Pertemuan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia. Namun tidak bagi "kelompok abu-abu".

Pertemuan kedua tokoh tersebut sukses membuat mereka belingsatan. Karena selama ini kelompok tersebut hanya pura-pura mendukung pasangan capres-cawapres 02 tersebut.

Hal itu terbukti dengan adanya nyinyiran dari mereka. Bahkan ada yang kecewa berat. Termasuk menarik dukungan dan menghina-hina Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Kelompok yang tidak suka ini terdiri dari barisan Islam radikal, seperti HTI, FPI dan PA 212, yang memang tidak suka dengan adanya rekonsiliasi.

Pertemuan itu sebenarnya memiliki tujuan yang baik, yaitu guna mendinginkan polarisasi politik pasca pilpres, setelah sebelumnya Prabowo juga menemui presiden terpilih Joko Widodo.

Namun bagi mereka, bersatunya kubu Jokowi dan Prabowo telah memupuskan agenda mereka untuk mendirikan negara Islam atau khilafah.

Tak hanya itu, bagi pihak abu-abu pertemuan tersebut juga dinilai membahayakan bagi bangsawan yang butuh panggung pada Pilpres 2024 mendatang.

Bagaimanapun, kita sangat mendukung adanya pertemuan tersebut. Kita harus akui pertemuan antara Prabowo dan Megawati itu sangat baik untuk persatuan nasional.

Oleh karena itu, kita jangan terpengaruh dengan adanya isu-isu liar yang menodai, bahkan bertujuan merusak tujuan mulia dari pertemuan tersebut.

Mari kita kuatkan persatuan nasional. Bersama-sama kita akhiri polarisasi karena perbedaan politik.