Hari Raya Idulfitri merupakan momentum bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali kepada kebaikan dan kerukunan, terutama setelah adanya perbedaan pandangan politik pada pemilihan presiden tahun ini.

Begitu pula harapan dari KH. Maruf Amin. Ia berharap agar di antara pasangan capres dan cawapres dapat berekonsiliasi dan bersatu untuk membangun bangsa, di atas kemenangan politik semata.

Karena membangun bangsa lebih penting daripada sekadar menang. Menang kalah itu sudah biasa dalam pilpres.

Hal itu seharusnya tidak menjadikan kita bermusuhan karena kita saudara sebangsa dan se-Tanah Air. Oleh karenanya, cawapres nomor urut 01 itu ingin membangun hubungan yang lebih baik lagi, terutama kepada Prabowo dan Sandiaga.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga mengimbau agar masyarakat Indonesia dapat melupakan segala perbedaan, terutama terhadap pandangan politik masing-masing.

Menurut dia, tugas kita sebagai warga negara yang lebih utama adalah membangun bangsa, di atas segala perselisihan yang mengakibatkan perpecahan.

Dalam momen yang fitri ini, Kiai Maruf Amin juga berdoa agar seluruh dosa Prabowo-Sandi serta Presiden Joko Widodo diampuni oleh Allah SWT.

Ucapan selamat Idulfitri dan permintaan maaf dari dirinya juga menjadi ungkapan yang tak dilewatkan.

Hal itu disampaikannya usai melaksanakan ibadah salat Idul Fitri di Masjid Alhuda Talang, Pegangsaan, Menteng, atau tepatnya di masjid belakang Gedung MUI Jakarta, Rabu (5/6/2019).

Mari kita ikuti langkah bijak dari Kiai Maruf Amin ini. Menyambung silaturahim dan hubungan baik dengan tetangga dan saudara pada momen Idulfitri memang sangat dianjurkan oleh agama.

Harapannya agar kerukunan masyarakat bisa terwujud, meskipun ada perbedaan politik. Dan perbedaan itu pun akan lebur pada persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.