Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Bisnis
  • Batang Kelapa Sawit, Harta Berharga yang Masih Tersia-sia

padanglurus1Avatar border
TS
padanglurus1
Batang Kelapa Sawit, Harta Berharga yang Masih Tersia-sia
Sejak tahun 1991, tercatat 1,9  juta hektar lahan di Indonesia telah ditanami pohon kelapa sawit. Artinya, jika saat ini program replanting atau penanaman ulang sedang berjalan, terdapat total ratusan juta  batang eks kelapa sawit yang berusia diatas 25 tahun. Pohon-pohon tersebut hanya  akan menjadi kayu lapuk jika tidak dibudidayakan.
Jika dipahami bahwa batang kayu kelapa tua eks sawit tersebut tidak memberi manfaat atau nilai ekonomis, maka itu adalah cara pandang yang salah.
Karena berdasarkan penelitian dan uji coba serta praktek, batang bekas pohon kelapa sawit justru masih bernilai ekonomis relative besar dan sangat menguntungkan jika diolah kembali.
Wacana untuk memaksimalkan potensi batang kayu sawit pun terus berkembang. Lebih-lebih sejak defisit pasokan bahan kayu komersial tahun 2006, ditambah melonjaknya bahan baku kayu akibat nilai tukar rupiah melemah.
Kita ketahui bahwa batang sawit merupakan biomasa kebun yang dihasilkan dari kegiatan penanaman kembali atau peremajaan (replanting) setelah tanaman kelapa sawit mencapai umur ekonomis di kisaran 20-25 tahun.
Namun persoalannya kembali  kepada goodwill atau niat baik para pihak terkait. Karena dibutuhkan kerjasama banyak pihak serta stakeholder terkait agar batang tua eks kelapa sawit yang masih bisa dimanfaatkan ini mampu naik kelas tak sekedar hanya jadi kayu bakar atau  sekedar pupuk tambahan.
Apa saja manfaat batang eks penghasil CPO (Crued Palm Oil) atau buah kelapa sawit ini,?,  Dikumpulkan dari beberapa sumber, seperti Puslitbang Hasil Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan LIPI (lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) berikut diantara nilai lebih batang kelapa sawit tua tersebut..
1.  Batang kayu sawit bisa diambil niranya untuk dijadikan gula merah,
2.  Kualitas batangnya masuk kategori kelas dua atau setara dengan kayu pohon meranti sehingga layak digunakan industrri kayu guna diolah menjadi furniture dan kayu lapis.
3.   Serat batang kelapa sawit bisa diolah menjadi bio etanol dan pellet pengganti batubara.
4.  Bahan vernis dan kayu lapis
Potensi terbesar yang bisa diambl dari batang kelapa sawit tua ini adalah nira atau gula merah. Ini telah dicontohkan  oleh Kabupaten Serdangbedagai (Sergai). Para pengrajin daerah ini  sudah mampu memproduksi 5 ton gula merah dari batang sawit sehari. Bahkan mereka sedang memproses gula merah menjadi brown sugar.
Maka merujuk pada data Badan Pusat Statistik, selama periode 1999-2017 luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia perkembangannya terus meningkat.
Pada 2018, total luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 12,3 juta hektare berdasarkan data Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian .
Sebaliknya,   jika menimbang prospek jangka panjang, potensi batang sawit untuk seluruh komoditas sekaligus untuk menekan terjadinya deforestasi juga sangat menjanjikan.
Karena menurut data KLHK juga kontribusi kayu bulat dari hutan alam tahun 2018 sebesar 17,64 persen atau 8,59 juta m3. Dengan memanfaatkan batang kayu sawit potensi kayu yang dihasilkan lebih dari 100 juta m3.
Artinya memanfaatkan batang pohon eks replanting perkebunam kelapa sawit bisa  membantu mengurangi penebangan kayu di hutan alam serta deforestasi. Karena isu deforestasi ini kerap jadi objek nyinyir negara-negara asing dan LSM baik dalam serta luar negeri terhadap Indonesia.
Sebaliknya, jika potensi besar ini disia-siakan maka yang terjadi adalah bom waktu persoalan yang sewaktu-waktu bisa meledak dan berdampak luas.
Itu mengacu pada perlakuan terhadap batang sisa pohon tua ini yang telah dilakukan selama ini, dimana batang sawit yang sudah tua dan ditebang lalu dibiarkan membusuk dan menjadi pupuk alam. Padahal, dari batang sawit  membusuk  itu  jadi tempat bersarang kumbang Oryctes rhinoceros dan jamur Ganoderma, pengganggu tanaman sawit muda yang merugikan.
Atau juga jika hanya sekedar dibakar, dia potensial untuk menimbulkan kebakaran hutan. Belum termasuk limbahnya yang mencemari sungai sekaligus melepas emisi karbon ke atmosfer. Faktor-faktor inilah yang sejatinya jadi pemicu kerusakan lingkungan dan pemanasan global.
 
Lalu  apakah layak dibiarkan, nilai lebih batang kelapa sawit tua ini hanya berakhir sekedar lapuk dan tak berguna ??.


Diubah oleh padanglurus1 24-06-2019 08:45
0
200
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bisnis
BisnisKASKUS Official
70KThread11.6KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.