• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Niksen: Gaya Hidup Baru yang Wajibkan Kamu untuk Gak Ngapa-ngapain

romeorabunAvatar border
TS
romeorabun
Niksen: Gaya Hidup Baru yang Wajibkan Kamu untuk Gak Ngapa-ngapain



Kehidupan zaman sekarang, terutama di kota  besar, identik dengan bekerja dan bekerja. Memang sih, bekerja dan menjadi produktif bukan sesuatu yang jelek juga. Bagus malah. Paling nggak kita-kita ini nih, yang statusnya masih budak korporat, masih bisa mengejar target dalam pekerjaan kita. Tapi terlalu banyak bekerja tanpa menyelipkan agenda beristirahat atau refreshing bisa memicu stres berlebih hingga burnout.

Gue juga baru tahu beberapa minggu terakhir ini sih ada istilah 'Burnout'; yaitu kondisi emosional, fisik, dan mental yang kelelahan yang diakibatkan stres yang berlebih dan berkepanjangan. Biasanya 'Burnout'ditandai dengan kewalahan menghadapi pekerjaan, lelah secara emosional, dan tidak bisa mengerjakan tuntutan-tuntutan pekerjaan yang datang secara konstan.

Siapa sih yang mau stres atau parah-parahnya burnout? Karena kalau kita sudah sampai di kondisi ini, kita nggak akan bisa lagi produktif. Waktu yang kita habiskan untuk bekerja terasa nggak efektif. Yang dibutuhkan adalah momen istirahat.

Istirahat.

Istirahat.

Istirahat.

Santai.

Tarik napas.

Buang.

Ulangi.

Di tengah kesibukan masyarakat kota besar yang seperti nggak ada habisnya, muncul konsep-konsep gaya hidup santai demi mengurangi risiko stres dan burnout. Yang sempat tren dalam beberapa tahun belakangan adalah 'Lagom'; sebuah tren dari Swedia yang mengajarkan kita pola pikir "tidak boleh berlebihan" dalam hidup. Ada juga 'Hygge'; sebuah konsep hidup dari Denmark yang mengajarkan kita untuk merayakan kenyamanan di dalam rumah setiap harinya. Menyusul datang satu gaya hidup baru yang kini berasal dari Belanda bernama 'Niksen'. Yang ini sepertinya akan disukai semua orang.

Terutama kamu kamu yang adalah budak korporat.

Berbeda dengan Lagom dan Hygge, konsep Niksen sangat sederhana: tidak melakukan apa-apa.

Benar-benar tidak melakukan apa-apa.



Apa sih niksen?

Secara harfiah, niksen  memang berarti  "tidak melakukan apa-apa"atau "berdiam diri tanpa faedah". Demikian seperti dijelaskan oleh Carolien Hamming, managing director di CDR Cenrtum (sebuah pusat pelatihan di Belanda yang membantu klein-kliennya dalam hal manajemen stres dan memulihkan mereka dari kondisi burnout).

Setelah tahu artinya, kamu pasti mikir, mengamalkan niksen dalam kehidupan sehari-hari ini gampang banget dong ya! Memang.

Mempraktikan niksen  dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan banyak cara. Semudah cuma bengong melihat sekitar atau mendengarkan musik. Kuncinya adalah "tanpa faedah" alias "nggak ada tujuan tertentu ketika kamu melakukannya". Kamu bengong ya karena bengong aja. Dengerin musik ya karena mau dengerin musik aja. Melihat sekitar karena mau melihat sekitar aja. Mempraktikan niksen berarti melakukan sesuatu tanpa tujuan untuk meraih sesuatu atau mejadi produktif.

Terdengar seru kan? Say yay for malas-malasan!

Ruut Veenhoven, seorang sosiolog dan profesor di Erasmus University Rotterdam sekaligus peneliti tentang kebahagiaan, menyarankan kita untuk melakukan niksen lewat hal-hal yang sederhana. Sesimpel duduk di kursi dan melihat ke luar jendela misalnya. Yang penting pada saat kita melakukan itu adalah membiarkan pikiran kita ngelantur dan melayang jauh, alih-alih fokus ke satu hal.



Ini bisa jadi momen relaksasi kita dan kita butuh momen-momen seperti ini. Tapi tentu saja, relaksasi nggak harus selalu dengan bengong dan menatap nanar ke luar jendela. Kita bisa menggabungkan aktivitas bengong kita itu dengan sesuatu yang ringan dan mudah dilakukan misalnya aktivitas semi-otomatis seperti merajut (ya buat yang bisa aja, kalau kamu nggak bisa ya menggambar mungkin, mencoret-coret sesuatu, atau ya bengong aja udah gak usah ngapa-ngapain).

Kita mungkin nggak akan tahu apakah sebuah aktivitas akan membuat kita rileks atau tidak sebelum kita melakukannya. Ruut Veenhoven menggarisbawahi, kita akan menemukan hal-hal yang membuat kita rileks dan hal-hal yang tidak lewat trial and error.

Memangnya niksen ada manfaatnya?

Mungkin sekarang kamu berpikir, emangnya "gabut" ada manfaatnya? Hihihi...

Di Belanda sendiri, sepanjang sejarah negara tersebut niksen dipandang sebelah mata karena cenderung menggambarkan sosok pemalas dan tidak produktif. Tetapi menurut Carolien Hamming, setelah level stres masyarakat global meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini dan mempengaruhi tingkat kesehatan mereka dan stres juga semakin dianggap jadi masalah yang serius, niksen  alias tidak melakukan apa-apa semakin dilihat sebagai sesuatu yang positif.

Niksen/tidak melakukan apa-apa kini dianggap sebuah taktik untuk melawan stres.

Eve Ekman, director of training dari Greater Good Science Center  di University of California yang meneliti stres dan burnout menyebutkan bahwa niksen punya beberapa manfaat seperti di antaranya:

1. Mengurangi kecemasan;
2. Memperlambat proses penuaan;
3. Menguatkan ketahanan tubuh untuk melawan penyakit-penyakit biasa seperti demam

Lebih jauh lagi nih GanSis, niksen juga disebut punya manfaat lain seperti misalnya:

1. Membuat kita cepat mendapat ide-ide baru. Karena ketika sedang ber-"niks" atau tidak melakukan apapun, otak kita tetap akan bekerja memproses informasi. Sehingga tenaga yang kita miliki dan tersedia saat ber-"niks" tersebut bisa leluasa untuk mencari ide-ide liar;

2. Membantu kita untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tertunda; tenaga yang tersedia saat kita ber-"niks" juga membuat kita mampu untuk memikirkan solusi dari masalah-masalah lama tersebut; 

3. Ber-"niks" juga bisa membantu seseorang untuk mengejar goal mereka dan menemukan jalan keluar atau cara untuk mencapai goal tersebut di masa mendatang.

Nah intinya dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, niksen alias memberi waktu diri kita untuk tidak melakukan apa-apa pun ternyata punya faedah!



Lalu, bagaimana sebaiknya mempraktikan niksen?

Mungkin memang melakukanniksen  terdengar gampang. Ya nggak usah ngapa-ngapain, apa yang susah sih?

Tapi pada kenyataannya, tidak demikian buat sebagian orang. Misalnya nih kamu disuruh untuk diam tanpa memikirkan apapun dan menatap ke luar jendela, mungkin kamu akan merasa aneh dan "apaan sih gue?!" gitu pada awalnya. Makanya bahkan seni untuk tidak melakukan apa-apa pun butuh latihan lho.

Kita perlu melawan rasa tidak nyaman ketika kita sedang mencoba melakukan niksen. Bahkan untuk tidak melakukan apa-apa pun butuh latihan. Ada satu situs yang disarankan oleh Carolien Hamming buat latihan niksen nih: www.donothingfor2minutes.com. Gue sempat buka situs itu dan isinya beneran kayak cuma layar bergambar laut dan timer hitung mundur selama dua menit. Kita ditantang untuk tidak melakukan apapun selama dua menit itu, hanya melihat layar dan menikmati suara ombak dari situs tersebut, dan tidak boleh memegang keyboard atau mouse.

Memang tanpa faedah. Tapi ya memang itu tujuannya.

Latihan dua menit setiap hari bisa membuat kita terbiasa untuk ber-niksen lebih lama. Carolien Hamming juga menyarankan kita untuk tidak takut tidak melakukan apa-apa. Bahkan kalau perlu, kita disarankan untuk menyediakan waktu khusus sekali dalam seminggu untuk tidak melakukan apapun, tidak mengerjakan apapun, nggak ada kerjaan, tanggung jawab, janji, atau apapun.

Jadi, perlu nggak sih ber-niksen?

Kita tentu saja nggak bisa ber-niksen alias tidak melakukan apa-apa setiap saat. Namun yang perlu diperhatikan di sini adalah keseimbangan antara aktivitas dan kesibukan kita dengan waktu yang kita berikan kepada diri sendiri untuk tidak melakukan apa-apa.

Niksen tidak menjanjikan kebahagiaan atau kepuasan dalam hidup. Karena tentu saja, ada orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan dengan menjadi produktif (menurut riset tahun 2016). Karena menurut riset juga, kebahagiaan bisa membuat kita jadi produktif. Jadi memang ada hubungan antara relaksasi, kebahagiaan, dan produktivitas.

Niksen tetap berguna dan bermanfaat kok sebagai relaksasi. Tapi mungkin memang nggak semua orang bisa menerapkan gaya hidup ini. Sekali lagi, Veenhoven menekankan, bahwa kita harus mencari proses relaksasi yang cocok dan pas buat kita. Yang penting lagi ketika melakukan niksen adalah kita nggak butuh tujuan. Kita hanya butuh tidak melakukan apa-apa tanpa faedah.

Boleh dicoba!



Spoiler for Reference:


farinamanyAvatar border
b4permanAvatar border
kwhaleyfAvatar border
kwhaleyf dan 6 lainnya memberi reputasi
7
3.5K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.