IndonesiainfoAvatar border
TS
Indonesiainfo
Tuan Kopong : Saya Memimpikan Gereja Devosi Semana Santa Bukan Parade Budaya

Semana Santa Larantuka. [Foto/Isimewa]


Kontributor : Ambros Beda


Opini

Untuk Keuskupan Larantuka Dan Pemkab Flotim: Saya Memimpikan Gereja Devosi Semana Santa Dan Bukan Parade Budaya.

Dalam diskusi dengan beberapa rekan imam baik yang berasal dari Larantuka dan Adonara di Filipina, saya pernah mengatakan kepada mereka-berdasarkan pengalaman di Filipina dengan hadirnya shrine (gereja devosi) yang sangat membantu penghayatan iman umat-bahwa devosi Semana Santa bisa menjadi salah satu jalan untuk mendirikan shrine-shrine “Tua Ma” ataupun “Tua Ana” di setiap dekenat di wilayah Keuskupan Larantuka.

Keuskupan Larantuka bisa bekerjasama dengan pihak kerajaan Larantuka dan Pemkab Flotim untuk mendirikan semacam “replika” gereja Tua Ma dan Tua Ana serta replika patung Tua Ma dan Tua Ana di setiap dekenat dengan menempatkan seorang imam sebagai rektor shrine dan dibuka setiap hari mulai pagi sampai malam untuk kepentingan devosi umat.

Bahkan dimungkinkan untuk misa setiap jam dan pengakuan dosa setiap hari bagi kepentingan iman umat seperti yang terjadi di beberapa shrine di Filipina.

Alasan yang muncul adalah bahwa Devosi Semana Santa yang setahun sekali dilaksanakan itu sudah mendunia, namun harus diakui bahwa banyak umat dari paroki-paroki lain di Keuskupan Larantuka mungkin ada yang belum sempat mengikuti prosesi selama ini dengan berbagai macam alasan, dapat mengikuti prosesi di setiap dekenat terdekat.

Artinya meskipun Semana Santa dilakukan terpusat di Larantuka setiap tahun, tidak menutup kemungkinan juga untuk dilakukan di dekenat-dekenat yang berada di wilayah Keuskupan Larantuka bagi umat yang tidak mengikuti devosi Semana Santa di Larantuka.

Hal ini juga untuk membangun kesadaran bersama bahwa devosi Semana Santa bukan sekedar menjadi sebuah “situs” rohani, wisata rohani yang dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan pemasukan bagi pemerintah dan pemilik hotel, tetapi menempatkan Semana Santa sebagai fondasi iman umat Katolik keuskupan Larantuka.

Dengan kata lain; Semana Santa adalah salah satu devosi umat Katolik keuskupan Larantuka yang tidak terpisahkan dari keseharian umat Katolik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Ketika devosi Semana Santa ditempatkan sebagai sebuah “wisata” rohani untuk mencapai tujuan yang bagi saya adalah sebuah kesombongan rohani untuk menjadikan kota Larantuka sebagai kota suci, maka secara sadar Semana Santa yang adalah sebuah Devosi, pengungkapan iman umat Katolik telah dijadikan semata hanya untuk kepentingan ekonomi.

Semoga pihak Pemkab Flotim mampu membedakan antara wisata “rohani” dan Devosi sehingga tidak dengan gegabah dan sembrono menjadikan devosi umat sebagai bagian dari budaya yang hanya untuk memperlihatkan “kesombongan” pribadi.

Semana Santa adalah Devosi Umat dan bukan budaya. Sebagai devosi, Semana Santa menjadi “tangga iman” menuju sumber dan puncak kehidupan beriman umat Katolik Keuskupan Larantuka yang tidak lain adalah : Ekaristi.

Manila: 23-Juni-2019
Pater Tuan Kopong MSF
0
1.7K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.4KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.