Obet9718Avatar border
TS
Obet9718
Berbenah Jati Diri, Menuju Kesadaran Kolektif

Gema bangsa yang berbhinneka tunggal ika sudah terdengungkan sejak taman kanak-kanak. Sudah lama namun semakin nampak sekedar parade budaya di hari kemerdekaan dan hari-hari nasional saja. Kenyataan didepan mata semakin terbuka lebar. Perbedaan budaya yang semakin dibumbui stereotip etnis, perbedaan latar belakang ras yang dikelabuhi strata sosial, perbedaan kemapanan ekonomi yang terhiasi materialisme, perbedaan agama yang teredupkan oleh fanatisme dan ekstrimisme, perbedaan golongan yang bangga merasa paling benar. Inilah sekat berduri yang semakin rentan melukai satu sama lain diantara rakyat.
 
Terlahir merdeka di negeri yang kaya raya akan potensi alam 'gemah ripah loh jinawi'. Keberlimpahan sumber daya alam, seindah lagu-lagu kebangsaan yang sering terlantun sejak dalam ayunan. Para putra-putri pertiwi yang lahir dari buaian rakyat, harus disiapkan menghadapi keringnya tenggorokan di tanah air yang airnya dikuras sekian persen (%) oleh asing dan dijual mahal pada pribumi. 
 
Disisi lain harus disiapkan mengalami krisis moral yang terkontaminasi asupan budaya penjajah beserta ideologinya. serta harus disiapkan menjadi pribadi fakir ilmu dalam kamuflase pembodohan berbasis pola pikir. Proses pendangkalan pola pikir yang sestematis membuat rakyat berpikir sumbu pendek, reaktif, egosentris dan instan. 
 
Ditengah badai fitnah yang membolak-balikkan kebenaran melalui media, politik, sosial dan ekonomi yang menjadikan rakyat gamang dalam pegangan berkehidupan. Rakyat seakan terombang-ambing arus politis opportunis, kebenaran informasi dan arah pemberitaan dengan segala kepentingannya.
 
Seolah 250juta rakyat kehilangan akal jernih dalam menilai obyektifitas kebenaran. Hal ini adalah sebuah panggilan bagi jati diri bangsa kita yaitu lebih berbudi pekerti luhur. Yaitu untuk berjuang membangun pondasi mencerdaskan rakyat dari kenyataan membaca keadaan dan proaktif dalam arus permainan yang ada. Dimana masing-masing masih harus mengenali diri, berjuang melawan keraguan dalam diri, membangun kesadaran dan menguatkan akar keyakinan dengan nilai-nilai yang dilandasi ilmu.

 
Apa yang dihadapi rakyat beberapa waktu ini adalah tidak lain merupakan sebuah proses penempaan kolektif. Proses penyadaran bagi yang menggunakan potensi akal budi serta naluri makhluk sosial dalam menuju kesejahteraan bersama.


Pada dasarnya hal ini tersimpan pesan, bahwa benih perubahan kolektif dari individu-individu yang mampu menempa dan mengentaskan diri dengan penuh kesadaran, niscaya akan membuahkan perubahan besar dengan kesadaran kolektif.

Image: Sumber
Diubah oleh Obet9718 24-07-2019 11:56
noerasy01Avatar border
noerasy01 memberi reputasi
1
347
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.