Kontestasi politik dalam Pemilu telah usai, pesan-pesan untuk bersatu kembali terus dikumandangkan oleh banyak pihak. Salah satunya oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden mengajak masyarakat bersatu kembali. Ia juga meminta agar masyarakat melupakan perbedaan pilihan politik dalam pesta demokrasi lima tahunan kemarin tersebut.

Jangan sampai Pilpres membuat kita tak saling berbicara atau bersilaturahmi dengan tetangga dan saudara. Ini tentu saja merugikan kita sendiri.

Menurut Jokowi, perbedaan dalam pilihan politik adalah sesuatu yang lumrah. Oleh karena itu, seluruh masyarakat harus mempunyai sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan tersebut serta tetap menjalin persaudaraan.

Indonesia ini adalah bangsa besar yang tentunya juga memiliki tantangan-tangan besar. Untuk itu, jika rakyat tak bersatu dan bersama-sama membangun bangsa, bukan tak mungkin Indonesia akan ditinggalkan oleh negara-negara lain.

Negara lain sudah jauh membangun infrastrukturnya, kita masih urusan saling membenci, saling mendengki, saling tidak sapa antar tetangga. Ini yang tidak sehat.

Sedikit banyak, pesan dari Presiden Jokowi itu ada benarnya. Kita tak mungkin bisa maju bila terus gontok-gontokan lantaran perbedaan politik.

Kita harus belajar lebih dewasa, salah satunya dengan melupakan perbedan politik pasca Pilpres dan bergandengan tangan kembali untuk membangun Indonesia.