Tagar #AniesBaswedanForPresident sempat ramai dibicarakan warganet pada Senin (15/7).

Bahkan, tagar ini langsung menduduki posisi kedua teratas sebagai tagar paling banyak dibicarakan.

Tentu saja, kemunculan tagar tersebut sontak mengundang beragam komentar pro dan kontra dari kalangan warganet. Sebagian warganet menganggap tagar itu sebagai ironi.

Karena tagar tersebut bisa menjadi trending topics di Indonesia karena ulah akun-akun simpatisan HTI dan pro-khilafah yang mulai mengatur strategi agar tetap eksis dengan menunggangi Anies Baswedan untuk memuluskan agenda mereka ke depan.

Hal ini menjadi respon atas kekalahan Prabowo dan pertemuannya dengan Jokowi. Kondisi tersebut artinya menutup agenda mereka.

Dari munculnya tagar #AniesBaswedanforPresident itu tercium bahaya yang amat besar karena HTI dan pro khilafah akan menggunakan Anies sebagai kendaraan baru pada Pilpres 2024 mendatang.

Padahal, kalau dilihat dari rekam jejaknya, Anies Baswedan ini tak layak menjadi Presiden. Karena mengurus DKI Jakarta saja tidak becus, apalagi mengurus Indonesia yang lebih luas.

Hanya kaum HTI dan pro khilafah yang ngebet ingin menjadikan Anies sebagai Presiden. Karena Anies dan HTI sangat mesra saat ini.

Buktinya, beberapa waktu lalu Pemprov DKI Jakarta mengundang Felix Siauw ceramah di Masjid yang terletak di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Kita sebaiknya mengantisipasi manuver HTI dan kelompok Islam radikal pasca kekalahan Prabowo. Mereka kini menumpang agenda dengan mendorong Anies Baswedan menjadi Presiden.

Publik harus tahu soal ini.