**
Greeett greeettttt greeettttt...
Grettt Grettt gretttt....

Jam dinding masih menunjukan pukul 05.05 WIB
Tumben jam segini ada sms masuk di handphoneku, tanyaku dalam hati!?

**
Sejak SMS Riki masuk, mendadak mataku sulit untuk terpejam

Ah... sialan!!!
Semakin dipaksa merem justru semakin hilang rasa kantuk ini, kalau aku gak bisa merem lagi pasti nanti dikelas bakalan ngantuk berat. Padahal tadi malem begadang sampe jam setengah dua kemudian tidur satu jam doang terus bangun untuk sahur dan sekarang malah gak bisa merem lagi

Agak ngeri juga jika nanti aku harus tertidur sewaktu pelajarannya Pak Budi, seorang guru yang ditakuti oleh hampir seluruh murid
Dengan perawakannya yang gendut, item dengan kumisnya yang bercabang. Membuat guru yang satu ini terlihat cukup sangar

Namun ada satu murid yang tidak gentar ketika bertemu dengan guru yang satu ini
Ya, doi adalah Riki. Kawan sekelas yang barusan SMS aku menanyakan apakah awal puasa ini sekolahan diliburkan atau tidak

(Bahkan dulu Riki dan Pak Budi pernah hampir saja mau berantem, untung saja ada ibu kantin yang berteriak-teriak hingga warga yang tinggal disekitar sekolah datang untuk melerainya, masalahnya adalah ketika kunci sepeda motor pak Budi lupa dicabut kemudian dengan isengnya Riki menyembunyikan di tong sampah deket kantin sekolah dan sialnya lagi kunci yang ada di tong sampah tersebut sudah ikut terangkut kedalam mobil bak sampah)

**
Benar saja. Pagi itu aku sampai disekolah paling awal, bahkan gerbang sekolah pun masih tertutup dan di gembok. Ya, pagi itu pukul 06.20 dengan cuaca yang agak mendung aku dah sampai depan gerbang dan aku lihat Pak Harno yang bertugas menjadi Satpam masih tertidur di kursi jaganya. Terlihat sangatpulas dengan mulut yang melongo dan terlihat sedikit giginya, mungkin dia kecapekan apalagi ini tanggal tua pastilah bukan cuman capek fisik semata namun tentu capek juga kantongnya karena belum gajian... Hahahahaha aku ketawa dalam hati

Skipp..


*
Akhirnya aku berinisiatif memanggil supaya Pak Harno terbangun dan membukakan pintu gerbangnya

Satu menit dua menit Pak Harno gak bangun-bangun juga
Tiga menit, empat menit masih gak bangun juga
Akhirnya hampir 10an menit aku memanggil-manggilnya tapi ternyata tidak ada perubahan sama sekali, nampaknya justru tidurnya semakin lelap saja



Karena sudah mulai frustasi karena gak ada perkembangan. Akhirnya aku berinisiatif untuk membangunkannya dengan melempar batu kerikil agar dia kembali sadar ke alam kenyataan ini

Slapppp...!! lemparan pertamaku tidak tepat pada sasaran. Melenceng kurang lebih setengah meter dari target

Kucoba sekali lagi...
Slappp!! ternyata sama saja masih tidak mengenai sasaran!!


Akhirnya aku berinisiatif mencari batu kerikil yang sedikit lebih besar daripada batu yang pertama tadi..

Fokuss!!!! Konsentrasi!!!
Kuincar target dengan seksama!!

Slappppppp...!!! dengan tenaga yang lebih kuat aku lempar batu tersebut

Sialll....!!
Batu kerikil tersebut masuk ke mulut Pak Harno yang tidur sambil melongo tersebut
Akhirnya sontak dia terbangun dan batuk-batuk karena batu tersebut masuk ke dalam mulutnya

Sebelum pak Harno sadar kalau aku yang melempar batu, dengan gerak cepat aku berlari untuk bersembunyi