Siapa sih yang mau sakit?

Sakit tuh nggak enak. Sesimpel demam aja udah bikin malas bergerak. Apalagi nih kalau tinggal seorang diri. Duh, berasa makin tersiksa aja gitu. Akan ada banyak hal yang nggak berjalan normal ketika lagi sakit. Terutama masalah pekerjaan. Izin nggak masuk kantor karena sakit memang sah-sah aja, tapi risikonya kalau nggak ada yang nge-backup pekerjaan kita, pas masuk nanti jadi numpuk dan berujung ke kerja overtime alias lembur.

Yang satu ini bisa juga jadi sumber penyakit, GanSis.

Bekerja di kantor normalnya adalah 8 sampai 9 jam. Beberapa perusahaan di Jakarta sepertinya menerapkan waktu kerja yang sama dan setipe. Meski ada juga sih yang punya waktu fleksibel. Fleksibel dalam artian bisa masuk jam berapa aja, pulangnya pun bisa ngaret banget.

Buat kamu yang punya kebiasaan bekerja overtime entah karena memang efek dari sakit, atau efek menunda-nunda pekerjaan, ini waktunya kamu "menampar" kedua pipi kamu dan sadar. BANGUN! INI AKAN MEMBAHAYAKAN TUBUH KAMU!

Sebuah penelitian menunjukkan kalau bekerja di kantor lebih dari 10 jam sehari bisa meningkatkan risiko stroke. Simak fakta-faktanya di bawah ini:



Penjelasan singkat penelitiannya

Sekelompok peneliti ini berasal dari Angers University dan French National Institute of Health and Medical Research. Dalam riset mereka, bekerja 10 jam atau lebih sudah masuk kategori ' lembur. Apalagi kalau misalnya dilakukan terus-menerus selama 50 hari dalam setahun. Inilah yang kemudian memberikan efek negatif pada tubuh sehingga meningkatkan risiko stroke.

Dalam penelitian tersebut didapatkan data dari sekitar 143 ribu orang dewasa. Dari data-data tersebut kemudian dilakukan analisa nih GanSis. Hasilnya, dari 143 ribu orang dewasa yang hobi kerja lembur tersebut risiko mereka terkena stroke meningkat hingga 29% dibandingkan mereka yang bekerja sesuai porsinya. Dalam waktu 10 tahun risiko ini bisa meningkat jadi 45%.

Lebih berbahaya buat usia muda

Riset yang dipimpin oleh Dr Alexis Descatha ini menemukan fakta lain juga. Yaitu, orang-orang yang berusia di bawah 50 tahun dan menghabiskan waktu kerja lebih lama dari seharusnya akan meningkatkan risiko stroke tersebut. Namun Dr Alexis Descatha menyebut bahwa temuan ini butuh penelitian lanjutan.



Bekerja overtime memang terkadang tidak selalu bisa dihindari. Namun kalau memang nggak perlu-perlu banget, sebaiknya jangan melakukannya deh GanSis. Penelitian lain menyebutkan bahwa dampak negatif dari bekerja overtime akan lebih trasa ke mereka yang bekerja dalam shift tak teratur.

Sementara jam kerja panjang tidak akan mempengaruhi orang-orang dengan bisnis sendiri, pemimpin perusahaan, atau mereka yang sudah bergelar manajer.

Hmmm... budak korporat harus lebih memperhatikan kesehatan ya!