Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

royani1975Avatar border
TS
royani1975
Trik Khusus Mendidik Anak Lelaki Agar Menjadi Pribadi Mengagumkan
Semua Berawal Dari Orang Tua



Sumber gambar : Pinterest

Sejatinya kesuksesan seorang anak kelak, semua tergantung cara mendidik orang tuanya sedari kecil. Bahwa selain membimbing dan mengarahkan pada kebaikan, juga mendoakannya setiap hari. Karena, doa orang tua kepada anak-anaknya apalagi bila ia seorang ibu. sampai kapanpun tak akan pernah terhalang langit

HALO, GANSIS! Mungkin sebagian dari kita yang sudah berstatus sebagai orang tua, mendapatkan anak lelaki adalah suatu anugerah tersendiri. Ya, memang tak bisa dipungkiri bila sampai kapanpun kehadiran anak lelaki tentu keberdaannya berbeda dengan anak perempuan. Di dalam sebuah keluarga, ia disimbolkan sebagai kekuatan. Tidak terputusnya silsilah keluarga.

Namun bukan berarti anak perempuan juga tidak punya keistimewaan. Mereka justru merupakan muara kesejukan bagi seluruh saudaranya, terutama jika memiliki saudara laki-laki. Sebab wanita identik dengan kelembutan. Maka disanalah ia berfungsi sebagai penyejuk. Perawat anggota keluarga yang lain.

Tulisan berikut bukan ingin menggurui. Ini adalah sharing pribadi sebab penulis punya anak lelaki yang sudah beranjak remaja. Di mana faktanya mendidik anak lelaki dengan anak perempuan sangat jauh sekali perbedaannya. Setidaknya ada beberapa trik khusus yang pernah ia terapkan pada mereka, yang Alhamdulillah berhasil.

1. Bersikap lemah lembut

Tidak hanya wanita saja yang membutuhkan sikap ini, pria juga sama saja. Bahkan mungkin imbasnya bisa lebih parah jika anak lelaki dikasari orang tuanya. Bukannya justru menurut tapi justru membangkang. Melawan perintah serta nasihat orang tuanya.

2. Memberi Kebebasan

Pada dasarnya ego lelaki sudah tampak sedari kecil. Yakni tidak suka dikekang. Nah, cobalah melunak. Beri mereka ruang mengekspresikan seluruh imajinasi dan impiannya. Biarkan mereka bergaul dengan banyak orang. Biarkan rumah kotor oleh tumpukan sampah bekas permainannya. Jangan dilarang dan dicegah.

Tugas kita sebagai orang tua mengawasi dari jauh. Membebaskan tapi tetap mengendalikan dengan cara halus, tanpa pernah mencoba mendikte otaknya. Biarkan dia berkembang secara positif sesuai usianya.

3. Mengajari hidup mandiri

Kita ketahui bersama, kelak beban dan kewajiban anak lelaki jauh lebih banyak dan besar bila dibandingkan dengan anak perempuan. Seorang anak lelaki dituntut berhasil dan sukses dalam hidup. Ini jika ia tak mau direndahkan di kehidupannya di masa datang.

Oleh sebab itu, pekerjaan rumah semua orang tua menjadikan semua anak lelakinya menjadi pribadi hebat dan mandiri. Sebagai orang tua harus jeli menilai kemampuan anak. Mempelajari kelebihan dan kekurangannya. Selanjutnya memfokuskan sesuatu yang menjadi nilai lebih sang anak untuk masa depannya kelak.

4. Mengajari bertanggung jawab

Tanggung jawab bisa dimulai dari hal-hal kecil semasa mereka masih balita. Meminta membersihkan kotoran usai bermain yang memenuhi lantai rumah. Memintanya mereka memohon maaf bila terbukti melakukan kesalahan pada orang lain dan lain sebagainya.

Hal-hal kecil inilah kelak suatu saat setelah mereka dewasa menjadi sebuah kebiasaan yang tidak saja menguntungkan bagi dirinya, namun juga bagi orang di sekitar. Ini seperti poin kedua tentang memberi kebebasan. Akan tetapi tetap menyelipkan rasa tanggung jawab di dalamnya.

5. Memberi bekal ilmu agama

Didikan agama menjadi muara paling akhir dari semua yang ada di muka bumi. Secerdas-cerdasnya seseorang tanpa ilmu agama yang kuat, maka dia tetaplah jiwa kosong tanpa sandaran hidup saat bertemu dengan kerikil tajam dalam kehidupan. Agama adalah pondasi kuat. Pelindung manusia dari perbuatan tercela di dunia dan akhirat. Menjadikannya pribadi berharga dan mulia dalam hidup.

Karenanya, sebagai orang tua harus memahami ini. Lebih indah lagi, bila anak lelaki tak hanya hebat masalah ilmu dunia saja. Namun ilmu agama juga harus ada di agenda kehidupannya yang harus pula dipelajari, supaya balance. Tidak berat sebelah!

6. Berusaha menjadi orang tua yang baik dan bertanggung jawab

Dan poin terakhir adalah kita sebagai orang tua. Terutama jika Agan seorang ayah. Jangan pernah menuntut anak menjadi lebih baik bila sebagai orang tua tidak konsisten memberi contoh kebaikan pada sang anak.

Contoh kecil, mohon maaf mengenai larangan merokok karena menganggu kesehatan. Tapi sebagai seorang ayah justru Agan perokok berat yang susah disembuhkan. Maka jangan salahkan anak lelaki Agan jika ikut-ikutan seperti Agan. Yang mulai mengenal rokok sejak usia dini.

Atau masalah ibadah. Agan menyuruhnya rajin beribadah. Namun diri sendiri justru malas mengerjakan. Silakan direnungkan! Apakah pada saat Agan memberi nasihat kebaikan dan mengharapkan sesuatu dari mereka sesuai impian Agan, akan menjadi kenyataan?

Karena, sekali lagi semua berawal dari orang tuanya. Anak menjadi pribadi mengagumkan berkaca dari sikap-sikap kedua orang tuanya. Jadi sudah semestinya, anak mendewasakan pemikiran orang tuanya. Bukan justru terbalik! Anak dituntut dewasa sebab orang tua. Dan yang tak boleh terlupa, doa kebaikan untuk mereka dari para orang tuanya yang tidak pernah terputus dilafazkan setiap waktu.

Sumber tulisan : Opini Pribadi
Sumber gambar : Pinterest
Diubah oleh royani1975 13-06-2019 03:15
koi7Avatar border
putramadiun22Avatar border
dewisuzannaAvatar border
dewisuzanna dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.4K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.