Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

darmawati040Avatar border
TS
darmawati040 
Suara Hati Jomblo dan Cinta Monyet Masa Silam
Suara Hati Jomblo dan Cinta Monyet Masa Silam

Hallo, selamat sore agan-agan yang suasana hatinya berbeda-beda. hehe ... peace 😉

Kali ini, Ara akan membahas satu hal yang paling banyak dibicarakan oleh kalangan anak muda. Yaitu, jomblo

Ya, jomblo, Gan. Agan-agan yang membaca thrid ini banyak yang jomblo juga, kan? Em, semoga kalian segera mendapat pasangan dan saling menghalalkan, ya. 😄

Bicara perihal jomblo, sepertinya akan lebih seru jika ada seseacount yang dijadikan topik utama. Maksud Ara, sebagai tokoh inti agar pembahasan ini tidak datar, dan pembaca tidak merasa bosan.

Ok, berhubung Ara tidak punya tokoh lain, Ara akan membicarakan diri sendiri dan salah satu teman saja. Teman jomblo tentunya. Karena Ara juga sedang di posisi yang sama. jomblo, Gan


Di bulan juni ini, banyak sekali undangan. Baik secara langsung mapun online. Andai bisa hadir secara online juga, mungkin bisa mengurangi serangan tanya dari banyak orang yang menghadiri acara sakral itu. Sayangnya, undangan online tetap mengharuskan Ara hadir berjabat tangan dengan kedua mempelai.

"Hey, makasih, ya, sudah dateng. Kapan nyusul?"

"Hei, baru ketemu lagi kita. Ke mana ajah? Gimana, nih, kabarnya? Kapan nyusul?"

"Duh, kamu, kok, begini-begini ajah, sih? Kapan dateng sama calon? Sendiri terus?"

"Hei, kangen aku. Kamu apa kabar? Jangan kerja mulu, dong. Mikirin jodoh juga. Lihat, nih, anakku sudah dua."[/QUOTE]

Et, dah! Agan-agan pernah, dong, ngerasain hal di atas ketika menghadiri pesta pernikahan teman atau tetangga? Gimana rasanya? Sakit? Ah, biasa ajah. Hanya sedikit gimana gitu. But, disenyumi ajalah. Toh, usai acara suasana kembali tenang.

Quote:


Duh, Guys. Apakah jodoh ditentukan dari hubungan bernama pacaran? Nggak, kan? Banyak, loh, yang pacaran bertahun-tahun, tapi nggak nikah-nikah. Ujung-ujungnya jadi penjaga jodoh orang. Bahkan banyak dari mereka yang pacaran bertahun-tahun, tapi usia pernikahannya seumur jagung.

Quote:


Ok, Gan. Perihal pernikahan, sepertinya cukup sampai di sini. Kita kembali ke laptop. Eh, jomblo. 😄

Quote:


Dan itu hanya salah satu contoh kecil yang kerap terjadi antara sepasang kekasih yang baru bergelar pacaran. Bukan suami istri. Kalau suami istri beda lagi ceritanya.

Quote:


Memangnya Ara sudah pernah ngerasain, ya?

Eh, belum, sih. Hanya saja, banyak teman yang menceritakan hal itu. Biasalah, jomblo, kan, banyak berguna. Tidak terkecuali sebagai tempat menyetor berbagai kisah cita.

Eh, tapi, mereka yang pacaran, bukannya lebih menang banyak, ya? Contoh, mereka bisa mesra-mesraan. Bisa ke mana-mana bareng. Bisa bikin satu sama lain lebih semangat dalam melakukan sesuatu.

Hello, Gan. Yang agan sebut menang banyak itu, sebenarnya rugi banyak. Kenapa? Mesra-mesraan sebelum nikah faedahnya apa? Cuma biar dikata romantis? Duh, hidup terlalu singkat untuk sekadar mendapat gelar romantis. Ke mana-mana bareng? Nggak harus sama pacar juga, kan? Sama teman atau keluarga tidak kalah seru. Yang pasti, nggak ada setannya 😆 karena jika jalan berdua (laki-laki dan perempuan yang bukan mukhrim) yang ketiga adalah setan.

Nggak mau, dong, ditemani setan? Ya, tentu saja. Setan itu pintar, dan nggak gampang menyerah dalam menggoda. Jadi, agan-agan yang merasa imannya kuat, jangan sombong dan mengira bisa mengalahkan godaan setan. Karena apa? Nabi adam saja ia tipu, gimana kita yang hanya manusia biasa?

Selain ribet, pacaran itu mengganggu. Mengganggu waktu istirahat. Mengganggu waktu bersama keluarga. Mengganggu waktu belajar, dan masih banyak lagi, Gan. Seperti halnya kemarin-kemarin.

Ara pulang kampung bersama teman. Sebut saja namanya Audy. Ya, Audy yang pernah Ara ceritakan dalam kisah perjalanan menemukan surga kecil itu, loh. Udah pada baca belum? Kalau belum, buruan dibaca. Ceritanya tidak kalah seru. Di sana, ada banyak gambar juga sebagai bahan cuci mata. Gambar laut, dan hutan, ya. Bukan gambar gadis cantik atau pria tampan. Haha 😄

Oke, lanjut ke Audy dan Ara. Waktu itu, tepatnya hari rabu 19 juni 2019. Ara dan Audy pulang dari jalan-jalan. Jalan-jalan yang sangat melelahkan tapi juga menyenangkan tentunya. Nah, tiba-tiba ada teman laki-laki datang ke rumah. Sekitar pukul 21:16. Sementara Ara dan Audy, berasa sangat lelah. Ingin istirahat. Ingin baring dan melihat-lihat hasil jepretan saat di pulau kecil tempat kami jalan-jalan, yang kami abadikan dalam ponsel. Eh, tapi, si teman yang datang ini lama banget berkunjungnya. Ara dan Audy auto kesal, tapi masih bisa tertawa. Tertawa karena sebuah pertanyaan yang lahir dari pemikiran kami sendiri. Agan-agan mau tahu apa pertanyaannya? Sederhana dan sangat norak mungkin.

Quote:


Jadi, sebenarnya, Ara dan Audy ini norak atau lucu, sih, Gan? Tulis pendapat agan-agan di bawah kolom komen, ya 😄


Sekarang, Ara mau berbagi sedikit kisah lain. Mungkin, bagi agan-agan, cerita ini lumayan norak juga. Haha 😅 tapi inilah yang terjadi. Ara emang norak orangnya. Eh, tapi, kata Bang Tere Liye. Norak dan belum tahu itu, dua hal yang berbeda. So, sepertinya Ara termasuk dalam kategori belum tahu, bukan norak.

Saat itu, Ara masih duduk di bangku kelas dua SMA. Hampir setiap hari salah satu teman kos kedatangan tamu laki-laki, alias pacar. Mereka duduk berjam-jam di samping kostan. Entah apa yang dibicarakan. Rasanya tak habis-habis topik pembicaraan mereka. Bayangkan, sedari usai adzan isya, sampai pukul 22:25, bahkan 23:01. Gila, nggak, sih? Selama itu, ngebahas apa, coba? Nah, suatu waktu, Ara penasaran dan mencoba untuk bertanya.

Quote:


Seketika temanku ini tertawa. Ia sampai guling-guling di lantai kamar.

Quote:


Ara menggeleng. Boro-boro pacaran, tahu apa yang biasa dibicarakan orang pacaran ajah, kagak!

Nah, itu kisah lucu Ara yang pertama. Yang kedua tak kalah kocak, Gan. Agan-agan bakal terpingkal, deh, kayaknya. Ok, cekidot!

Saat itu, Ara sudah mulai TO (Try Out). Suatu ketika, beberapa laki-laki datang ke kostan. Seperti biasa, Ara cuma duduk di kamar sambil ngerjain soal-soal TO. Sesekali membalas SMS teman yang menanyakan jawaban yang benar untuk beberapa soal. Begitu juga dengan Ara. Ya, kami saling bertanya balik perihal jawaban soal bahasa Indonesia dan Kimia. Di kamar tamu, suara berisik laki-laki sangat mengganggu konsentrasi. Boro-boro bisa ngisi soal, buat mikir jawabannya ajah susah. Nggak tahan dengan suara berisik mereka, akhirnya Ara keluar.

Quote:


Keesokkan hari, tiba-tiba nomor tak dikenal menggetarkan ponsel Nokia senter Ara.

Quote:


Tak sampai di situ, beberapa kali nomor tak dikenal itu mengirim pesan.

Quote:


Nah, loh? Sok akrab banget, kan? Lihat mukanya ajah Ara belum. Ini orang udah berlagak kayak ... kayak apa, ya? Kayak pacar? Haha ... orang pacaran pasti ngirim-ngirim pesan seperti itu, kan? Padahal ya, makan itu nggak perlu diingetin. Kenapa? Karena kalau sudah lapar, pasti nyari makan. Mana ada orang nahan lapar dan kekeh menunggu diingetin dulu sama seseorang baru makan?

Adzan magrib berkumandang. Seperti biasa, Ara menunaikan kewajiban. Setelahnya, lanjut berbalas pesan dengan teman sekolah. Si teman menceritakan tentang pacarnya yang tampan. Ya, tampan memang. Cowok itu tidak hanya tampan, tapi juga pintar, cerdas dan keren. Ia merupakan idola para cewek di sekolah kami.

Quote:


Waktu berlalu. Kian hari, si laki ini kian dekat. Wajahnya lumayan tampan. Sayangnya, dia pendek. Bahkan lebih pendek dari Ara. Jujur saja, Ara tidak suka laki-laki berbadan pendek. Bukan apa, tidak bermaksud menghina ciptaan Tuhan. Hanya saja ... duh, gimana, ya. Maksud Ara, boleh, kan, menentukan kriteria?

Ara suka laki-laki yang lebih tinggi dari Ara. Kenapa? Bukan tanpa alasan. Selain terlihat cocok, Ara berpikir ketika laki-laki itu marah. Laki-laki berbadan tinggi akan melihat perempuannya yang lebih pendek dengan pandangan menunduk, bukan? Sedangkan perempuannya mendongak. So, dengan hanya mendongakkan wajah melas, alias menyedihkan. Ara berkeyakinan laki-laki yang lebih tinggi tersebut pasti tidak tega untuk memarahi apalagi sampai memukul. Yang ada, dia malah merangkul dan tidak jadi marah. Hahha 😂 gila banget, ya, pemikiran dan harapan Ara 😆

Ah, lupakan opini gaje Ara. Mari lanjut ke jalan cerita selanjutnya. Tanpa terpikirkan sebelumnya, laki-laki SKSD (sok kenal sok dekat) ini akhirnya beneran jadi pacar Ara. Haha 😂 pacar! Geli Ara nulis ini. Secara, kok, rasanya konyol banget.

Suatu ketika, Ara diajak nonton volly olehnya. Jarak dari kostan ke tempat tersebut lumayan jauh. Sekitar dua puluh menit jika menggunakan motor.

Quote:


___

Sudah pukul 21:49. Suasana lapangan masih tampak ramai.

"Ra, ini makan." Adin menyodoriku kacang dua kelinci.

"Mau makan yang lain?" tanyanya kemudian.

"Nggak usah. Makan ini ajah," jawab Ara.

"Ra?"

"Hm?" sahut Ara sambil mengangkat alis.

"Em ... apa, ya."

"Apa?"

"Em, gak apa-apa."

Wajah laki-laki pendek ini seperti ingin mengatakan sesuatu. Tapi terlihat takut.

"Ada apaan, sih?" tanya Ara.

"Emm, kita beneran udah jadian, kan, ini?"



Ara hanya diam. Tidak tahu mau jawab apa. Antara percaya dan nggak percaya kalau sudah jadian.

Quote:


Sekian cinta monyet yang pernah Ara jalani.

Mari lanjut ke jomblo, Gan. Karena pembahasan tentang jomblo belum tuntas.

Quote:


Inilah suara hati jomblo. Ia tidak semenyedihkan yang orang-orang pikir. Kehidupan jomblo jauh lebih baik dari mereka yang berpacaran. Karena air mata yang tumpah bukan menangisi hal yang sia-sia. Dan kesenangan yang dirasa tidak meninggalkan dosa. Ya, sebagaimana mereka. Mereka yang melupakan batas pergaulan antara lawan jenis. Mereka yang abai akan peringatan untuk tidak mendekati zina. Mereka yang cenderung mengagungkan rasa yang dinamainya cinta. Padahal, antara cinta dan nafsu amat jelas perbedaannya. Hanya saja, mereka tidak bisa dan entah enggan membedakan dua hal tersebut.

"Ara, jangan sok, menggurui, dong! Udah kayak manusia sempurna ajah!"

"Helo, Gan. Ara, tidak sedang menggurui, kok. Toh, Ara menulis ini bukan sekadar menulis untuk dibaca orang lain. Tapi juga sebagai pengingat diri sendiri. Ara bisa membacanya kembali. Dan setelah menulis ini, Ara lebih mudah mengingat pesan ini. Jadi, Ara menulis ini untuk diri sendiri dan juga agan-agan tercinta, loh."


Sekarang, untuk agan-agan tercinta. Sahabat jomblonya Ara. Jangan minder, ya, karena jomblo. Jangan malu karena gak punya pacar. Kenapa? Pacar belum tentu menjadi jodoh. Sementara teman biasa bisa saja menjadi teman hidup selamanya. Intinya, jangan putus asa dan takut gak punya jodoh. Agan baik, in sya Allah dapat yang baik. Jodoh itu, kan, cerminan diri. Betul tidak? Nah, tugas kita adalah memperbaiki diri dan berkarya. Jangan lupa berdoa juga, minta sama Allah agar diberi jodoh yang tepat di waktu yang tepat pula.

Ok, Gan. Sampai di sini dulu coretan hati Ara. Semoga terhibur dan mendapat pelajaran positif. Yang baik-baik boleh diamalkan. Yang buruk-buruk silakan dibuang. Mari berteman dan saling suport, Gan. Anak Indonesia terkenal ramah dan baik hati, kan? Hehe 😆

See you nex time, Gan. Jangan lupa bahagia. Jangan malas berjuang, dan jangan mudah marah, ya.

Untuk para jomblo terhormat, salam sayang dari Ara. Semoga kalian dikirimkan oleh-Nya jodoh terbaik, ya. Dan untuk kisah-kisah di masa jahiliah yang pernah kita jalani. Semoga tidak terulang dan mendapat maaf dari Yang Maha Esa. Jika tidak, bagaimana kita mampu menahan keras siksaan-Nya, jika tusukkan duri saja membuat leleh air mata.

Selamat berjuang dan berkarya para jombo takwa 😄 sampai jumpa di tulisan Ara selanjutnya. Semoga masih ada kesempatan berbagi cerita dan ilmu di rumah tercinta ini. Buat agan-agan sekalian, jangan sungkan memberi masukan di setiap coretan Ara, ya. Karena dengan itu Ara bisa menjadi penulis yang lebih baik. Mohon maaf untuk berbagai kekurangan dalam tulisan ini. Sebagai manusia biasa pasti terselip salah dan khilaf. Untuk segala bentuk typo yang mengganggu bacaan, mohon dimaklumi juga. Hal itu tentu tidak disengaja, ya, Gan. Jempol Ara sepertinya kelewat gede. Maklum, seorang petani jauh dari yang namanya memiliki jari mungil nan mulus.

Quote:


Quote penutupnya udah keren, belum, Gan? Hahha 😂

"Et, dah. Ara masih lanjut ajah. Kapan kelarnya nih tulisan?"
Santai, Gan. Buru-buru amat pengen kelar. Bisa, kok, dibuat kelar secepat yang agan mau. Tinggal lewati. Kelar, deh. Tapi jangan! Agan tega amat gak baca tulisan Ara. Udah keriting, nih, jari, masa cuma jadi pajangan doang thridhnya Ara? Dibaca, ya, Gan.


Ok, udah kelar beneran. Selamat menikmati kisah Ara yang tidak semenarik kisah kasih di sekolah, Gan.

Bima, 25 Juni 2019
Diubah oleh darmawati040 30-06-2019 05:23
mbakendutAvatar border
jungyeon96Avatar border
swiitdebbyAvatar border
swiitdebby dan 6 lainnya memberi reputasi
7
627
15
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
KASKUS Kreator Lounge
KASKUS Kreator LoungeKASKUS Official
1.2KThread•997Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.