Info ini penting untuk ente ketahui agar bisa atur strategi dan tidak buang buang duit utk hal hal yg sebenarnya bisa ente rencanakan jauh jauh hari. Info ini juga bisa ente pakai untuk memutuskan apakah mau ikut ujian mandiri atau tidak. Jika ikut, seberapa besar bujet uang pendaftaran yang ente bersedia hamburkan (bakar)?

1. Bagi PTN yang melakukan seleksi mandiri tanpa ujian tertulis dan hanya mengandalkan nilai UTBK, pengumuman kelulusan mandiri kemungkinan besar diumumkan sebelum pengumuman SBMPTN itu sendiri. ITB adalah salah satunya. Artinya jika ente keterima di SBMPTN dan Mandiri, maka ente bisa memilih salah satunya tanpa khawatir uang kuliah anda hangus (kecuali uang pendaftaran yang jumlahnya gak seberapa tentu saja).

2. Bagi PTN yang melakukan seleksi mandiri dengan ujian tertulis didalamnya seperti SIMAK UI, UTUL UGM, dan lain lain, kemungkinan besar ujiannya dilakukan setelah batas akhir daftar ulang mereka yg keterima di SBMPTN. Itu artinya jika ente keterima di SBMPTN dan masih penasaran mau ikut ujian mandiri, artinya ente beresiko kehilangan UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang biasanya dibayarkan di batas akhir daftar ulang itu. Jumlahnya beragam, tergantung prodi jurusan ente, biasanya sekitar 7-30 jutaan, siap siap hangus, jika ente keterima di Mandiri dan memilih Mandiri ketimbang SBMPTN. Dan uang itu tidak akan dikembalikan ke anda apapun alasan anda.

3. Jika anda tetap nekad ikut ujian mandiri, biasanya nanti akan ketemu jadwal test yang mepet jaraknya antara PTN A dengan PTN B. Misalnya PTN A test tgl 14 di kota ente, PTN B test tgl 15 di luar kota. Artinya ente kudu keluar kota, entah itu naik pesawat, kereta, bus, travel, atau mobil sendiri. Yang perlu ente ketahui adalah test nya biasanya berlangsung dari pagi sampai siang. Sedangkan pesawat keluar kota yang udah udah, kebanyakan keberangkatan nya mentok di jam 12 siang, jadi ente kudu mikir, apakah keburu dari lokasi ujian langsung ngibrit ke bandara? Kek nya sih kecil kemungkinan terkejar, apalagi ada policy ente kudu stand by di bandara 1 jam sebelum keberangkatan. Hal sama biasanya berlaku utk kereta, karena saingan sama pesawat, keberangkatan terakhir kereta keluar kota biasanya sekitar jam 12 an juga, sama kayak pesawat, gak keburu ente.
Pakai travel juga kecil kemungkinan, karena keberangkatan travel itu biasanya sehari 2 kali, pagi dan malam. Milih pagi gak mngkin, karena test nya aja pagi. Milih malam juga gak mngkin karena sampai di kota tujuan udah siang biasanya.
Bus luar kota ada harapan untuk ente pakai. Biasanya keberangkatan mereka setelah jam makan siang, jam 15 misalnya, jadi ada waktu buat ente dari lokasi ujian langsung ke terminal bus. Dan tebakan ane, yg udah udah, begitu sampai di terminal bus tujuan, ente akan langsung ke lokasi ujian, alias gak sempat istirahat lagi.
Yang paling enak itu yah pakai mobil sendiri ke kota tujuan (asalkan satu pulau), tapi ini bahaya juga, karena supir nya gak sempat istirahat, kudu nyetir terus karena ngeburu waktu. tapi yg jelas, pake mobil sendiri kmngkinan istirahat dulu barang beberapa jam di kota tujuan, bisa saja dimungkinkan. gak enaknya, ongkosnya mahal, karena kudu bayar bensin, tol, dll. pake mobil itu terasa murah kalo mobil nya penuh penumpang, kalo cuma sendirian atau berdua, yah jelas mahal. pilihan transportasi ada di tangan ente, silahkan putuskan sendiri.

Kesimpulannya, PTN berusaha menghindari terjadinya eksodus maba (mahasiswa baru) yang sudah keterima di SBMPTN tapi tidak daftar ulang (mengundurkan diri) karena keterima di tempat lain yang dianggap lebih bagus. Tapi kalo ente tajir, PTN tak akan mampu mencegah eksodus anda. Tapi bagi kebanyakan mahasiswa, strategi penjadwalan diatas akan membuat mereka mikir ulang untuk ikut ujian mandiri kalo udah keterima di SBMPTN tentunya.

Gimana gan? Masih mau ikut Ujian Mandiri?