Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Budaya
  • Tenun Serat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit, Kenapa Tidak ?

padanglurus1Avatar border
TS
padanglurus1
Tenun Serat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit, Kenapa Tidak ?
Memaksimalkan seluruh bagian pohon atau tumbuhan setelah buahnya dimanfaatkan kerap dilakukan pada berbagai jenis tumbuhan.  Itu  juga berlaku untuk pohon kelapa sawit.

Hal ini menjadi penting, mengingat aspek politik dan ekonomi pohon serta minyak kelapa sawit yang dihasilkan sudah berskala global.  Tudingan sebagai industry tak ramah lingkungan atau tidak menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutkan sering dialamatkan pihak asing kepada pelaku usaha Indonesia.
Maka demi menjawab kritik tersebut, beragam upaya terus dilakukan, mulai dari penataan ulang lahan yang tak boleh lagi menghancurkan hutan atau lingkungan.
Tenun Serat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit, Kenapa Tidak ?
Salah satu upaya terbaru dalam penerapan prinsip berkelanjutan itu adalah dengan memanfaatkan limbah atau sisa dari pohon dari Tandan  Kosong Kelapa Sawit (TKKS) agar tetap memberi nilai tambah, alias tak menjadi sampah belaka.

Kalau sebelumnya  TKKS hanya berakhir sebagai sampah atau sekedar pupuk penyubur pohon, maka oleh Fakultas Serirupa dan DIsainer (FSDR) Institut Teknologi Bandung, tandang kelapa sawit ini sukses diolah menjadi serata serta bahan  baku untuk pembuat tekstil.

TKKS  yang bisa diolah menjadi serat dan bahan baku tekstil ini merupakan hasil kajian dan penelitian  dari Kelompok Keahlian Kriya dan Tradisi, Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB pimpinan Dr. Dian Widiawati, S.Sn.,M.Sn.

Penemuan itu bermula dari pengkajiannya terhadap manfaat serat TKKS agar memberi nilai tambah  kepada produk kriya dan tetap berbasis keahlian lokal.

Dari penelitianya terhadap pencarian nilai tambah kelapa sawit ini, khususnya tandan kosong kelapa sawit diketahui,  limbah tersebut masih bisa dimaksimalkan dan memberi  nilai ekonomis.

Namun untuk bisa sampai tahapan diolah menjadi serat sebagai bahan baku tekstil,   ada sejumlah tahapan yang harus dilalui mulai dari penguraian, pemasakan (scouring), pengelantangan (bleaching),  hingga  pewarnaan.

Setelah melewati beberapa uj, antara lain  uji penampang serat , uji kekuatan tarik dan kemuluran. Maka diketahui bahwa  TTKS diketahui memiliki diameter serat sebesar 46 ? atau 2,5 kali lebih besar dari serat kapas (18,25 ?), dengan kekuatan tarik dan daya mulur kain TKKS per helai yaitu memiliki rata-rata 9,160 kg dan daya mulur sebesar 7,928 %.

Maka dengan upaya kreatif tersebut, maka pemanfaatan limbah sawit yang relative terbatas, seperti diolah menjadi  pupuk organik, material baku pembuatan kertas. Maka pengolahan limbah TKKS menjadi serat untuk bahan tekstil adalah bukti lain bahwa pohon kelapa sawit memang punya nilai ekonomi tinggi.


Diubah oleh padanglurus1 28-06-2019 16:57
0
703
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Budaya
BudayaKASKUS Official
2.3KThread1.1KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.