Setiap orang pasti memiliki ketakutan jika ditilang oleh polisi lalu lintas. untuk menghindari hal tersebut semua perlengkapan dan surat berkendaraan tentu akan dilengkapi oleh pengendara sepeda motor ataupun mobil. Jika tidak memiliki surat atau melanggar peraturan lalu lintas, hal biasa yang dilakukan adalah mencari jalan tikus atau malah sok - sok an mendekati polisi lalu lintas dengan harapan tidak ditilang.

berbeda cerita dengan kisah sang gadis dari negara Uruguay. Sang gadis berkendara di negara tersebut dan sudah melengkapi surat menyurat dan merasa tidak melakukan pelanggaran lalu lintas. Sayangnya sang gadis diberhentikan oleh polisi lalu lintas di kota Paysandús Uruguay.



Ketika diberhentikan sang gadis mematuhi perintah polisi lalu lintas tersebut. Tanpa membicarakan kesalahan sang pengendara, polisi lalu lintas langsung menulis surat tilang untuk pengendara tersebut. Karena heran gadis tersebut membaca alasan kenapa dia bisa ditilang, ternyata oh ternyata polisi lalu lintas tersebut malah membuat alasan yang tidak masuk akal.

Alasan gadis tersebut ditilang ternyata adalah "kelalaian berlalu lintas, memiliki kecantikan yang berlebihan dan dapat membuat pengendara lain menjadi tidak fokus dijalanan" tidak cukup hanya dengan alasan tersebut sang polisi lalu lintas juga menulis disalah satu kolom surat tilang yakni "aku mencintaimu".



Ternyata polisi lalu lintas tersebut terkesan dengan kecantikan sang gadis, namun cinta dari polisi lalu lintas bertepuk sebelah tangan, dan mungkin membuat gadis tersebut tersinggung dan akhirnya surat tilang yang ditulis oleh polisi lalu lintas di unggah ke sosial media dan menjadi boomerang tersendiri bagi polisi tersebut. Bahkan dikatakan bahwa polisi lalu lintas tersebut terancam akan diberhentikan dari pekerjaannya.

Sungguh miris nasib polisi lalu lintas tersebut Cinta ditolak pekerjaan melayang. Mungkin ingin dianggap beda polisi tersebut mengutarakan cinta di surat tilang namun ternyata hal tersebut malah membuat polisi tersebut dituduh melakukan penyalahgunaan jabatan dan wewenang.



Tulisan : pemikiran TS
Mulustrasi : google
Referensi : ini