Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak kepolisian dapat membubarkan secara paksa massa aksi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, apabila diperlukan. Salah satu dasarnya adalah jika aksi berlangsung melebihi waktu yang sudah disepakati.

"Sesuai dengan surat yang diajukan ke Polda Metro Jaya sampai pukul 18.00 WIB dan mereka koordinator lapangan sudah sepakat pukul 18.00 mengimbau massa untuk membubarkan diri secara tertib dan damai," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, Kamis (27/6).

Dedi mengatakan saat ini setidaknya ada 15 kelompok yang tergabung dalam aksi di Medan Merdeka Barat hari ini. Satu di antaranya berasal dari kelompok mahasiswa dan sisanya adalah kelompok yang terafiliasi dengan gerakan PA 212 dengan jumlah total peserta berkisar antara 2.500 sampai 3.000 orang dengan area yang diperbolehkan dari Patung Kuda dan area Monas.

Meski demikian, Dedi menegaskan bahwa area di sekitar Mahkamah Konstitusi tetap harus steril. Pembubaran paksa jika peserta aksi tidak mematuhi aturan-aturan yang disepakati.

"Iya, tentunya dengan langkah-langkah persuasif dulu. Ketika langkah persuasif itu tidak dihiraukan atau tidak diindahkan massa, maka tahapan peringatan secara keras sampai pembubaran paksa dilakukan," kata Dedi.

Massa sejak Kamis pagi sudah berkumpul di sekitar kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat. Mereka berkumpul untuk mengawal sidang putusan perselisihan hasil pemilu di MK.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun sebelumnya sudah menyampaikan bahwa tak akan ada izin yang mereka berikan kepada siapa pun yang ingin berunjuk rasa di depan Gedung MK karena berpotensi mengganggu jalannya persidangan.

Kendati begitu, polisi tetap memperbolehkan massa untuk unjuk rasa pada hari ini di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, asalkan sudah memberikan surat pemberitahuan.

"Bukan izin, kan pemberitahuan saja", kata Dedi.


Komen TS

btw, kalimat dari foto demonstran emak-emak yang bawa banner dan menggunakan syal bendera palestine, maksudnya "we do'nt trust" ditujukan oleh siapa kepada siapa? ada berbagai kemungkinan:

1. imigran gelap palestina yang tidak percaya dengan indonesia?
2.turis palestina yang tidak percaya dengan hukum indonesia?
3. orang indonesia yang sok-sokan menjadi warga palestina dan tidak lagi percaya dengan hukum indonesia.
4. cosplay palestina yang berdemo di depan MK.
5. atau orang stress yang sedang kehilangan kepercayaan kepada diri sendiri dan kepada bangsanya sendiri.

 saran ts, kalau nomer 5 jawaban yang paling memungkinkan, silahkan hijrah massal ke palestina.