Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jamalmrAvatar border
TS
jamalmr
Provokator, Menilik Rekam Jejak Ketum PA 212 Slamet Maarif

Nama Ketua Persaudaraan Alumi 212 Slamet Maarif tengah dibicarakan publik. Pasalnya, dia baru-baru ini terlibat menginisiasi adanya kelompok Gerak Kemanusiaan dan Keadilan (GKK) yang menolak putusan MK.

Hal itu terbukti saat dirinya turut hadir dalam konferensi pers GKK di Hotel Sofyan Tebet, Jakarta pada Rabu (10/7) lalu.

Dalam keterangan persnya itu, dia menyatakan bahwa umat Islam dalam kondisi terpuruk saat ini.

Karena itu, dia mengajak para pengikutnya untuk mencari jalan dalam memperjuangkan nasib umat Islam. Terlepas dari kekalahan Prabowo-Sandi saat ini.

Pernyataan Slamet dalam momen tersebut terlihat menggebu-gebu dan berusaha membakar amarah umat Islam.

Lantas, seperti apa rekam jejak Slamet Maarif ini?

Nama Slamet Maarif memang kerap muncul di permukaan. Dirinya berkali-kali tampil dalam acara bertitel "212", hingga didapuk menjadi Ketua Persaudaraan Alumni (PA 212) tersebut.

Namun bila diperhatikan dengan teliti, sepak terjang Slamet Maarif ini tidak bersih-bersih amat dalam hukum. Dia bukanlah sosok malaikat yang berhati lembut, meskipun bergelar Ustadz.

Sebaliknya, dia justru kerap menebarkan pesan-pesan provokatif kepada umat Islam. Bahkan kerap mengajak perpecahan dan menyebarkan kebencian secara terbuka.

Slamet Maarif juga tercatat sebagai tersangka dalam kasus pelanggaran UU Pemilu. Hal itu berawal saat dirinya terlibat dalam kampanye rapat umum yang digelar sebelum waktu yang ditentukan.

Alhasil dia dijerat dengan pasal 280 huruf a sampai j dan Pasal 276 ayat 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Hal itu berkaitan dengan orasi Slamet dalam acara Tablig Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di perempatan Gladak, Jl Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/1/2019).

Proses hukum untuk kasus itu pun masih berjalan saat ini. Bagaimanapun, pelanggaran peraturan itu harus mendapatkan sanksi, walaupun seorang Ulama ataupun tokoh yang dihormati kelompok agama tertentu.

Kemudian, meski dirinya mengaku sebagai ustadz, namun kelakuan Slamet Maarif ini sungguh tidak mencerminkan sebagai seorang ulama yang patut diikuti dan dihormati. Apalagi mengklaim berjuang untuk nama agama dan Alquran.

Ia adalah provokator ulung yang pintar memainkan hati umat Islam untuk melakukan hal-hal yang hanya menguntungkan kelompoknya saja. Pesan-pesan provokatif kerap disampaikan dalam ceramahnya.

Hal tersebut sungguh tidak mencerminkan etika dan perilaku baik seorang yang dianggap paham agama.

Zaman kiwari ini memang banyak model ustadz seperti itu. Kita sebaiknya pintar-pintar dalam mencari referensi tokoh agama ataupun guru mengaji.

Jangan sampai salah mencari guru, sehingga bisa menyesatkan diri kita sendiri dan keluarga. Hati-hati untuk ini.
anasabilaAvatar border
nowbitoolAvatar border
nowbitool dan anasabila memberi reputasi
2
5.4K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.