatasan dalam melihat. Yang menjadi luar biasa, para pria ini tidak hanya membaca, namun juga mengkaji isi al quran, baik teks dan kandungan di dalamnya.

Kemampuan itu didukung dengan aplikasi komputer yang sudah mereka kenal dalam beberapa tahun belakangan.

Para penyandang disabilitas ini mampu menggali informasi dalam al Quran, baik kesamaan ayat, surat dan sebagainya. Mereka pun mampu menjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut.

Keterbatasan seseorang seringkali melahirkan kelebihannya di sisi berbeda. Tidak bisa melihat, bukan berarti buta sama sekali terhadap hidayah Ilahi.

Dengan bantuan teknologi, tentunya tuna netra bisa bersentuhan dengan ayat-ayat suci. Mereka pun mampu melihat dengan Al Quran. 

Liputan Tim Media Club Indonesia, copyright reserved @2019