Peredaran informasi bohong (hoax) menyertai Aksi 22 Mei di Jakarta. Kali ini terkait dengan petugas Brigade Mobile (Brimob) Polri yang dikabarkan dari China.

Informasi bohong tersebut beredar luas di media sosial, seperti Facebook dan Group Whatsapp.

Disebutkan bahwa personel polisi yang menghadang pengunjuk rasa banyak diisi oleh warga China. Mereka itu disamarkan dan diselundupkan untuk menghadapi masyarakat Indonesia.

Hak ini dianggap sebagai bagian dari strategi Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bekerjasama dengan Partai Komunis China untuk menguasai pribumi.

Foto dan postingan mengenai kabar itu dapat dipastikan sebagai editan dari pihak yang tak bertanggung jawab. Tujuannya tak lain untuk provokasi dan memperkeruh suasana.

Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya waspada dan tidak terprovokasi terhadap isu komunis yang kembali diangkat oleh oposisi ini. Apalagi dengan narasi seolah-olah aparat keamanan telah disusupi oleh komunis China dan menyerang masjid.

Sekali lagi, hal iti dapat dipastikan sebagai hoax belaka. Kabar itu sama sekali tidak benar.

Sejauh ini ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan ingin memancing kemarahan masyarakat demi menciptakan kerusuhan. Mereka itu memanfaatkan situasi politik yang sedang memanas.

Isu-isu liar yang beredar di masyarakat ini akibat dari ulah BPN Prabowo-Sandi yang ingin Indonesia kacau.

Sejak awal mereka menyuarakan people power untuk memprovokasi masyarakat bahwa ada kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif. Padahal, mereka sendiri tak bisa membuktikannya.

Jangan mudah percaya dengan informasi sesat seperti di atas. Mari periksa setiap informasi yang kita terima, sebelum disebarkan ulang.