Memasuki tahun ajaran baru pasti semua siswa yang baru saja lulus beserta orang tuanya disibukkan dengan PPDB atau Penerimaan Peserta Didik Baru. Jika dahulu pada zaman ane sekolah mau daftar dimana saja asalkan memiliki nilai yang cukup pasti akan diterima. Syukur - syukur jika memiliki nilai yang tinggi sudah tentu sekolah favorit menjadi tujuan.

Tentunya persaingan sangat terasa dan bagi ane pribadi persaingan itu mampu memunculkan motivasi. Namun pada saat ini sebuah kebijakan yang menuai pro dan kontra yakni PPDB yang menganut sistem zonasi. Yah kebijakan ini memiliki peluang yang lebih besar bagi siswa untuk masuk ke sekolah negeri yang memiliki tempat tinggal yang dekat ke sekolah.

Kebijakan zonasi sebenarnya memiliki tujuan yang baik yakni pemerataan peserta didik. Sayang karena masih ada beberapa kekurangan, sistem zonasi ini memakan korban.



Bayangkan gan, seorang anak lulusan sekolah dasar merasa frustasi dan membakar semua piagam yang telah diperolehnya. Alasannya adalah anak tersebut tidak diterima masuk ke SMP Negeri yang diinginkan karena alasan zonasi yang tidak memenuhi.

Karena tidak diterima di sekolah yang diinginkan anak berprestasi tersebut membakar piagam yang telah diraihnya dengan penuh perjuangan. Bahkan komentar dari anak ini cukup menyedihkan yakni "saat ini prestasi tidak lagi dibutuhkan untuk sekolah".



Cukup menyedihkan ketika anak berprestasi sudah frustasi seperti itu. Jika memang kenyataannya seperti itu artinya persaingan tidak ada sehingga motivasi untuk belajar pun rendah, toh udah ada anggapan sekolah tergantung meteran?

Didaerah ane banyak anak - anak yang terbentur aturan zonasi, alasannya sederhana gan, karena daerah di sekitar daerah tersebut tidak memiliki sekolah Negeri. Yah mau tidak mau ya harus masuk ke sekolah swasta. Jika sekolah laiinya penuh dengan siswa yang mendaftar, ada juga beberapa sekolah yang kekurangan siswa karena didaerah tersebut cukup banyak terdapat sekolah negeri.



Jika semua hal sudah siap seperti sarana prasarana, tenaga pendidik dan pemerataan sekolah dan kualitas tentu zonasi tidak memakan korban. Semoga saja untuk kedepan dunia pendidikan kita semakin baik



tulisan : pemikiran TS
Gambar : google
Referensi : inidan ini