Momen lebaran merupakan momen yang amat sangat ditunggu. Dalam lebaran terdapat tradisi yang dinanti yakni tradisi "mudik" untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara.



Jika lebaran tahun lalu ane tidak mudik ke kampung halaman, lebaran kali ini ane akhirnya bisa mudik di kampung halaman yakni di Sumatera Barat. Tidak seperti lebaran tahun sebelumnya tahun ini ane berlebaran dengan sang istri tercinta maklum baru menikah, momen mudik ini juga ane jadikan sebagai bulan madu, jadi silaturahmi terjalin momen bulan madu terlaksana hehehe.



Karena berdomisili di Bandung, maka untuk menuju ke Sumatera Barat tentunya menggunakan transportasi udara karena lebih cepat. Sayangnya tiket pesawat yang melonjak naik membuat ane dan keluarga harus pintar - pintar mencari jadwal penerbangan yang murah. Nah akhirnya didapatkan penerbangan dari bandara Soekarno Hatta karena kalau penerbangan dari Bandung sangat mahal dan tidak selalu tersedia rute yang diinginkan.

Menuju ke bandara Soekarno hatta dari kota Bandung ane memilih transportasi darat yakni kereta api Argo Parahyangan. Ane sengaja memilih kereta api karena memang kami senang naik kereta api dan berniat menghabiskan waktu dua hari untuk berlibur di jakarta sekaligus bersilaturahmi dengan keluarga yang ada disana.



Setelah dua hari dijakarta akhirnya waktu yang dinanti tiba, kami berangkat menggunakan pesawat terbang. Karena sang istri sebelumnya belum pernah naik pesawat terbang, ketakutan akan kecelakaan pun tentu menghinggapi apalagi ketika diatas pesawat berguncang dikarenakan cuaca yang buruk, wah sang istri makin pucet dan mulai berdoa.



Untungnya doa istri terkabul dan sampai dengan selamat di bandara internasional Minangkabau. ketika sampai di bandara keluarga sudah menyambut dan langsung mengajak untuk jalan - jalan melihat ikon Sumatera barat.



Oh iya sedikit tips dari sang istri jika dalam perjalanan di daerah Sumatera Barat adalah harus siap mental karena jalanan yang sangat berkelok kelok dan jangan heran selain jalan berkelok juga menemui truk besar dan disalah satu sisi jalan adalah tebing yang sangat curam tidak seperti di kampung halaman istri yakni di kota Bandung. Tapi sang istri langsung jatuh cinta dengan pemandangan daerah Sumatera Barat yang hijau, masih asri dan tentu saja menakjubkan.



Selain itu karena di daerah Sumatera Barat memiliki sejarah yang patut dikunjungi dan dapat menjadikan pembelajaran bagi sang istri yang berprofesi sebagai guru sehingga selain dapat bersilaturahmi, bulan madu dan dapat media pembelajaran untuk siswa disekolah.



Tulisan : pengalaman TS
Gambar : dokumentasi TS