Tes, satu dua tiga. Hallo, selamat malam, Indonesia. Selamat malam Agan and Sista. Jumpa lagi dengan Ara untuk thread selanjutnya. Tanpa banyak basa-basi lagi, Ara mau mengulas sebuah berita yang baru-baru ini banyak dibicarakan oleh netizen, yang hampir rata-rata memiliki kemampuan mumpuni dalam membaca pikiran seseorang, hingga memberikannya slogan ini dan itu.

Sebelumnya, mohon maaf kepada Agan and Sista, jika ada kata atau kalimat yang tidak sependapat atau sepemikiran, ya. Maklumlah, Tuhan menciptakan kita dengan kemampuan berpikir yang berbeda-beda, bukan? So, kita harus santai menanggapi setiap apa yang diraba dan dirasa.

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Bapak Jokowi, yang merupakan orang nomor satu di negara tercinta kita, Indonesia. Maka, Ara hendak menyampaikan slogan baru yang diberikan oleh salah satu dari sekian banyak pendukung beliau. Yaitu, inggris nusantara.

Nah, apa, nih, maksud dari inggris nusantara? Sebentar, Gan, Sis. Pelan-pelan, ya. Jangan buru-buru.

[CENTER]Seperti yang kita tahu. Baru-baru ini Bapak Jokowi menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang, pada tangal 28 juni 2019 lalu, bersama para pemimpin negara lainnya. Beliau terlihat santai dan menampakkan wajah gembira seperti biasa, sebelum akhirnya berbincang dengan salah seorang di sebelahnya menggunakan bahasa inggris.

Bisa kita lihat, seperti apa gembiranya beliau. Cekidot!




Sedari dulu, beliau dikenal sebagai sosok yang ramah, sederhana, santun dan juga pekerja keras. Tidak heran, beliau mudah beradaptasi atau bergaul walau dengan mereka yang bahasanya berbeda dengan negara Indonesia. Tidak heran, jika beliau senang memakai baju putih yang konon, harganya lebih murah. Dan tidak heran, apabila banyak rakyat yang mencintainya, karena beliau berhasil membangun insfrastruktur yang nyatanya sama sekali tidak menguntungkan kalangan bawah. Terlepas dari itu semua, beliau ini, kan, orang nomor satu juga, ya. Kudu percaya diri, Gan, Sis. 😄

Tak sampai di situ, Bapak Jokowi juga terlihat berbincang dengan seorang wanita yang di sebelahnya. Sementara, kemampuan berbahasa inggrisnya bisa dibilang kurang. Kurang, ya, Gan, Sis. Bukan tidak bisa! Namun, Bapak Jokowi tetap terlihat percaya diri, meski lebih banyak memainkan tangan agar lawan bicaranya bisa mengerti apa yang beliau sampaikan.

Sebenarnya, yang dilakukan Bapak Jokowi tidaklah salah. Karena beliau sudah berusaha membuat lawan bicaranya mengerti apa yang ia bicarakan. Seharuanya, warga Indonesia menghargai usaha beliau. Ya, meski sebenarnya bahasa dunia tersebut bisa juga dipelajari perlahan-lahan. Apalagi, beliau ini sudah sangat kental dengan aura kepemimpinan. Seharusnya sudah bisa berbahasa inggris. Sebab pemimpin, hampir setiap saat bertemu dengan pemimpin-pemimpin dan wakil-wakil pemimpin negara lain.

Kebiasaan orang nomor satu di Indonesia ini, yakni, menyelipkan bahasa isyarat ketika berbincang dengan orang asing, membuat banyak netizen berkomentar sekehendak mereka. Tahu sendirilah, gimana kelakuan warga +62 😆 Ada yang membuli, ada juga yang memuji. Sehingga, memicu pertengkaran online antara yang berpikir waras, dan mereka yang asal pungkas.

Menariknya, ketidakfasihan Bapak jokowi dalam berbahasa inggris mendapat slogan dari salah seorang pendukung. Mau tahu, seperti apa pernyataannya? Yuk, cek hasil Screnshoot Ara di bawah ini.CENTER]




Laki-laki bernama Wahyuddin, mengatakan, bahwa, cara bicara Bapak Jokowi sudah benar. Dengan berbahasa inggris tanpa menghilangkan logat, itu berarti beliau cinta NKRI. Berbeda dengan Sandiaga Uno yang berbicara bahasa inggris dengan fasih. Dia hanya berbicara supaya orang paham atau mengerti.

Pernyataan Wahyudin dikomentari oleh netizen lainnya. Komentar mereka tak kalah kocak, Gan, Sis. Coba, baca, deh. Dijamin ikutan ngakak 😅



Nah, gimana, tuh, menurut Agan and Sista? Apa yang patut dipuji, dan apa yang boleh ditertawakan? Menurut Ara, tidak ada yang perlu dipuji atau ditertawakan. Yang perlu kita lakukan hanya satu, yaitu, berpikir. Berpikir bagaimana agar bisa menjadi anak bangsa yang tidak membuat malu negara, dan orangtua. Tidak menyusahkan, dan tidak membebani orang lain.

Isi komentar netizen selanjutnya.



Tidak berniat membenarkan. Namun, pernyataan di atas ada benarnya. Pengucapan dan logat, merupakan dua hal yang berbeda. Jika pengucapannya benar, dengan tidak membuang logat pun tentu akan benar. Tapi, apabila salah dalam pengucapan, tanpa ada logat pun tentu akan salah artinya.

Tetapi, apalah arti pemikiran yang benar, jika slogan telah ditentukan? 😆 Dan, yang menjadi pertanyaan bersama, apakah setiap anak bangsa yang berbicara menggunakan bahasa inggris dengan fasih, akan dinyatakan tidak cinta NKRI?

Presepsi macam apa ini, Gan, Sis? Bisa tolong jelaskan?

Ok, sekian pembahasan politik yang menggelitik. Semoga tak ada lagi yang mengusik. Karena dunia sudah terlalu berisik oleh para pemusik. Selamat malam dan selamat rehat untuk Agan and Sista. Esok pagi, jika masih diberi waktu, mari saling berbagi dan berdiakusi demi menemukan solusi untuk masalah yang setiap hari terurai.

[I]Tulisan ini, Sepenuhnya oleh TS. Tanpa mengutip kalimat dari mana pun. Kecuali pengulangan kalimat dari salah satu pernyataan yang ada dalam foto Screnshoot yang berisi komentar pemberi slogan inggris nusantara, Wahyuddin.


Bima, 04 Juli 2019